Kadis Kominfo Provinsi Jambi, Ariansyah. (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Kemitraan pers dengan jajaran pemerintah daerah terus meningkat di era digitalisasi sekarang ini. Hal itu ditandai dengan peningkatan kerja sama media massa, khususnya media massa lokal dengan pemerintah kabupaten, kota dan provinsi. Jumlah media massa yang bekerja sama dengan pemerintah daerah pun terus bertambah menyusul bermunculannya media-media online.

Pemerintah daerah cukup responsif menjalin kerja sama dengan media massa lokal karena kerja sama tersebut dinilai bisa meningkatkan, mempercepat dan memperluas penyebaran informasi pembangunan kepada masyarakat. Kemudian dari segi pembiayaan, tarif kemitraan pemberitaan dengan media massa lokal juga lebih murah. Dengan demikian anggaran publikasi pemerintah daerah bisa dimanfaatkan lebih efekif dan efisien.

Namun harapan mengenai peningkatan publikasi pembangunan di tengah meningkatnya kerja sama media massa dengan pemerintah daerah tersebut belum sepenuhnya bisa diwujudkan. Hal tersebut disebabkan kualitas pemberitaan media massa daerah yang masih kurang memuaskan.

Kurangnya kualitas pemberitaan media massa lokal tersebut tampak dari penyajian berita-berita pembangunan daerah yang masih jauh dari kaidah-kaidah jurnalistik professional. Hal itu tercermin dari penggunaan tata bahasa yang kurang baik dalam pemberitaan-pemberitaan media massa lokal.

Misalnya banyaknya media massa lokal yang belum mematuhi penggunaan tanda baca dalam penyajian berita. Selain itu media massa lokal masih banyak yang kurang memahami penggunaan huruf besar, tanda petik, kata-kata asing dan tanda baca lainnya pada pemberitaan.

Bahkan dalam pembuatan judul berita pun terkadang, media massa lokal tidak menggunakan kaidah-kaidah bahasa jurnalistik yang baik. Masih banyak media massa lokal yang menggunakan huruf kecil pada awal kata di setiap judul berita. Selain itu judul berita juga sering dibuat panjang, bertele-tele hingga mencapai belasan kata. Padahal, judul berita sesuai standar jurnalistik maksimal tujuh kata.

Selain itu, rangkaian kalimat dalam pemberitaan media massa lokal masih sering berbelit-belit, bertele-tele, tidak jelas ujung pangkalnya. Pemberitaan tidak menerapkan ketentuan bahasa yang baik, yakni satu kalimat satu pengertian. Terkadang media massa lokal membuat kalimat dalam lead (awal berita) terlalu panjang, mengandung banyak pengertian dan tidak jelas apa maksudnya.

Pemberitaan media massa lokal masih banyak yang belum memenuhi unsur berita 5 W + 1 H, yakni What (Apa), Who (Siapa), Where (Dimana), When (Kapan) dan How (Bagaimana) dengan pola penulisan berita piramida terbalik.

Buruknya penggunaan bahasa dalam pemberitaan media massa lokal tersebut berdampak pada kurangnya respon atau minat pembaca. Bahasa media massa lokal yang buruk membuat pembaca kurang tertarik membacanya. Hal tersebut tentunya merugikan pemerintah daerah yang telah bermitra dengan media massa lokal.

Pemerintah daerah bermitra dengan media massa lokal dengan harapan publikasi pembangunan daerah cepat direspon (dibaca) masyarakat secara luas. Namun harapan tersebut tidak tercapai karena kualitas pemberitaan media massa lokal mengenai pembangunan daerah sangat buruk dan kurang direspon pembaca.

Kabid Infokom Diskominfo Kabupaten Muarojambi, Iksan Idris. (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Peningkatan Kualitas

Mencegah kekecewaan pemerintah daerah dan pembaca terhadap buruknya pemberitaan media massa lokal, para jurnalis lokal perlu meningkatkan kemampuan meliput, mengolah dan menyajikan berita-berita pembangunan daerah. Untuk meningkatkan kualitas jurnalis lokal tersebut, setiap jurnalis (wartawan) tentunya harus meningkatkan pelatihan, baik pelatihan yang dilaksanakan pihak lembaga pers maupun latihan sendiri secara otodidak.

Seorang staf pemberitaan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi (Pemprov) Jambi yang sudah sering mengikuti pendidikan jurnalistik selama ini, Dedi kepada medialintassumatera.net (Matra) mengatakan, kualitas pemberitaan media massa lokal mengenai berita-berita pembangunan Jambi belum sepenuhnya memuaskan.

Hal tersebut nampak dari berita-berita yang disajikan media massa lokal sering hanya mengandalkan release (berita sajian) Diskominfo Jambi. Media massa lokal masih sering hanya sekadar copy paste (menyalin bulat-bulat) release Dinas Kominfo Jambi. Media massa lokal tidak melakukan pengeditan atau penyempurnaan release yang disajikan Diskominfo Jambi. Akibatnya muncullah berita yang sama seperti dibuat Diskominfo Jambi dalam ratusan media massa yang bermitra dengan Pemprov Jambi.

Kesamaan berita alias berita “paduan suara” media-media massa lokal mengenai pembangunan daerah tersebut tentunya merugikan lembaga pemerintahan daerah. Para pembaca tentunya tidak membaca semua media massa lokal yang menyajikan berita yang sama persis mengenai pembangunan daerah. Karena ratusan media menyajikan berita yang sama, tentunya pembaca juga tidak membaca semua berita yang ditayangkan tersebut. Hal itu tentunya merugikan pemerintah daerah sebagai mitra.

“Kami mengharapkan media massa lokal meningkatkan kualitas pemberitaan agar berita-berita pembangunan daerah tersaji dengan baik dan dibaca masyarakat secara luas. Para jurnalis media lokal jangan hanya menayangkan berita – berita copy paste,”katanya.

Menurut Dedi, untuk meningkatkan kualitas jurnalis lokal, organiasi pers seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Serikat Media Siber Indonesia (SBSI), Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Jambi perlu mengadakan pelatihan-pelatihan jurnalistik, khususnya kepada para wartawan-wartawan pemula yang kemungkinan belum pernah mengecap pendidikan dan pelatihan jurnalistik.

Pendidikan dan pelatihan jurnalistik tersebut bisa dilakukan bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan swasta seperti selama ini. Misalnya pendidikan dan pelatihan jurnalistik yang melibatkan PWI, SMSI, JMSI dengan jajaran diskominfo maupun bagian hubungan masyarakat (humas) lembaga pemerintahan.

“Dulu ada namanya Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) Provinsi Jambi. Bakohumas Provinsi Jambi bekerja sama dengan PWI mengadakan pendidikan dan pelatihan jurnalistik terhadap para wartawan dan staf humas pemerintahan maupun perusahaan. Hasilnya, kemampuan jurnalis para wartawan lokal dan humas pemerintahan di bidang pemberitaan semakin berkualitas,”katanya.

Menurut Dedi, peningkatan kualitas pemberitaan pembangunan di media massa lokal semakin penting, karena pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan publikasi pembangunan. Untuk itu kemitraan dengan media massa lokal pun akan terus ditingkatkan. Peningkatan kualitas pembeitaan pembangunan di mesia massa lokal tentunya bisa menggugah minat masyarakat membaca berita-berita pembangunan. Dengan demikian, program-program pembangunan daerah dapat direspon masyarakat lebih baik.

Hal senada juga dikatakan Kepala Sub Bidang (Kasubid) Informasi den Komunikasi (Infokom) Diskominfo Kabupaten Muarojambi, Iksan Idris, SPdI. Menurut Iksan Idris, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muarojambi melalui Diskominfo Muarojambi akan terus menigkatkan pemberitaan kegiatan pemerintah guna meningkatkan antusiasme warga masyarakat mendukung program-program pembangunan daerah.

Untuk itu, kemitraan Pemkab Muarojambi dengan jajaran pers atau media massa tentunya kan terus ditingkatkan. Kemitraan tersebut tentunya diharapkan bisa meningkatkan pemberitaan yang baik mengenai pembangunan Muarojambi.

Dikatakan, selama ini Pemkab Muarojambi melalui Diskominfo Muarojambi sudah menjalin kerja sama yang baik dengan pers. Hal itu ditandai dengan kerja sama pemberitaan Pemkab Muarojambi dengan media cetak, elektronik dan media online.

Untuk menjalin kemitraan yang lebih baik, Bupati Muarojambi juga meningkatkan silaturahmi dengan jajaran pers atau wartawan. Selama ini Bupati Muarojambi dan Diskominfo Muarojambi secara berkala melakukan coffee morning (pertemuan kopi pagi) dengan jajaran pers di Muarojambi. Pertemuan tersebut dimaksudhkan meningkatkan silaturahmi atau kedekatan hubungan antara pimpinan daerah dengan pers.

“Melalui peningkatan hubungan atau kerja sama tersebut, jajaran pers atau wartawan di Muarojambi pun cukup proaktif menyajikan berita-berita aktual mengenai pembangunan Muarojambi,”katanya.

Iksan Idris sependapat, peningkatan kualitas pemberitaan pembangunan daerah di media massa lokal perlu ditingkatkan. Hal itu penting agar berita-berita pembangunan daerah yang disiarkan atau ditayangkan melalui banyak media amssa lokal benar-benar dibaca masyarakat.

Peran pers

Secara terpisah, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jambi, Drs H Ariansyah, ME juga menyampaikan harapan terkait peningkatan profesionalisme para insan pers di Jambi. Di sela-sela peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 tahun 2025 di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Minggu (9/2/2025), Ariansyah mengatakan, pers memiliki peran penting mengangkat perkembangan pembangunan suatu daerah.

Pers juga berperan memberikan edukasi atau pendidikan kepada masyarakat agar meningkatkan berpartisipasi membangun daerah. Guna meningkatkan peran pers dalam pembangunan daerah, pers (para jurnalis) juga perlu meningkatkan profesionalisme. Profesionalisme jurnalis tersebut penting mendukung kerja sama pemerintah daerah dan media massa di bidang pemberitaan pembangunan daerah.

“Pers memiliki peran strategis menyampaikan informasi yang akurat, berimbang dan edukatif kepada masyarakat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi tetap berkomitmen menjalin hubungan yang baik dengan media. Hal itu dilakukan guna meningkatkan penyebaran informasi pembangunan dan kebijakan pemerintah kepada masyarakat,”katanya.

Menurut Ariansyah, HPN 2025 di Riau yang mengusung tema “Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas” diharapkan dapat meningkatkan integritas dan profesionalisme pers menjalankan tugasnya sekaligus berperan dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

Dikatakan, Pemprov Jambi melalui Dinas Kominfo Provinsi Jambi berkomitmen terus menjalin kerja sama dengan media dalam rangka meningkatkan keterbukaan informasi publik dan menciptakan ruang diskusi yang sehat bagi masyarakat. (Matra/Radesman Saragih).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *