(Matra, Jambi) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi benar-benar serius mengatasi masalah stunting (gangguan perkembanagn fisik anak akibat kurang gizi) sebagai salah satu upaya penyelematan masa depan generasi penerus bangsa. Karena itu berbagai program percepatan penanganan dan pencegahan stunting di Jambi terus diintensifkan. Pemprov Jambi menteapkan target penurunan kasus stunting dari 14 % tahun 2023 menjadi 12 % tahun 2024.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, Sos, MH ketika memberikan tanggapan eksekutif mengenai Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jambi tahun 2023 pada rapat paripurna DPRD Provinsi Jambi di gedung DPRD Provinsi Jambi, Kamis (25/4/2024).
Menurut Al Haris, Pemprov Jambi kini telah melakukan intervensi spesifik penanganan stunting. Penanganan stunting tersebut difokuskan pada periode 1.000 hari pertama sejak anak lahir dan penanganan stunting pada periode remaja, terutama remaja putri di masa sekolah.
“Intervensi gizi terkait stunting pada remaja di sekolah dilakukan melalui Gerakan Aksi Bergizi (GAB) berupa edukasi terkait pesan gizi seimbang, sarapan pagi yang sehat, pemberian tablet tambah darah pada remaja putri dan olahraga,”katanya.
Dijelaskan, penanganan stunting melalui intervensi gizi juga dilakukan dengan memberikan makanan tambahan kepada kelompok beresiko stunting, yaitu ibu hamil kurang energi kronis serta balita gizi kurang.
Al Haris mengatakan, penanganan upaya penurunan stunting juga dapat dilakukan dengan kolaborasi berbagai pihak. Intervensi sensitif juga perlu dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat. Kemudian yang tak kalah penting dalam percepatan penanganan stunting, yaitu melakukan tata kelola program stunting.
Hal itu dilakukan dengan mendorong komitmen pemangku kepentingan di tingkat kabupaten/kota untuk melakukan rembuk stunting dan mengalokasikan intervensi kegiatan dan pendanaan penanganan stunting di Provinsi Jambi.
Infrastruktur
Terkait pembangunan infratruktur, Al Haris menjelaskan tentang pembangunan jalan di beberapa kabupaten dan proyek – proyek multiyears (jangka panjang). Menurut Al Haris, untuk pembangunan jalan alternatif Kerinci – Jambi melalui Sungai Kuning, Kerinci ke Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, rencana pembangunan jalan tersbeut akan dipersiapkan kembali.
“Pemprov Jambi kini sedang menyusun kajian studi kelayakan dan readiness criteria (kriteria kesiapan) yang diperlukan. Hal ini penting mengingat jalur ini melalui kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Kemudian prosesnya juga cukup panjang dan butuh dukungan kebijakan-kebijakan yang sangat strategis,”tambahnya.
Mengenai proyek multiyeras di Jambi, Al Haris mengatakan, proyek multiyears yang sedang dikerjakan saat ini, yakni pembangunan Sport Center (Stadion Pijoan) dan Islamic Center (Pusat Pengembangan islam). Pembangunan Stadion Pijoan sesungguhnya masih berjalan sesuai dengan rencana dan kontrak pekerjaan. Saat ini secara progress (kemajuan) pembangunan fisik stadion tersebut sudah mencapai 52,20 %.
“Pembangunan Stadion Sepakbola Pijoan dengan pola kontrak jangka panjang (Multi Years Contract/MYC) dengan dana Rp 250 miliar. Proyek ini dilakukan secara fungsional. Proyek tersebut meliputi pembangunan lapangan berumput, tribun sisi barat dan timur, pondasi struktur sisi utara dan selatan. Kemudian pembangunan aksesibilitas utama menuju stadion dan sarana prasarana penunjang lainnya,”katanya.
Dijelaskan dari sisi pekerjaaan, pihaknya optimis, pekerjaan fisik proyek Stadion Sepakbola Pijoan Jambi akan rampung 100 % akhir tahun 2024. Hal itu sesuai dengan perjanjian yang dituangkan dalam kontrak tahun jamak.
“Tentunya kita menginginkan stadion ini memiliki estetika (keindahan) dan kelengkapan sarana prasarana lainnya. Proyek ini membutuhkan alokasi pembiayaan untuk memenuhi standar stadion bertaraf internasional,”jelasnya.
Kemiskinan
Mengenai penanggulangan kemiskinan, Al Haris menjelaskan, Pemprov Jambi cukup berhasil menurunkan angka kemiskinan. Selama tahun 2023, angka kemiskinan di Jambi tersisa hanya sekitar 7,58 %. Angka kemiskinan tersebut turun dibandingkan tahun 2022 sekitar 7,7 %. Penurunan angka kemiskinan di Jambi tersbeut sudah melampaui target.
Dijelaskan, pencapaian penurunan angka kemiskinan di Jambi yang di-release (dipublikasikan) Badan Pusat Statistik (BPS) tersbeut menunjukkan hasil cukup yang mengembirakan. Bila dilihat kurun waktu 2004-2023, secara umum tingkat kemiskinan di perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan angka terendah pada tahun 2023.
Al Haris mengatakan, Pemprov Jambi akan terus berupaya memaksimalkan penurunan angka kemiskinan di kabupaten/kota se-Provinsi Jambi. Termasuk mengatasi masalah kemiskinan di tiga kabupaten yang angka kemiskinannya masih di atas angka kemiskinan nasional.
“Pemprov Jambi bersama stakeholder (pemangku kepentingan) tetap konsisten meningkatkan langkah dan kebijakan strategis menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Jambi di masa mendatang,”tambahnya. (Matra/AdeSM/SW).