
(Matra, Muarojambi) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi tetap memberlakukan siaga banjir menyusul meluapnya Sungai Batanghari dan masih tingginya curah hujan. Pihak BPBD Muarojambi terus memantau perkembangan kondisi luapan Sungai Batanghari guna mengambil langkah cepat jika luapan sungai merendam permukiman warga. Selain itu, BPBD Muarojambi juga sudah menyiapkan berbagai bantuan penanggulangan banjir.
Hal tersebut diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Muarojambi, Fauzan Abdillah, S, STP pada Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Bencana Hidrometeorologi tahun 2025 Kabupaten Muarojambi di ruang Ridan Kabupaten Muarojambi, Sengeti, Muarojambi, Provinsi Jambi, Senin (3/1/2025). Rakor tersebut turut dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Muarojambi, Drs H Raden Najmi dan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muarojambi Budhi Hartono, SSos, MT.
Fauzan Abdillah pada rakor tersebut mengatakan, selama dua pekan terakhir, beberapa desa di Kabupaten Muarojambi dilanda banjir, tanah longsor dan angin kencang. Bencana hidrometeorologi tersebut menyebabkan sebagian permukiman penduduk dan fasilitas umum terendam.
Fasilitas umum yang tergenang banjir, yakni Puskesmas Sekernan, Muarojambi. Kemudian areal pertanian di Muarojambi, khususnya yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari juga banyak yang terendam akibat luapan Sungai Batanghari. Seluruh sawah di DAS Batanghari wilayah Kecamatan Sekernan, Muarojambi juga terendam, sehingga tidak bisa ditanami.
Fauzan Abdillah mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah tanggap darurat mengantisipasi bencana banjir, longsor dan angina kencang tersebut. Langkah tersebut, yakni penyaluran bantuan kebutuhan pokok dan makanan siap saji. Kemudian dilakukan juga evakuasi korban banjir olah Tim Gabungan Basarnas, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Muarojambi, jajaran kepolisian dan TNI.
“Tim juga melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di beberapa lokasi terdampak banjir seperti di Kecamatan Kumpeh dan Sungaibahar. Menyikapi banjir saat ini, kami menetapkan status tanggap darurat hingga 11 Februari 2025,”ujarnya.
Sementara itu, Pj Bupati Muarojambi, Raden Nazmi pada kesempatan tersebut meminta BPBD Muarojambi dan seluruh pihak terkait meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana banjir. Berbagai infrastruktur dan fasilitas yang ada perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin mencegah dan membantu korban banjir, tanah longsor dan angin kencang.
“Saya juga mengingatkan bahwa kesiap-siagaan semua pihak dan warga masyarakat harus terus ditingkatkan menghadapi bencana hidrometereologi. Apel siaga bencana harus dilakukan secara rutin, tidak hanya ketika bencana terjadi,”ujarnya.
Dikatakan, Pemkab Muarojambi siap berkolaborasi (bekerja sama) dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jambi dalam pencegahan, penanggulangan dan penanganan kerusakan infrastruktur pascabencana.
“Kami berkomitmen mendukung langkah-langkah strategis demi keselamatan masyarakat dan meminimalkan dampak bencana di kabupaten/kota,”katanya.
Sementara itu, pantauan medialintassumatera.net (Matra) di beberapa desa, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Senin (3/2/2025), seluruh areal sawahyang berada persis di pinggir Sungai Batanghari terendam luapan sungai. Kondisi tersebut membuat petani tidak dapat melakukan mengolah dan menanam padi.
Sedangkan banjir yang melanda beberapa kawasan di Muarojambi selama beberapa pekan terakhir menyebabkan beberapa desa di Muarojambi yang berada di DAS Batanghari terkepung banjir seperti di Kecamatan Kumpeh dan Sekernan. Untuk melakukan aktivitas di luar rumah, sebagian warga terpaksa menggunakan ketek (sampan kecil).
Kemudian banjir di Kecamatan Sungaibahar Utara dan Sungaibahar Selatan juga cukup parah hingga menggenangi ruas jalan, permukiman warga dan areal pertanian. Banjir membuat aktivitas warga terganggu. (Matra/RS/DMJ).