
(Matra, Jambi) – Pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak guna mendapatkan proyek strategis nasional (PSN) dari pemerintah pusat. Masalahnya pengalokasikan PSN ke daerah merupakan wewenang pemerintah pusat. Provinsi Jambi sendiri tahun ini tidak mendapatkan PSN. Karena itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi harus berinisiatif dan berjuang mendapatkan PSN dari pemerintah pusat tahun mendatang.
“Guna mendapatkan PSN dari pemerintah pusat bukan hal yang mudah dan daerah tidak bisa berbuat banyak. Karena itu Pemprov Jambi perlu melakukan upaya jemput bola atau berinsiatif lebih intensif memperjuangkan PSN ke pusat. Upaya itu tentunya bisa karena Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH diusung banyak partai besar pada pemilihan Gubernur Jambi tahun 2024,”kata anggota DPRD Provinsi Jambi, Mohd Rendra Ramadhan Usman di Jambi, Jumat (14/3/2025).
Menurut anggota DPRD Provinsi Jambi Fraksi PKS tersebut, pihaknya siap mendukung Pemprov Jambi memperjuangkan PSN dari pemerintah pusat tahun 2026. Untuk itu, Gubernur Jambi diharapkan segera melakukan pendekatan dan koordinasi dengan pemerintah pusat.
Mohd Rendra Ramadhan Usman menyayangkan Provinsi Jambi belum mendapatkan kucuran dana mendapatkan PSN tahun 2025 ini. Padahal Provinsi Jambi yang memiliki banyak produk ekspor merupakan bagian intergral dari Indonesia. Seharusnya Jambi mendapatkan porsi yang memdai dalam PSN.
Ekspor Luar Daerah
Mohd Rendra Ramadhan Usman melihat, Provinsi Jambi memiliki potensi besar di bidang produksi perkebunan, perikanan dan sumber daya alam lainnya. Namun produksi tersbeut masih lebih banyak diekspor melalui daerah lain. Hal itu disebabkan Jambi belum memiliki pelabuhan ekspor yang memadai. Kondisi demikian membuat daerah yang paling banyak mendapatkan keuntungan hasil perkebunan kelapa sawit Jambi selama ini.
Dijelaskan, luas perkebunan sawit di Provinsi Jambi saat ini mencapai sekitar 1,1 juta hektare. Sedangkan ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) Jambi masih harus melalui pelabuhan Dumai di Provinsi Riau. Kondisi tersebut berimbas negatif terhadap harga tandan buah segar (TBS) sawit petani Jambi.
Kemudian, lanjutnya, Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur merupakan penghasil komoditas laut udang ketak. Sebagian besar hasilnya untuk konsumsi pasar ekspor. Selain itu, Jambi juga pinang Betara yang memiliki predikat sebagai salah satu pinang terbaik di dunia.
Selanjutnya, Kabupaten Kerinci, Merangin dan Tanjungjabung Barat memiliki keunggulan produksi kopi dan kulit kayu manis (cassiavera) yang telah menembus pasar dunia. Namun ekspornya masih dilakukan melalui pelabuhan Telukbayur, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan Belawan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Menurut putra mantan Bupati Tanjungjabung Barat dan anggota DPR RI, Usman Ermulan tersebut, jika ekspor produk-produk unggulan Jambi tersebut dapat dilakukan langsung melalui pelabuhan yang ada di Jambi, hal itu tentunya akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Jambi.
“Melihat sebagian besar produk Jambi diekspor dari luar Jambi selama ini, kita prihatin. Alangkah naifnya Provinsi Jambi hanya menonton produk unggulan daerahnya harus diekspor melalui daerah lain. Seharusnya Jambi bisa bisa mengekspor langsung produk daerahnya, sebab Jambi secara geografis dekat dengan Asia Tenggara (ASEAN) seperti Singapura dan Malaysia,”katanya. (Matra/RS/PR).