Gubernur Jambi, H Al Haris (kanan) menyerahkan bantuan hibah kepada pengurus masjid di Hamparanrawang, Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi, Sabtu (16/3/2024) malam. (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Sungaipenuh) – Daerah terdampak paling parah bencana banjir di Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi masih membutuhkan banyak bantuan. Bantuan tersebut terutama untuk biaya perbaikan rumah warga, pertanian pangan dan fasilitas umum yang rusak akibat banjir. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi diharapkan bisa segera mengupayakan bantuan untuk korban banjir di Kota Sungaipenuh tersebut.

Hal tersebut terungkap pada Safari Ramadan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH di Masjid Raya Rawang, Kecamatan Hamparanrawang, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Sabtu (16/3/2024) malam. Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wali Kota Sungaipenuh, Ahmadi Zubir, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jambi, H Hasan Basri dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jambi, Drs Ariansyah, ME.

Wali Kota Sungaipenuh, Ahmadi Zubir mengatakan, Kecamatan Hamparanrawang merupakan wilayah yang paling terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Batangmerao medio Januari – Februari lalu. Rumah warga, areal sawah, tanaman pangan dan beberapa fasilitas umum seperti jalan maupun rumah ibadah di Hamparanrawang banyak yang ruask akibat banjir.

“Kecamatan Hamparanrawang daerah yang paling parah terkena dampak banjir akibat meluapnya Sungai Batangmerao. Banjir membuat banyak rumah warga kini rusak parah, rusak sedang dan rusak ringan. Perbaikan rumah warga tersebut sangat medesak. Kami mengharapkan bantuan Pemprov Jambi agar kerusakan rumah warga bisa segera diperbaiki,”katanya.

Sementara itu, Gubrnur Jambi, H Al Haris pada kesmepatan itu menyerahkan bantuan dana hibah sekitar Rp 160 juta kepada empat masjid di Hamparanrawang. Bantuan tersebut berasal dari dana hibah pemerintah Rp 124 juta dan dana pertanggung-jawaban sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) Bank 9 Jambi sekitar Rp 20 juta. Bantuan tersebut khusus untuk perbaikan dan pembangunan masjid. Selain itu, Al Haris juga memberikan bantuan santunan Ramadan kepada 200 orang warga miskin di Hamparanrawang.

Al Haris mengatakan, pihaknya masih terus mengupayakan bantuan untuk penanganan dampak banjir di Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci. Bantuan tersebut diupayakan bukan hanya dari pemerintah daerah, tetapi juga ke Pemrintah Pusat (Badan Nasional penanggulangan Bencana).

Pengembangan Wisata

Menurut Al Haris, Kota Sungaipenuh dan daerah tetangganya, Kabupaten Kerinci merupakan daerah paling ujung Provinsi Jambi yang memiliki beragam potensi pariwisata dan pertanian tanaman pangan. Potensi tersebut pariwisata dan pertanian tersebut harus terus dikembangkan guna memperbaiki perekonomian masyarakat. Pemprov Jambi juga tetap berupaya mengembangkan pariwisata dan pertaian Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci.

“Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci merupakan branding (merek dagang) sektor pariwisata Provinsi Jambi. Pariwisata Kota Sungaipenuh dan Kerinci menjadi unggulan guna menarik kunjungan wisata ke Jambi. Karena itu Pemprov Jambi terus mendorong kebijakan pengembangan pariwisata dan pertanian yang langsung menyentuh ekonomi masyarakat daerah ini,”katanya.

Dikatakan, guna meningkatkan daya tarik pariwisata Kota Sungaipenuh dan Kerinci, Pemprov Jambi merersmikan pengoperasian repeater (penguat sinyal telekomunikasi) jaringan seluler digital (Global Sistem for Mobile/GSM) di wilayah Muaroemat , Kerinci. Kehadiran jaringan telekomunikasi seluler di Muaraemat akan mempermudah wisatawan mendapatkan informasi mengenai pariwisata Kota Sungaipenuh dan Kerinci.

“Kemarin, Jumat (15/3/2024), kita sudah melakukan launching (peresmian) repeater GSM Desa Muaraemat. Daerah pegunungan tersebut kini sudah dapat dijangkau jaringan atau sinyal telekomunikasi selular. Kami juga sudah meninjau Kelok Sago yang dibangun sejak 2022. Mudah-mudahan pembangunan jembatan tersbeut rampung tahun ini. Pembangunan jembatan itu dapat memperpendek jarak Muaraemat – Kabupaten Kerinci hingga 25 kilometer (km),”katanya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *