(Matra, Merangin) – Kelompok masyarakat terasing, Suku Anak Dalam (SAD) yang masih banyak hidup secara nomaden (berpindah pindah di hutan) di Kabupaten Merangin sangat rawan stunting dan kemiskinan ekstrim. Guna mencegah stunting (gangguan pertumbuhan anak akibat urang gizi) dan kemiskinan ekstrim di kalangan SAD tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin dan perusahaan perkebunan kelapa sawit memberikan bantuan pangan.

“Kami memberikan bantuan paket kebutuhan pokok dan pangan bergizi kepada kelompok SAD di permukiman Desa Mentawak I, Merangin guna mencegah stunting dan kemiskinan ekstrim. Hingga saat ini belum ada ditemukan kasus stunting dan kemiskinan ekstrim di tengah kelompok SAD Mentawak I ini. Mereka semua sehat-sehat dan bahagia kita temui,”kata Penjabat (Pj) Bupati Merangin, H Mukti ketika menyerahkan bantuan kepada warga SAD Desa Mentawak I, Merangin, Selasa (21/11/2023).

Menurut H Mukti, pengadaan bantuan pangan untuk kelompok SAD di Desa Mentawak I tersebut dilakukan atas kerja sama dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Sari Aditya Loka (SAL). Pengadaan bantuan pangan tersebut bersumber dari dana pertanggung-jawaban sosial perusahaan (Carporate Social Responsibility/CSR)).

“Pemberian bantuan untuk warga SAD di Mentawak I bukan kali ini saja. Warga SAD di sini sudah beberapa kali mendapatkan bantuan dari PT SAL. Bantuan serupa akan dilanjutkan di masa-masa mendatang,”katanya.

Dikatakan, warga SAD di Desa Mentawak I selama ini sudah mulai tinggal menetap dan bertani. Pada kesempatan tersebut, H Mukti melakukan panen cabai merah keriting perdana hasil tanaman warga SAD.

“Usaha tani warga SAD ini cukup berhasil. Canbainya bagus-bagus. Kita akan terus dukung pengembangan usaha tani warga SAD ini agar mereka bisa tinggal menetap dan kesejahteraan mereka pun meningkat,”katanya.

Dikatakan, dulu warga SAD di Merangin masih hidup nomaden, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam hutan. Tradisi itu membuat mereka sulit meningkatkan kesejahteraan dan rawan penyakit, kurang gizi dan tertinggal di bidang pendidikan.

Namun setelah tinggal menetap, katanya, kesejahteraan warga SAD meningkat. Anak-anak SAD pun sudah banyak yang sekolah. Bahkan sudah ada anak-anak SAD yang kuliah, bekerja sebagai peranghkat desa, menjadi polisi dan tentara.

“Tadi saya lihat banyak SAD yang pintar dan kritis menanyakan bantuan-bantuan dari pemerintah. Ini berkat pembinaan dan pembelajaran yang dilakukan PT SAL. Perusahaan juga juga menjamin ketahanan pangan warga SAD di perumahan ini setiap bulan,”katanya.

H Mukti pada kesempatan itu meminta pemerintah desa dan kecamatan memastikan warga SAD di Mentawak I ikut Pemilu 2024. Untuk itu perekaman e-KTP warga SAD harus segera dilakukan, sehingga mereka memiliki KTP dan bisa menggunakan hak suara. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *