Pj Gubernur Sumut, H Agus Fatoni mengikuti peresmian PLTA Asahan III di kawasan Intake Weir PLTA Asahan III, Desa Tangga, Aek Songsongan, Asahan, Sumut, Senin (20/1/2025). (Foto : Matra/DiskominfoSumut).

(Matra, Medan) – Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berhasil menambah pasokan daya listrik sekitar 174 Mega Watt (MW) menyusul beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan III. PLTA Asahan III akan mampu memasok atau menyalurkan listrik murah ke sekitar 113.769 rumah di berbagai kabupaten di Sumut.

Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Agus Fatoni ketika menghadiri peresmian PLTA Asahan III di kawasan Intake Weir PLTA Asahan III, Desa Tangga, Aek Songsongan, Asahan, Sumut, Senin (20/1/2025) mengatakan, PLTA Asahan III memiliki kapasitas 2×87 MW. Proyek PLTA ini merupakan yang pertama menerapkan System Building Information Modelling (Pembuatan Model Informasi Sistem). PLTA Asahan III juga mengurangi emisi gas karbon kurang lebih 688.610 ton/tahun.

“PLTA Asahan III ini tidak hanya menghasilkan energi listrik yang cukup besar, tetapi juga mampu sumber irigasi ratusan hektare sawah di sekitar lokasi PLTA Asahan III,”katanya.

Sementara itu, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan PLTA Asahan III mulai dibangun sejak 2019 dan selesai tahun 2024. Biasanya pembangunan PLTA bisa memakan waktu sembilan hingga sepuluh tahun. Namun PLTA Asahan III mampu dibangun selama lima tahun.

“Pembangunan PLTA ini jadi salah satu pembangunan PLTA tercepat di Indonesia. Hal ini tercapai melalui kerja sama semua pihak. Terutama kerja sama PT PLN, kontaktor dan pemerintah daerah. Tanpa adanya kerja sama mustahil proyek sebesar ini bisa kita selesaikan dalam waktu lima tahun,”katanya.

Peresmian PLTA Asahan III dilakukan Presiden Prabowo Subianto serentak dengan peresmian 37 proyek strategis ketenaga-listrikan nasional di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/1/2025).

Pada kesempatan itu, Presiden Prabowo Subianto meresmikan 26 pembangkit listrik dengan kapasitas total 3,2 Giga Watt (GA), termasuk PLTA ASahan III. Kemudian diresmikan juga 11 jaringan transmisi dan gardu induk di 18 provinsi. Peresmian 37 proyek strategis ketenaga-listrikan tersbeut dilakukan secara virtual (komunikasi video jarak jauh) ke 18 provinsi.

Presiden Prabowo Subianto meresmikan 37 proyek strategis ketenaga-listrikan nasional di kawasan PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/1/2025). (Foto: BPMISetpres/Laily Rachev).

Energi Terbarukan

Menurut Agus Fatoni, kehadiran PLTA Asahan III dan potensi sumber daya alam untuk pembangkit listrik membuat Sumut berpeluang menjadi pusat sumber energi terbarukan di Indonesia.

“Sumut mempunyai peluang yang sangat besar untuk jadi pusat sumber energi terbarukan di Indoensia, mengingat Sumut memiliki sumber daya alam tenaga surya, air, angin dan lainnya,”katanya.

Dikatakan, PLTA Asahan III menjadi kebanggaan Sumut. Banyak hal yang bisa dibanggakan atas kehadiran PLTA Asahan III. Mulai dari proses pembangunan tercepat, metode pembangunan yang baru hingga manfaatnya yang besar bagi masyarakat.

“Sebagai informasi, nantinya PLTA Asahan III dapat menyalurkan aliran listrik untuk kurang lebih 113.769 rumah,”ujarnya.

Agus Fatoni mengatakan, pembangunan PLTA Asahan III juga menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Pembangunan PLTA Asahan III menjadi percontohan pembangunan PLTA di Indoensia.

Dijelaskan, PLTA Asahan III juga nantinya berperan membantu mengatasi kemiskinan dan pengangguran di Sumut. PLTA Asahan III akan bisa menyerap tenaga kerja yang cukup banyak dan hal itu membantu menurunkan angka memiskinan di Sumut. Kemudian PLTA Asahan III juga menjadi sumber irigasi, sehingga petani bisa meningkatkan usaha pertanian tanaman pangan.

“Kehadiran perusahaan besar sangat membantu kita menurunkan angka kemiskinan. Sumut termasuk provinsi di Indonesia yang mampu menurunkan angka kemiskinan 10 kali lipat beberapa tahun terakhir. Hal itu dicapai berkat kerja sama kita semua, termasuk pembangunan PLTA yang menyerap tenaga kerja,”katanya.

Terbesar di Dunia

Sementara itu, Presiden RI Prabowo Subianto pada peresmian 37 proyek strategis nasional di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat mengatakan, peresmian proyek kelistrikan yang dilaksanakan di 18 provinsi tersebut merupakan peresmian proyek energi terbesar di dunia. Hal tersebut merupakan kebanggaan dari hasil kerja keras seluruh bangsa Indonesia.

“Energi sangat vital. Kita punya sumber alam yang cukup besar. Kita juga sekarang punya kemampuan melakukan transformasi ini. Untuk itu, saya kira kita sekarang ini menjadi salah satu (negara) di dunia yang mungkin termasuk paling maju di bidang transformasi energi menjadi energi terbarukan,”katanya.

Dikatakan, pembangunan 37 proyek strategis nasional yang diresmikan tersebut bukan hanya peresmian pembangkit listrik. Proyek tersebut juga mencakup pembangunan jaringan transmisi sepanjang 739,71 kilometer sirkit (kms) dan gardu induk berkapasitas 1.740 megavolt ampere (MVA). Karena itu pembangunan infrastruktur tersebut menjadi landasan penting untuk mendukung transformasi ekonomi menuju negara industri.

“Kita ingin menjadi negara modern, negara maju. Kita ingin meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Kita ingin menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Untuk itu, energi sangat vital. Kita punya sumber alam yang cukup besar dan kita sekarang punya kemampuan melakukan transformasi ini,”katanya. (Matra/RS/DPS/BPMISetopres).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *