Pj Bupati Merangin, H Mukti Said (kiri) menyerahkan penghargaan kepada Sekda Merangin, H Fajarman (kanan) pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di lapangan kantor Bupati Merangin, Bangko, Merangin, Jambi, Kamis (2/5/2024). (Foto : Matra/DiskominfoMerangin).

(Matra, Merangin) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, Provinsi Jambi mendukung Program Merdeka Belajar yang digulirkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) saat ini. Program Merdeka Belajar tersebut perlu diterapkan di daerah agar siswa tidak lagi mengalami tekanan dan ancaman menjalani proses pendidikan di sekolah.

Hal tersebut dikatakan Penjabat (Pj) Bupati Merangin, H MUkti Said pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di lapangan kantor Bupati Merangin, Bangko, Merangin, Jambi, Kamis (2/5/2024). Pada peringatan Hardiknas tersebut, H Mukti Said menyampaikan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Merangin, H Fajarman yang telah mengabdi sebagai pegawai selama 30 tahun.

Kemudian penghargaan juga diberikan kepada Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Merangin, H Masyhuri yang telah mengabdi sebagai pegawai selama 20 tahun dan kepada seorang pegawai Pemkab Merangin, Syahputra yang telah mengabdi selama 10 tahun.

Menurut H Mukti Said, pihaknya berupaya agar Program Mardeka Belajar di Merangin bisa terlaksana sebaik-baiknya di masa mendatang. Pemkab Merangin akan mengupayakan agar para siswa dan mahasiswa di Merangin merasa bebas menjalani proses belajar, tidak ada ancaman dan tekanan. Upaya menciptakan kenyamanan belajar tersbeut juga harus didukung dengan kelengkapan infrastruktur pendidikan yang bagus dan lengkap.

‘’Pemkab Merangin terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merangin akan terus berupaya memberikan rasa nyaman, aman dan bahagian kepada para pendidik dan anak-anak yang dididiknya,’’katanya.

Mendikbudristek, H Nadiem Anwar Makarim. (Foto : Matra/Kemendikbud).

Tidak Nyaman

Sementara itu, Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim pada puncak peringatan Hardiknas di Jakarta, Kamis (2/5/2024) mengatakan, transformasi sistem belajar, termasuk melalui Program Merdeka Belajar bukan hal yang mudah. Mengubah perspektif (pandangan) tentang proses pembelajaran juga bukan tugas yang sederhana.

Dikatakan, pada awal perjalanan atau permulaaan perubahan sitem belajar, Pemerintah sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.

“Kemudian, ketika langkah mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemic Covid-19. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong – royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat,”ujarnya.

Nadiem Anwar Makarim mengatakan, ombak kencang dan karang tinggi sudah dilewati bersama memajukan pendidikan di Indonesia. Masyarakat sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitarnya. Mereka digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia kini sedang dibangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar.

“Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya,”tambahnya.

Selain itu, lanjutnya, masyarakat Indonesia kini sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dunia pendidikan juga sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi.

Dikatakan, lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh.

“Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan,”katanya.

Nadiem Anwar Makarim mengatakan, waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pengabdiannya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Namun akhir masa tugas tersebut bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar.

“Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan,”katanya. (Matra/AdeSM/Tg/KP).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *