
(Matra, Muarojambi) – Ratusan hektare sawah di Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi belum bisa ditanami padi menyusul banjir yang masih menggenangi areal persawahan. Kendati luapan Sungai Batanghari yang menyebabkan banjir di Muarojambi sudah surut hampir 1,5 meter pertengahan April 2025 ini, namun petani belum bisa mengolah sawah. Masalahnya genangan air di persawahan masih ada yang mencapai 50 centimeter (cm).
Pantauan medialintassumatera.net (Matra) di areal persawahan Desa Pematangpulai, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Selasa (15/4/2025), kendati pematang sawah sebagian besar sudah kering menyusul surutnya Sungai Batanghari, namun puluhan hektare sawah petani masih tergenang banjir. Kondisi demikian membuat petani belum bisa menggarap lahan dan menanam padi.
“Kami belum bisa menggarap sawah dan menanam padi walau banjir sudah surut dan pematang sawah sudah tampak kering. Namun sawah masih tergenang banjir dengan ketinggian 30 – 50 centimater (cm). Jadi kami masih menunggu sampai genangan banjir yang merendam sawah benar-benar surut,”kata Ridwan (34), petani Pematangpulau, Muarojambi.

Sementara itu, para petani di Desa Rengasbandung dan Desa Senaung, Sekernan, Muarojambi sudah mulai menggarap sawah dan menanam padi menyusul banjir yang sudah surut. Namun petani baru mengolah sebagian lahan dan menanam padi di areal sawah yang genangan banjirnya sudah benar-benar surut. Namun petani sudah menyemai benih padi dan kini siap tanam.
“Kami baru memulai menggarap sawah dan menanam padi pada areal yang banjirnya benar-benar sudah surut. Sebagian sawah yang genangan banjirnya masih mencapai 50 cm belum bisa kami garap. Panatauan kami, Sungai Batanghari sudah surut hingga 1,5 m. Beberapa pekan ke depan, banjir yang menggenangi sawah hampir dua bulan terakhir sudah kering dan sawah sudah bisa digarap atau ditanami padi,”kata Rachman (50), petani Desa Senaung, Muarojambi.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Muarojambi, Ir Paruhuman Lubis di Sengeti, Muarojambi, Selasa (15/4/2025) menjelaskan, pihaknya terus memantau kondisi banjir dan kegiatan penanaman padi di daerah tersebut. Pihaknya juga masih melakukan koordinasi dengan para penyuluh pertanian lapangan (PPL) mengenai luas sawah yang terdampak banjir selama dua bulan terakhir.
“Banjir belum benar-benar surut. Masih banyak sawah yang terendam banjir, kendatu luapan Sungai Batanghari yang menjadi penyebab banjir sudah surut. PPL masih terus mengumpulkan data dari petani mengenai total luas sawah yang terdampak banjir maupun kerugian yang dialami petani,”katanya.

Paruhuman Lubis mengharapkan banjir benar-benar segera surut supaya semua sawah di Muarojambi bisa segera ditanami padi. Musim tanam padi di Muarojambi sudah terlambat akibat banjir yang melanda Muarojambi selama dua bulan terakhir.
Sementara itu, berdasarkan catatan medialintassumatera.net (Matra), luas sawah yang terdampak banjir di Kabupaten Muarojambi akibat banjir sejak Februari – Maret 2025 mencapai 500 hektare (ha). Sebagian besar tanaman padi yang terendam banjir berusi satu hingga dua bulan, sehingga padi gagal panen.
Sawah yang terdampak banjir tersebut tersebar di Desa Pematangpulai, Desa Rengasbandung dan Desa Senaung, Kecamatan Sekernan. Kemudian sawah di beberapa desa di Kecamatan Kumpeh, Kumpeh Ulu, Taman Rajo dan Jambi Luar Kota (Jaluko). (Matra/RS).