
(Matra, Jambi) – Arus transportasi Kota Jambi – Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi mulai normal kembali, Rabu (12/3/2025) menyusul rampungnya pembangunan jembatan bailay (darurat) di ruas Jalinsum Bungo tersebut.
Arus transportasi Kota Jambi – Padang elalui Jujuhan, Bungo sempat lumpuh lebih sepekan sejak Minggu (2/3/2025) hingga Selasa (11/3/2025) akibat badan jalan ambles di ruas Jalinsum Km 58, Desa Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Jambi.
Seorang awak bus PO Famili Raya rute Kota Jambi – Padang, Ricky (45) di Jujuhan, Bungo, Jambi, Rabu (12/3/2025) mengatakan, arus lalu lintas Jambi – Padang melalui Jalinsum Jujuhan sudah mulai normal setelah jembatan bailay selesai dibangun di Km 58 Jalinsum Jujuhan. Namun arus lalu lintas melalui jembatan tersebut diatur secara buka tutup atau berantuan dari kedua arah.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Provinsi Jambi, Ibnu Kurniawan di Jambi, Rabu (12/3/2025) menjelaskan, pihaknya sudah membuka jembatan bailay di Jalinsum Bungo tersebut untuk seluruh kendaraan karena sudah layak dilalui kendaraan. Namun kendaraan yang melintas di jembatan bailay tersebut dibatasi hanya berbobot (tonase) maksimum 20 ton demi keamanan jembatan.
“Kendaraan berat bermuatan di atas 20 ton tidak diperbolehkan melintasi jembatan karena khawatir jembatan rusak. Kendaran berat yang hendak melewati jembatan tersebut dengan tonase lebih 20 ton harus mengurangi muatan atau mengambil jalur alternatif,”katanya.
Dikatakan, pada uji coba yang dilakukan Selasa (11/3/2025) sore dan Rabu (12/3/2025) pagi, jembatan bailay dengan rangka baja yang dipasang di lokasi jalan ambles ruas Jalinsum Km 58, Desa Sirih Sekapur, Jujuhan, Bungo sudah layak dan bisa difungsikan.
“Jembatan bailay di jalur Jalinsum, Jujuhan, Bungo tersebut sudah bisa difungsikan masimal menghadapi arus mudik Lebaran (Idul Fitri 1446 Hijriah (H) akhir Maret ini. Guna menjamin kelancaran arus mudik Lebaran, pengawasan di jembatan tersebut akan dilakukan secara intensif agar tidak ada kendaraan berat yang melewati jembatan itu,”katanya.
Ibnu Kurniawan mengatakan, jembatan bailey yang dibangun BPJN tersebut memiliki panjang 30 meter dengan lebar 4,5 meter. Kekuatan jembatan tersebut mencapai 20 ton. Artinya, kendaraan berbobot 20 ton bisa melewati jembatan tersebut.
“Jembatan ini memang sifatnya darurat. Tetapi jembatan ini sudah aman dilalui kendaraan, khususnya kendaraan ringan dan kendaraan penumpang. Kami berharap tidak ada lagi kersakan jalan di Jambi menjelang musim arus mudik Lebaran ini,”katanya.

Pengawasan
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Bungo, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Edo Damara Yuda di Bungo, Rabu (12/3/2025) mengatakan, guna menjamin kelancaran arus lalu lintas melalui jembatan bailay Jalinsum Km 58, Jujuhan, Bungo tersebut, pihaknya menugaskan anggota Satlantas Polres Bungo mengatur dan mengawasi kendaraan yang melintas.
“Petugas kita prioritaskan mengatur arus lalu linta s melalui jembatan secara buka tutup dari kedua arah. Kemudian anggota kita juga mengawasi kendaraan berat agar tidak sampai melewati jembatan tersebut,”ujarnya.
Secara terpisah, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jambi, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Dhafi di Jambi, Rabu (12/3/2025) mengeluarkan himbauan mengenai aturan kendaraan yang diperbolehkan melintasi jembatan bailay, Jujuhan, Bungo tersebut.
Berdasarkan himbauan tersebut, kendaraan yang diperbolehkan melewati atau melintasi jembatan bailay di ruas Jalinsum, Km 58, Desa Sirih Sekapur, Jujuhan Bungo, tersebut maksimal berbobot 20 ton.
Selain itu, kendaraan yang hendak melintasi jembatan bailey tersebut wajib menunjukkan bukti hasil penimbangan di jembatan timbang sesuai batasan daya angkut di kartu uji. Sesuai aturan, berat kendaraan dan muatan yang boleh melewati jembatan tidak lebih 20 ton. (Matra/RS/BerbagaiSumber).