Bupati Muarojambi, Bambang Bayu Suseno (kiri depan) pada kegiatan “Product Matching” Sektor Perbankan dalam Rangka Bulan Literasi Keuangan Bank Jambi di ruang pola Nang Inang, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (22/5/2025). (Foto : Matra/DiskominfoMuarojambi).

(Matra, Muarojambi) – Transformasi digital yang pesat telah mengubah cara lembaga pemerintahan, swasta dan masyarakat berinteraksi dengan dunia keuangan. Di tengah digitalisasi saat ini, produk dan layanan keuangan semakin inovatif. Namun perkembangan digitalisasi produk dan layanan keuangan tersebut telah memicu atau memunculkan berbagai modus penipuan dan investasi ilegal yang semakin canggih.

Hal tersebut dikatakan Bupati Muarojambi, H Bambang Bayu Suseno, SP, MM, MSi pada kegiatan Product Matching (Penyesuaian Produk) Sektor Perbankan dalam Rangka Bulan Literasi Keuangan Bank Jambi Bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi Tahun 2025 di ruang pola Nang Inang, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (22/5/2025).

Kegiatan tersebut turut dihadiri, Kepal BI Provinsi Jambi, Warsono, Kepala OJK Jambi, Yan Iswara Rosya, Diruktur Bank 9 Jambi, Khariur Suhairi, Kepala Cabang Bank 9 Jambi Sengeti, Tharmizi, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muarojambi, H Budhi Hartono, SSos, MT dan Wakapolres Muarojambi, Komisaris Polisi (Kompol) Deni Mulyadi.

Bambang Bayu Suseno pada kesempatan itu mengatakan, gerakan nasional cerdas keuangan tahun 2025 dalam rangka peningkatan literasi dan inklusi (keterbukaan) keuangan sangat penting di tengah dinamika global dan nasional yang terus bergerak.

Disebutkan, di era digital saat ini, akses informasi dan layanan keuangan semakin terbuka lebar. Namun hal tersebut juga diiringi dengan berbagai tantangan seperti maraknya investasi bodong, pinjaman online ilegal dan penipuan berkedok keuangan. Untuk menghadapi tantangan dan peluang tersebut, peningkatan dan pemahaman terhadap literasi keuangan dan inklusi keuangan sangatlah dibutuhkan dan harus terus ditingkatkan.

“Untuk itu kemampuan kita memilah informasi dan membuat keputusan keuangan yang tepat menjadi sangat krusial (penting). Kemampuan kita mengelola keuangan juga menjadi semakin vital pada tahun ini, teritama ketika kita menghadapi berbagai tantangan sekaligua peluang,”katanya.

Bambang Bayu Suseno mengharapkan, kegiatan product matching sektor perbankan tersebut dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Baik di bidang perbankan, asuransi, pasar modal, maupun lembaga keuangan.

Kegiatan perbankan tersebut juga diharapkan bisa meningkatkan keterampilan masyarakat mengelola keuangan pribadi dan keluarga. Termasuk membuat anggaran, menabung, berinvestasi dan mengelola utang secara sehat.

“Kami juga berharap kegiatan perbankan ini memampukan masyarakat memanfaatkan teknologi untuk mengakses layanan keuangan secara aman dan efesien. Dengan demikian, warga masyarakat terhindar dari praktik keuangan ilegal dan penipuan yang merugikan,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Bank 9 Jambi Sengeti, Tharmizi mengatakan, kegiatan product maching perbankan tersebut merupakan gerakan yang disosialisasijan OJK terhadap pelaku usaha yang ada di kabupaten. Kegiatan tersebut penting guna memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pengelolaan keuangan secara mikro atau sederhana.

“Dengan demikian warga masyarakat bisa menghasilkan manfaat perbankan buat mereka sendiri. Kemudian mereka juga bisa mengajak warga masyarakat lainnya, terutama anak-anak menjadikan bank sebagai tempat menabung dengan setoran awal hanya Rp 5000,”ujarnya. (Matra/RS/DMJ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *