Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution (kiri) dengan Konsul Jenderal Negara Tiongkok di Kota Medan, Zhang Min membahas kerja sama berbagai bidang di kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro 30 Medan, Sumut, Senin (14/4/2025). (Foto : Matra/DiskominfoSumut).

(Matra, Medan) – Provinsi Sumatera Utara (Sumut) harus mampu menjadi kekuatan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. Potensi itu ada karena Sumut yang memiliki 25 kabupaten dan delapan kota memiliki sumber daya alam dan manusia yang sangat kaya. Kemudian Sumut yang memiliki luas sekitar 71.680,68 kilometer persegi (km2) memiliki lokasi strategis yakni berada di antara Samudera Hindia dan Selat Malaka.

“Sumut yang menjadikan Kota Medan sebagai ibukotanya harus menjadi kekuatan pembangunan bagi Indonesia. Sumut memiliki potensi luar biasa di bidang pertanian, perkebunan, perdagangan dan pariwisata. Sumut menempati urutan utama produksi sawit. Kemudian Sumut juga memiliki komoditi ekspor unggulan kopi dan karet,”kata Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution, SE, MM pada peringatan HUT ke-77 Sumut di gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan, Sumut, Selasa (15/2/2025).

Sidang paripurna DPRD Sumut dalam rangka peringatan HUT ke-77 Provinsi Sumut tersebut turut dihadiri anggota DPR RI asal Sumut, Muhammad Husni dan Maruli Siahaan, Ketua DPRD Sumut, Erni Ariyanti Sitorus, Wakil Ketua DPRD Sumut, Sutarto, Ihwan Ritonga, Ricky Anthony dan Salman Alfarisi.

Menurut Muhammad Bobby Afif Nasution, d secara geografis Sumut berada pada posisi strategis di bidang perdagangan dunia, yakni berada di antara Samudera Hindia dan Selat Malaka. Posisi strategis tersebut membuat Sumut sangat layak menjadi pintu gerbang perekonomian Asia Tenggara. Hal itu didukung kehadiran Pelabuhan Belawan dan Kuala Tanjung serta Bandara Internasional Kualamamu, Kabupaten Deliserdang.

“Karena itu, Sumut harus menjadi kekuatan bangsa dalam bingkai Indonesia yang lebih kuat. Potensi itu ada karena Sumut juga merupakan wilayah yang dinamis dengan wilayah yang terdiri dari dataran tinggi, pesisir pantai, hingga kawasan kota padat penduduk yang kaya ragam budaya,”katanya.

Dijelaskan, Sumut juga termasuk daerah yang memiliki keunggulan di bidang pariwisata. Sumut memiliki destinasi wisata Danau Toba yang menjadi magnet dunia. Kemudian ada juga destinasi wisata Bukit Lawang dan Tangkahan yang menjadi sektor utama pariwisata.

Bobby Nasution menegaskan, membangun Sumut tidak cukup hanya mengandalkan sumber daya alam dan manusia, tetapi harus dibarengi dengan semangat membangun menuju kemajuan. Karena itu, Bobby Nasution mengajak seluruh elemen masyarakat Sumut berkolaborasi (bekerja sama) membangun Sumut yang unggul, majudan berkelanjutan.

Menurut Bobby Nasution, kerja keras seluruh jajaran Pemprov Sumut dan berbagai elemen masyarakat membuat Provinsi Sumut mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Sumut tahun 2024 mencapai 5,10 persen. Hal ini dibarengi dengan menurunnya angka pengangguran terbuka dan pengendalian inflasi pada angka dua persen.

“Pemprov Sumut juga akan meningkatkan pelayanan berobat gratis, ketahanan pangan, perlindungan sosial menyeluruh dan berbagai program lainnya. Perjalanan 77 tahun Sumut, sejak berdiri 15 April 1948 hingga 15 April 2025 merupakan kisah kebersamaan hingga Sumut menjadi daerah yang unggul, maju dan berkelanjutan,”katanya.

Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution (tiga dari kiri) memimpin ziarah ke Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan, Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Sumut, dalam rangka peringatan HUT ke-77 Sumut, Selasa (15/4/2025). (Foto : Matra/DiskominfoSumut).

Modal Pendukung

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Gubernur Sumut, Basarin Yunus Tanjung pada “Refleksi 77 Tahun Sumut dan Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045” di RRI Medan, Sumut, Senin (14/4/2025) mengungkapkan, Sumut memiliki kontribusi dan potensi mendukung Indonesia Emas 2045.

“Kita tahu penduduk Sumut kini mencapai 15 juta jiwa. Wilayah Sumut juga cukup luas dari Pantai Timur, Dataran Tinggi, Pantai Barat dan Kepulauan Nias. Kita bisa mengeksplor hasil-hasil produk perikanan, pertanian, hortikultura, perkebunan dan Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Ini bisa menjadi modal pendukung,”ujarnya.

Dikatakan, tantangan sebenarnya pembangunan Sumut, yaitu peningkatan kapasitas SDM. Saat ini tenaga kerja Sumut masih rata-rata berpendidikan sembilan tahun. Karena itu perlu peningkatan kualitas dan keterampilan tenaga kerja di Sumut.

Selain itu, lanjutnya, Gubernur Sumut, Bobby Nasution dan Wakil Gubernur Sumut, Surya, kini merancang Quick In Program (program cepat) meningkatkan kualitas pendidikan. Di antaranya, menyediakan listrik dan internet sekolah di beberapa daerah, penerapan pelayanan kesehatan (Universal Health Coverage/UHC) di bidang kesehatan dan peningkatan skill (keahlian) di sektor tenaga kerja.

Disebutkan, Provinsi Sumut juga terus berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan. Saat ini sekitar 30 % dari 3.005 km panjang jalan di Sumut membutuhkan perbaikan mendukung aksesibilitas masyarakat. (Matra/RTS/DSU).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *