
(Matra, Jambi) – Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di era digitalisasi sekarang ini diharapkan tidak sampai menggerus nilai-nilai agama dan budaya Melayu di tengah warga amsyarakat Seberang Kota Jambi. Untuk itu, warga masyarakat Seberang Kota Jambi yang selama ini terkenal agamis dan kental dengan budaya Melayu diharapkan menjadikan bulan suci Ramadan 1446 Hijriah (H) sebagai momentum memperkuat kembali nilai-nilai agama dan budaya. Hal itu bisa dilakukan meningkatkan kegiatan keagamaan dan budaya selama Ramadan.
Demikian salah satu petikan buah pemikiran yang disampaikan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH ketika melakukan Safari Ramadan ke Masjid Al Aqsho, Kelurahan Ulugedong, Kecamatan Danauteluk, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Minggu (9/3/2025) malam. Safari Ramadan tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hajra Aljosha dan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi, A Ridwan.
Menurut Al Haris, budaya Melayu yang masih letstari di tengah warga masyarakat Seberang Kota Jambi identic dengan Islam. Karena itu masyarakat Seberang Kota Jambi harus mempertahankan nilai-nilai agama dan adat istiadat di “Tanah Pilih Pusako Betuah” Kota Jambi.
“Kemajuan-kemajuan teknologi informasi yang mempengaruhi kehidupan masyarakat kita hendaknya jangan sampai merusak nilai-nilai agama dan adat istiadat di Jambi ini. Melalui Ramadan ini, kita perkuat nilai-nilai agam dan budaya,”katanya.
Al Haris mengatakan, Safari Ramadan yang sudah menjadi tradisi bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi penting guna meningkatkan hubungan kekeluargaan atau silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat. Pertemuan para pemimpin dengan warga masyarakat pada Safari Ramadan bisa menyatukan persepsi mengenai pentingnya kerja sama memajukan pembangunan daerah.
Menurut Al Haris, untuk pemperkuat pembinaan agama di Jambi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi kini sedang membangun Islamic Center di Kota Jambi Jambi. Islamic Center tersebut dibangun sebagai pusat pengkajian dan pendidikan Islam. Islamic Center akan membuat kajian-kajian Al Quran dan pendidikan Islam. Nantinya akan ada pelatihan qori dan qoriah dan pengajian lanjut usia di Islamic Center. Pembangunan Islamic Center tersebut sudah hampir rampung.
“Saya membuat nama Islamic Center itu dengan nama Tsamaratul Insan untuk mengenang kerukunan orang tua kita dulu. Nanti sama-sama kita hidupkan Islamic Center Jambi in. Saya juga minta lembaga-lembaga Islam di Jambi menghidupkan kegiatankeagamaan di Islamic Center Jambi,”katanya.
Al Haris juga mengharapkan warga masyarakat Seberang Kota Jambi mempertahankan ciri khas daerah mereka dengan sebutan Kota Santri karena di daerah tersebut terdapat pondok pesantren (ponpes) cukup besar.
“Seberang Kota Jambi tidak boleh melupakan nilai-nilai agama dan budaya Melayu karena daerah ini sudah lama menjadi pusat pendidikan santri. Mari kita pertahankan predikat Kota Santri di Seberang Kota Jambi ini,”ujarnya.
Pada Safari Ramadan di Masjid di Masjid Al – Aqsho, Kelurahan Ulugedong, Kecamatan Danauteluk, Kota Jambi tersbeut, Al Haris memberikan santunan dan bantuan kebutuhan pokok kepada anak-anak yatim dan warga yang kurang mampu. Selain itu Al Haris juga menyerahkan bantuan pertanggung-jawaban sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) sebesar Rp 10 juta kepada pengurus masjid setempat. (Matra/RS/DPJ).