Kantor dan areal kerja perusahaan migas, PetroChina International Jabung Ltd. di Kabupaten Tanjungjuabung Timur, Provinsi Jambi. (Foto : Matra/Ist).

(Matra, Jambi) – Perusahaan minyak dan gas (migas) PetroChina International Jabung yang memiliki areal eksploitasi di Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi diminta meningkatkan partisipasi membangun daerah Tanjabtim. Partasisipasi PetroChina tersebut penting mengatasi kekurangan infrastruktur listrik dan penyarapan tenaga kerja lokal di Tanjabtim.

Permintaan tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Faizal Riza pada rapat dengar pendapat (hearing) dengan pihak manajemen PetroChina di DPRD Provinsi Jambi, Senin (1/8/2022). Rapat tersebut turut dihadiri beberapa anggota DPRD Provinsi Jambi dan unsur pimpinan PetroChina.

Faizal Riza mengatakan, PetroChina Internasional Jabung memiliki wilayah kerja blok Jabung yang sangat luas dan cukup lama di Kabupaten Tanjabtim, Provinsi Jambi. Untuk itu pihak PetroChina perlu meningkatkan sinkronisasi pembangunan dengan pemerintah daerah.

Dikatakan, sebagai daerah penghasil minyak cukup besar di Kabupaten Tanjabtim, PetroChina sudah semestinya mendukung pembangunan daerah setempat. Pembangunan yang perlu mendapat dukungan PetroChina di Tanjabtim terutama infrastruktur listrik. Jadi pihak PetroChina tidak hanya memperhatikan dan membantu pembangunan jalan serta jembatan.

“Hal itu penting karena listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Kemudian rasio elektrifikasi listrik di Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) dan Tanjabtim belum mencapai 100 %. Selain PLN, perusahaan penghasil minyak juga perlu didorong memberikan bintuan pembangunan listrik secara maksimal di Tanjabtim,”katanya.

Faizal Riza mengakui, pembangunan daerah yang dilakukan Pemkab Tanjabtim dan PetroChina masih kurang integrasi. Hal tersebut dipengaruhi kurangnya perencanaan pembangunan daerah yang dilakukan pemerintah dan swasta. Karena itulah dibutuhkan sinkronisasi pembangunan antara pemerintah daerah dengan perusahaan agar pembangunan bermanfaat maksimal bagi masyarakat.

“Kendati partisipasi perusahaan diharapkan meningkat dalam pembangunan daerah, namun hal tersebut jangan sampai memberatkan perusahaan. Tanggung jawab pemerintah daerah dalam pembangunan harus tetap diutamakan,”katanya.

Pada rapat dengar pendapat tersebut terungkap bahwa, PetroChina menyumbang dana bagi hasil migas sekitar Rp 245 di Kabupaten Tanjabbar dan Rp 60 miliar di Tanjabtim satu tahun terakhir. Namun dana bagi hasil tersebut tentunya tidak mencukupi untuk membangun daerah Tanjabtim dan Tanjabbar. Pihak PetroChina juga perlu memperhatikan tenaga kerja lokal.

Menurut Faizal Riza, sumber daya manusia (SDM) lokal Jambi cukup mampuni dan banyak yang layak masuk ke perusahaan PetroChina. PetroChina merupakan perusahaan holdings (grup perusahaan) Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas. Karena itu tidak ada boleh anggapan tenaga kerja lokal Jambi tak layak bekerja di PetroChina.

“Potensi SDM lokal kita sebenarnya cukup mampu atau berkualitas. Namun informasi perekrutan pekerja di perusahaan migas tersbeut barangkali tertutup. Media-media penyalur informasi mengenai lowongan kerja tersebut tidak optimal,”katanya.

Dikatakan, salah satu kampus terbesar di Provinsi Jambi, yakni Universitas Jambi (Unja) mampu mencetak 4.500 orang sarjana berbagai jurusan dan kualifikasi setiap tahun. Namun hingga kini belum banyak lulusan Unja yang terserap lapangan kerja di PetroChina. Hal tersebut disebabkan informasi perekrutan tenaga kerja di PetroChina agak tertutup.

“Penyerapan tenaga kerja di Petrochina seharusnya proporsional atau sebanding antara tenaga kerja lokal dan luar daerah. Misalnya penerimaan tenaga kerja lokal 50 % dan luar daerah 50 %. Masa sekian banyak lulusan perguruan tinggi di Jambi tidak ada yang layak atau memenuhi kualifikasi kerja di PetroChina,”ujarnya.

Dijelaskan, penyerapan tenaga kerja lokal di PetroChina hanya pada posisi-posisi tertentu, yakni sopir, cleaning servis dan buruh kasar. Karena itu pihak DPRD Provinsi Jambi berharap PetroChina bisa juga menyerap tenaga kerja ahli atau sarjana lulusan perguruan tinggi Jambi.

“Tenaga kerja atau SDM lokal Jambi banyak juga yang berkualitas. Baik itu sarjana teknik dan sebagainya. Jadi kami berharap PetroChina memperhatikan tenaga kerja lokal Jambi,”katanya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *