
(Matra, Muarojambi) – Para pengendara yang melintas di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi perlu ekstra hati-hati menyusul banyaknya kerusakan jalan di ruas Jalintim Sumatera tersebut. Ruas Jalintim Sumatera di Muarojambi tersebut rawan kecelakaan lalu lintas (lakalantas) karena ruas jalan banyak berlubang. Jika tidak hati-hati, pengendara sepeda motor bisa terjungkal atau terbalik akibat terjebak jalan berlubang.
Pantauan medialintassumatera.net (Matra) di Jalintim Sumatera, Kabupaten Muarojambi, Senin (3/2/2024), lubang yang menganga di ruas Jalintim Sumatera tersebut ada yang mencapai kedalaman 5 – 10 centimeter (cm) dengan lebar setengah meter. Jika tidak hati-hati, pengendara yang melaju kencang, terutama sepeda motor bisa terjabak lubang dan terjungkal (terbalik) atau ban sepeda motor pecah.
Kerusakan Jalintim Sumatera di Muarojambi terdapat mulai dari arah Kota Jambi, yakni Desa Kademangan, Berembang, Dusunmudo, Pulau Kayuaro, Sekernan hingga Sengeti. Lubang di ruas Jalintim Sumatera wilayah Muarojambi yang cukup membahayakan pengendara di depan SMKN 1 Desa Tunasmudo. Kemudian kerusakan jalan di Jalintim Sumatera di Muarojambi juga terdapat di Jembatan Berembang.
Zulfan (45), warga Desa Berembang, Muarojambi mengatakan, kerusakan Jalintim Sumatera di desa tersebut sudah lama. Namun kerusakan jalan tersebut hingga kini belum diperbaiki. Sebagian lubang di jalan hanya ditambal menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Sebagian besar lubang di jalan yang ditambal kini rusak kemali. Sedangkan lubang di jalan yang tidak diperbaiki semakin lebar dan dalam akibat curah hujan tinggi dan padatnya kendaraan berat yang melintas.
“Kerusakan jalan di ruas Jalintim Sumatera Desa Berembang ini rawan lakalantas. Kalau tidak hati-hati, pengendara sepeda motor bisa terjebak lubang. Kemudian kerusakan Jalintim Sumatera ini juga rawan tabrakan kendaraan karena umumnya kendaraan yang melintas kencang,”katanya.

Anggaran Berkurang
Sementara itu, kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IV Provinsi Jambi, Ibnu Kurniawan di Jambi, baru-baru ini menjelaskan, perbaikan kerusakan jalan nasional di Jambi tahun ini relative terbatas karena anggaran yang berkurang secara drastis.
Anggaran pembangunan jalan nasional yang disalurkan Pemerintah Pusat kepada BPJN Jambi tahun 2025 hanya sekitar Rp 500 miliar. Anggaran tersebut berkurang atau turun sekitar Rp 1,4 triliun (73,68 %) dibandingkan anggaran pembangunan jalan nasional di Jambi tahun 2024 sekitar Rp 1,9 triliun.
Dari Rp 500 miliar anggaran yang dikucurkan Pemerintah Pusat untuk BPJN Jambi tahun 2025, sekitar Rp 200 miliar dialokasikan untuk belanja pegawai dan rehabilitasi jalan nasional. Sedangkan sekitar Rp 300 miliar digunakan untuk biaya observasi (pemantauan) kondisi jalan ke lapangan.
Dikatakan, Pemerintah Pusat mengurangi anggaran permbangunan jalan nasional di Jambi tahun 2025 menyusul semakin banyaknya ruas jalan nasional dalam kondisi mantap tahun 2024. Sedangkan perbaikan jalan nasional di Jambi tahun 2025 relatif sedikit.

Menurut Ibnu Kurniawan, pihaknya segera melakukan pemeliharaan dan perbaikan jalan secara maksimal kendati anggaran terbatas. Anggaran yang ada dimanfaatkan semaksimal mungkun memperbaiki kerusakan jalan. Sedangkan kegiatan rutin akan dikurangi.
“Jadi kita akan melakukan penghemat-penghematan. Bahkan kegiatan yang kurang penting akan ditunda.Kita prioritas perbaikan kerusakan jalan, khususnya penutupan lubang di jalan nasional,”katanya.
Dijelaskan, selama tahun 2024, BPJN Provinsi Jambi sudah memperbaiki (menutup) sekitar 11.000 lubang (kerusakan) di jalan nasional yang berada di sembilan kabupaten dan dua kota se-Provinsi Jambi. Saat ini tersisa sekitar 500 lubang di seluruh jalan nasional. Sebagian besar lubang kerusakan jalan tersebut terdapat di Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Tanjungjabung Barat.
Menurut Ibnu Kurniawan, dari selitar 1.318,9 kilometer (km) panjang jalan nasional di Provinsi Jambi, sekitar 1.249,1 km (94,71 %) dalam kondisi mantap. Ruas jalan nasional berstatus baik di Provinsi Jambi saat ini mencapai 686,2 km (52,03 %), jalan nasional kualitas sedang 562,9 km (42,68 %), rusak ringan hanya sekitar 55,4 km (4,2 %) dan rusak berat hanya 11 km (0,83 %). (Matra/RS).