Gubernur Jambi, H Al haris (kiri) menjelaskan pembangunan Jalan Tol Bayunglencir – Tempino kepada Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae di kantor Gerbang Tol Sebapo, Muarojambi, Provinsi Jambi, Senin (14/4/2025). (Foto : Matra/DiskominfoProvinsiJambi).

(Matra, Jambi) – Kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Kota Pelembang – Betung – Bayunglencir, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) – Tempino, Provinsi Jambi sepanjang 170 kilometer (km) menjadi urat nadi baru perekonomian Provinsi Jambi. Mobilitas angkutan barang (logistik) dan penumpang Jawa – Sumatera dan sebaliknya melalui Jambi semakin meningkat dan lancar setelah berfungsinya JTTS Palembang – Jambi.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH ketika meninjau ruas JTTS Bayunglencir, Sumsel – Tempino, Jambi bersama Komisi V (Bidang Infrastruktur dan Perhubungan) DPR RI di Gerbang Tol Sebapo, Kabupaten Muarojambi, Senin (14/4/2025).

Komisi V DPR melakukan peninjauan JTTS Bayunglencir – Tempino dalam rangka reses (kunjungan kerja lapangan) di Provinsi Jambi. Rombongan Komisi V DPR yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR, Ir Ridwan Bae dan Robert Rouw, yakni Edi Purwanto, Adian Napitupulu, H Bakrie, Musa Rajekshah, Hamka Baco Kady, H Haryanto dan Sofwan Dedy Ardiyanto.

Kemudian H Ilham Pangestu, Zigo Rolanda, H Daniel Mutaqien Syaffiuddin, Ade Ginanjar, Marlyn Maisarah, H Tamanuri, H Syarief Abdullah Alkadrie, H Irmawan, H Ruslan M Daud, H Syafiuddin, H Syahrul Aidi Maazat, Abdul Hadi, Athari Ghauthi Ardi, H Ishak Mekki.

Sedangkan pejabat Pemprov Jambi yang turut mengikuti peninjauan Jalan Tol Bayunglencir – Tempino tersebut, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Hafiz Fattah dan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jambi, Dr H Sudirman, SH, MH.

Al Haris mengatakan, letak geografis Provinsi Jambi cukup strategis di bagian tengah Pulau Sumatera. Posisi trategis tersebut sangat mendukung kelancaran logistik Jawa – Sumatera. Karena itu, kehadiran Jalan Tol Bayunglencir – Tempino memiliki arti penting mendongkrak perekonomian Jambi.

Gerbang Tol Sebapo, Muarojambi, Provinsi Jambi, Senin (14/4/2025). (Foto : Matra/DiskominfoProvinsiJambi).

Perlu Dipercepat

Al Haris mengharapkan pembangunan jalan Tol Palembang – Jambi (Betung – Bayunglencir – Tempino) dan Tempino – Riau perlu dipercepat. Memang pembangunan jalan tol di Jambi menghadapi beberapa kendala. Namun kami optimis, pembangunan jalan tol tersebut akan segera terwujud.

“Kami berharap dapat segera merasakan dampak positif dari selesainya jalan tol ini, khususnya dalam hal peningkatan konektivitas dengan Palembang,”ujarnya.

Menurut Al Haris, pembangunan jalan tol Jambi – Rengat, Riau juga sangat penting mendukung perekonomian Provinsi Jambi. Namun pembangunan jalan tol Jambi – Rengat juga masih menghadapi kendala. Kendala utamanya, yakni kepadatan jalur logistik dari Riau ke Jambi, khususnya dari Rengat.

“Wilayah Rengat merupakan penghasil sawit utama, sehingga lalu lintas domestik sangat tinggi. Untuk mengatasi hal ini, kami mengusulkan pembangunan Jembatan Batanghari 3 guna meningkatkan aksesibilitas Riau – Jambi,”katanya.

Al Haris lebih lanjut mengatakan, pembangunan jalan tol Jambi – Palembang sangat penting mengingat ketergantungan Provinsi Jambi terhadap Sumsel, khususnya dalam hal produksi beras. Ketergantungan itu dipengaruhi disebabkan rendahnya produktivitas pertanian pangan (padi) di Jambi akibat keterbatasan lahan persawahan.

“Minimnya infrastruktur pendukung mengakibatkan waktu tempuh perjalanan Jambi – Palembang mencapai 10 – 12 jam, bahkan lebih lama jika terjadi kemacetan,”katanya.

Kurang Lancar

Dikatakan, jalur transportasi darat Jambi – Palembang – Jakarta melalui Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera selama ini masih kurang lancar akibat kepadatan arus transportasi dan buruknya kondisi jalan. Kondisi itu menghambat kelancaran transportasi putra-putri Jambi yang akan kuliah di Jakarta.

Kepadatan dan kerusakan Jalintim Sumatera Jambi – Palembang – Lampung selama ini juga membuat waktu tempuh dan biaya transportasi yang tinggi. Kondisi tersebut diperparah kemacetan yang berjam-jam. Kemacetan itu juga berpotensi memicu kenaikan harga kebutuhan pokok secara tiba-tiba, khususnya seperti beras.

“Hal ini berdampak signifikan terhadap biaya hidup. Jika logistik lancar, harga-harga akan otomatis turun. Ini sesuai dengan hukum ekonomi. Mohon kesediaan Bapak (Komisi V DPR) meninjau data kami terlebih dahulu,”katanya.

Disebutkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi bekerja sama dengan pihak terkait sudah melakukan survei lokasi pembangunan Jembatan Batanghari 3. Hasil survey menunjukkan lokasi pembangunan Jembatan Batanghari 3 cukup layak. Tim Pemprov Jambi akan segera menindak-lanjuti rencana pembangunan jembatan baru di atas Sungai Batanghari tersebut.

“Pembangunan Jembatan Batanghari 3 sangat krusial (penting) karena Jembatan Aur Duri (Batanghari 1) saat ini sudah mengalami kerusakan dan tidak mampu menampung volume lalu lintas yang ada,”ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR, Roberth Rouw mengatakan, rencana Pemerintah Pusat perlu dikomunikasikan secara efektif kepada pemerintah daerah. Meskipun rencana awal mencakup wilayah Merlumg, permintaan pemerintah daerah untuk fokus pada area prioritas terdekat lebih diutamakan. Hal ini penting mengingat solusi tersebut sudah mampu mengatasi permasalahan yang ada saat ini.

“Dengan demikian, fokus pada rencana prioritas ini akan mempercepat penyelesaian masalah dan meminimalisir kebutuhan waktu dan anggaran yang signifikan. Hal ini dinilai krusial untuk mengatasi kemacetan yang ada,”katanya. (Matra/RS/Dd).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *