Dirut PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa (dua dari kanan) dan Sekda Pemprov Jambi, H udirman (kanan) seusai pencanangan penanaman padi gogo Program Tampan di Desa Tanjungsari, Bahar Selatan, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Rabu (5/2/2025). (Foto : Matra/HumasPTPNIVPalmCo).

(Matra, Jambi) – Program Program Tanam Padi PT Perkebunan Nusantara (TAMPAN) yang kini digencarkan PTPN IV PalmCO di Jambi dan Riau berpotensi besar mendukung peningkatan ekonomi para petani sawit. Penanama padi gogo (darat) tiga kali setahun di areal peremajaan kebun sawit bisa menambah pendapatan petani sebelum tanaman sawit berbuah.

Hal tersebut dikatakan Direktur Utama (Dirut) PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa pada pencanangan penanaman padi gogo Program Tampan di Desa Tanjungsari, Bahar Selatan, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Rabu (5/2/2025).

Jatmiko Santosa, program penanaman padi di areal peremajaan kebun sawit bisa membuat petani sawit kian tersenyum bangga. Dikatakan demikian karena penanaman padi di areal peremajaan sawit terus diperluas dan petani dilibatkan menjadi bagian dari penguatan ketahanan pangan nasional.

Dijelaskan, berdasarkan data yang dirilis Kementerian Pertanian, total perkebunan sawit rakyat di Indonesia saat ini mencapai 6,94 juta hektare. Sekitar 2,8 juta hektare atau 40 % kebun sawit tersebut telah memasuki fase tanaman tua dan harus segera diremajakan.

“Dari 2,8 juta hektare tanaman sawit tua, sekitar 400.000 ha akan diremajakan setiap tahun. PTPN diharapkan dapat berkontribusi meremajakan sawit sekitar 40.000 ha/tahun. Dengan demikian, terdapat potensi program intercropping (tumpang sari) padi di areal 206.000 ha peremajaan sawit hingga lima tahun mendatang,”katanya.

Menurut Jatmiko Santosa, jika perluasan areal Program TAMPAN selama lima tahun mendatang dapat terwujudkan, petani sawit dapat menanam padi di areal peremajaan kebun sawit selama dua tahun. Penanaman padi di areal peremajaan sawit tersebut dapat menghasilkan produksi padi hingga 258.491 ton GKG.

“Produksi padi yang cukup besar tersebut dapat dicapai karena lahan peremajaan sawit dapat menanam padi hingga dua tahun. Ini menjadi peluang besar mendukung swasembada pangan sekaligus mendongkrak penghasilan petani,”ujarnya.

Jatmiko Santosa mengatakan, PTPN IV PalmCo fokus terus tumbuh dan berkembang bersama petani. PTPN IV PalmCo terus berkolaborasi (bekerja sama) dengan banyak pihak. Mulai dari pemerintah, BPDPKS dan ekosistem MAKMUR BUMN. PTPN mendorong agar petani dapat memperoleh berbagai dukungan dalam memperkuat para petani sawit Indonesia.

Jajaran Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian dan PTPN pada penanaman perdana padi gogo di areal peremajaan sawit rakyat, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Jumat (29/11/2025). (Foto : MajalahHortus).

Untuk itu, Jatmiko Santosa meminta para petani yang sedang menghadapi dilemma, kehilangan sumber pendapatan saat sawitnya memasuki usia tua bisa mengikuti program peremajaan sawit dan program penanaman padi di areal peremajaan sawit. Kemitraan tersebut benar-benar dibangun PTPN PalmCo untuk mendukung peningkatan ekonomi petani.

“Bermitra, berarti kami akan membantu semaksimal mungkin. Saat telah menjalin kemitraan, petani dapat segera mengurus calon petani peserta penanaman padi agar bisa mendapatkan bantuan benih dan pestisida dari Kementerian Pertanian. Hal ini mempercepat proses produksi dan meningkatkan hasil panen,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian, Ardi Praptono pada kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan penanaman padi gogo merupakan wujud nyata atas sinergi bersama dengan semua pihak. Kegiatan tersebut mendukung program swasembada pangan yang harus dicapai secepat-cepatnya sesuai arahan Presiden Republik Indonesia.

“Kami mendukung penuh apa yang dilakukan ini. Saya kira ini, juga perlu didukung oleh petani pekebun. Program ini akan memberikan manfaat meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.

Sedangkan menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, Dr Sudirman, SH, MH, kegiatan penanaman padi di areal peremajaan kebun sawit di Muarojambi tersebut merupakan upaya semua pihak mendukung Asta Cita dan Program Nasional menjaga ketahanan pangan.

“Pemprov Jambi berkomitmen mendukung ketahanan pangan dam swasembada pangan. Melalui kegiatan ini, saya berharap masyarakat dapat mengikuti serta mengimplementasikan penanaman padi sogo. Apalagi penanaman padi ini dilakukan secara tumpang sari dan intensifikasi lahan. Hal tersebut akan bermanfaat meningkatkan ekonomi masyarakat,”katanya. (Matra/RS/HumasPTPNIV).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *