Anggota polisi membantu pengendara melewati banjir di Jalintim Sumatera, Pelalawan, Riau, Minggu (16/3/2025). (Foto : Matra/MCR).

(Matra, Riau) – Arus transportasi di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera, Km 83, Desa Kemang, Kecamatan Pangkalankuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau masih lumpuh hingga Senin (17/3/2025) pagi. Banjir yang merendam badan jalan dengan ketinggian air sekitar 44 centimeter (cm) membuat ratusan kendaraan terjebak kemacetan hingga beberapa kilometer.

Namun ketinggian banjir di ruas Jalintim Sumatera, Pelalawan tersebut sudah turun menyusul berkurangnya curah hujan dan turunnya limpahan air waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kotopanjang, Kabupaten Kampar. Beberapa hari sebelumnya, ketinggian banjir di Jalintim Sumatera Pelalawan sempat mencapai 55 cm.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan, MSi di Pelalawan, Minggu (16/3/2025) malam menjelaskan, ketinggian banjir di ruas Jalintim Sumatera, Pangkalankuras, Pelalawan berangsur surut dari 55 cm menjadi 44 cm, Minggu (16/3/2025). Mulai surutnya banjir dipengaruhi turunnya curah hujan dan berkurangnya limpahan air dari waduk PLTA Kotopanjang, Kampar.

“Selain itu, banjir juga mulai surut menyusul turunnya air pasang laut, turunnya debit Sungai Kampar. Namun banjir masih berpotensi naik jika hujan lebat turun lagi sepekan mendatang,”katanya.

Dikatakan, banjir yang melanda Jalintim Sumatera di Pelalawan, Langgam dan Pangkalan Kerinci tidak hanya melumpuhkan arus lalu lintas. Banjir juga menyebabkan sebagian besar aktivitas warga masyarakat. Sebagian besar areal perkebunan dan pertanian di Pelalawan dan sekitarnya tidak bisa dipanen akibat banjir.

“Sedangkan arus lalu lintasi di Jalintim Sumatera masih lumpuh. Untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas, petugas kepolisian melakukan sistem buka tutup dari kedua arah. Sistem buka tutup tersebut juga dilakukan mencegah terjadinya kecalkaan lalu lintas terjebak jalan lincin di tengah genangan banjir,”katanya.

Zulfan mengatakan, petugas kepolisian BPBD dan Dinas Perhubungan Kabupaten Pelalawan masih bersiaga di lokasi banjir, khususnya di jalur Jalintim Sumatera yang masih tergenang banjir. Zulfan juga meminta para pengendara yang melintas di Jalintim Sumatera, Pelalawan hati-hati, patuh aturan lalu lintas dan himbauan petugas, khususnya menghadapi kepadatan arus lalu lintas menjelang Lebaran 1446 Hijriah (H).

“Mudah-mudahan banjir semakin surut beberapa hari ke depan supaya arus lalu lintas di Jalintim Sumatera, Pelalawan ini normal kembali,”katanya.

Kelumpuhan arus lalu lintas akibat banjir di ruas Jalintim Sumatera, Km 83, Kabupaten Pelalawan, Riau, Minggu (16/3/2025). (Foto : Matra/Ist). 

Tangani Tuntas

Sementara itu, Gubernur Riau, Abdul Wahid di Pekanbaru, Riau baru-baru ini mengatakan, penanganan masalah banjir yang masih sering melanda beberapa wilayah di Riau harus dilakukan secara menyeluruh dan tuntas. Penanganan banjir di Riau juga tidak hanya bisa dilakukan secara darurat, tetapi harus dilakukan secara jangka panjang.

“Berdasarkan hasil peninjauan saya ke beberapa lokasi banjir di Riau, bantuan memang sudah disalurkan kepada para korban banjir. Namun bantuan tersebut hanya penangananan bersifat sementara. Akar permasalahan banjir harus ditemukan dan solusinya pun harus diupayakan agar banjir tidak terjadi lagi,”katanya.

Disebutkan, salah satu penyebab banjir di Kota Pekanbaru, yakni kerusakan drainase (saluran air). Kemudian keberadaan pengendali banjir di Pekanbaru juga kurang berfungsi dengan baik.

“Semua sarana dan prasarana pencegah dan pengendali banjir harus dicek kembali. Kerusakan sarana dan prasarana yang rusak harus segera diperbaiki. Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah kabupaten/kota di Riau juga akan segera koordinasi mengatasi banjir secara jangka panjang,”katanya.

Satpolairud dan Tim SAR Pelalawan, Riau pada pencarian korban anak tenggelam di Pelalawan, Riau, Minggu (16/3/20250. (Foto : Matra/MCR).

Anak Tenggelam

Sementara itu, seorang anak, T Kenzi Alvazio (3) yang tenggelam di areal kanal perkebunan kelapa sawit milik PT PKS, Kelurahan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau ditemukan meninggal, Minggu (16/3/2025). Korban tenggelam di kanal tersebut ketika ditinggal ayahnya, T Rustam Efendi (39) yang mencari kayu bakar di kawasan perkebunan tersebut, Sabtu (15/3/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.

Lokasi rumah korban dengan tempat ayahnya mencari kayu bakar sekitar satu kilometer. Saat itu korban ditinggal anaknya di atas sepeda motor. Namun korban turun dari sepeda motor dan diduga bermain di sekitar kanal dan terjatuh. Ketika ayahnya kembali, korban tidak terlihat lagi di atas motor.

Kepala Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Pelalawan, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ade Santoso di Pelalawan, Minggu (16/3/2025) menjelaskan, setelah mendapatkan laporan tersebut, pihaknya bersama tim penyelamat (Search and Rescue/SAR) berupaya melakukan pencarian korban bersama warga masyarakat, Sabtu sore hingga petang. Namun korban tidak ditemukan. Korban baru ditemukan Minggu (16/3/2025) siang dalam kondisi sudah meninggal.

Peringatan Cuaca

Sementara itu, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Pekanbaru, Riau mengeluarkan peringatan mengenai masih tingginya curah hujan hingga beberapa pekan ke depan. Karena itu potensi meluas dan naiknya genangan banjir di Riau masih tinggi.

Forecaster on Duty (Prakirawan) BMKG Kota Pekanbaru, M Ibnu Amiruddin menjelaskan, curah hujan tinggi di Riau, Minggu (16/3/2025) terjadi di Kabupaten Rokan Hilir, Kota Dumai, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Siak, Pelalawan dan Kota Pekanbaru. Sedangkan curah hujan sedang terjadi Rokan Hulu, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir. Curah hujan tinggi di beberapa kabupaten/kota di Riau tersebut juga berpotensi terjadi Minggu malam.

“Melihat perkiraan curah hujan yang masih tinggi tersebut, potensi banjir meningkat dan meluas di Riau masih tinggi. Karena itu kami mengimbau warga di daerah-daerah rawan banjir berhati-hati ketika beraktivitas di luar rumah,”katanya. (Matra/RS/MCR).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *