
(Matra, Jambi) – Provinsi Jambi terus peningkatan pendapatan devisa negara dengan mengintensifkan ekspor hasil – hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan. Setelah suksses melakukan ekspor tahun 2024, Provinsi Jambi kembali melakukan ekspor hasil-hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan senilai Rp 7,2 miliar medio Januari 2025. Komoditas yang diekspor tersebut, yakni buah pinang kering, crumb rubber (bahan olahan karet) dan kayu olahan jenis meranti.
Pelepasan ekspor tersebut dilakukan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH di gudang CV Indokara, Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (23/1/2025) siang. Pelepasan ekspor tersebut turut dihadiri Kepala Badan Karantina Indonesia, Dr Ir Sahat Manaor Panggabean dan jajaran pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi.
Al Haris pada kesempatan tersebut menegaskan, pihaknya terus mendorong peningkatan kinerja ekspor pertanian, perkebunan dan kehutanan Provinsi Jambi. Peningkatan ekspor tersebut tidak hanya menghasilkan devisa bagi negara, tetapi juga meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan pera petani di Jambi.
“Untuk meningkatkan ekspor tersebut, kita terus memperbaiki tata kelola niaga dan tata kelola perdagangan sampai ke petani,”katanya.
Menurut Al Haris, peningkatan ekspor tersebut menunjukkan ekonomi Provinsi Jambi mulai membaik. Hal tersebut ditandai dengan harga komoditas pertanian dan perkebunan yang sudah berangsur baik.
“Melalui kenaikan harga ini kita harus memperbaiki langkah-langkah tata niaga dan tata kelola perdagangan hasil pertanian kita. Hal ini penting karena sangat berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jambi,”ujarnya.

Pertumbuhan Ekonomi
Al Haris menjelaskan, sudah beberapa dekade terakhir ini pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi hanya di angka empat koma sekian. Hal itu dipengaruhi kelambatan-kelambatan laju ekonomi. Misalnya komoditi yang banyak hanya di bidang perkebunan.
Padahal Provinsi Jambi memiliki komoditi pertanian yang paling banyak. Sedangkan produksi kelapa sawit dan karet menurun kendatu luas tanam meningkat. Dulu karet merupakan primadona ekspor Jambi. Namun karena harganya cenderung menurun belakangan ini, banyak petani karet yang mengalihkan fungsi lahan mereka menjadi kebun sawit. Kondisi tersebut harus diperbaiki mulai dari petani sampai tata kelola niaganya.
Dijelaskan, ada beberapa komoditi kita yang diekspor tercatat di daerah lain. Contohnya komoditi pinang. Pinang Jambi banyak dieskpor melalui Lampung atau masuk dalam catatan ekspor Lampung. Kemudian minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) kita diekspor melalui Dumai, Riau.
“Ini seolah-olah CPO – nya dari Dumai. Padahal CPO – nya dari Jambi. Untuk kedepannya kita harus berkerja sama dengan Kepala Balai Karantina Jambi agar produk pertanian Jambi yang dijual ke luar bisa tercatat dan terdata. Misalnya pinang atau CPO Jambi tidak tercatat di wilayah lain,”tambahnya.
Menurut Al Haris, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan semua stakeholder (pemangku kepentingan) meningkatkan nilai tambah komoditas dan produk unggulan Provinsi Jambi. Hal itu penting guna meningkatkan daya saing produk pertanian Jambi, baik di pasar lokal Jambi, pasar nasional dan bahkan pasar luar negeri (ekspor). Berbagai upaya harus terus dilakukan untuk meningkatkan added value (nilai tambah) komoditas dan produk Provinsi Jambi.
Dikatakan, Pemprov Jambi terus berupaya mengembangkan seluruh komoditas, terutama komoditi unggulan Provinsi Jambi. Mulai dari pra – penanaman, penanaman, produksi (panen) hingga pemasaran. Hal itu dilakuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus peningkatan perekonomian Provinsi Jambi.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean pada kesempatan itu mengatakan, komoditas yang diekspor Jambi kali ini merupakan komoditas yang ada di masyarakat Provinsi Jambi. Jika ekspor naik, maka akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat Jambi.
“Tujuan pemerintah sekarang, yaitu bagaimana ekonomi masyarakat meningkat dan penghasilan bisa bertambah,”ujarnya. (Matra/RS/SW).