Sekda Pemprov Jambi, Sudirman pada Musyawarah Anggota PPTB Jambi 2025 di Rumah Kito Resort Hotel Jambi, Senin (20/1/2025) malam. (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Perusahaan batu bara dan kontraktor di Provinsi Jambi diharapkan mempercepat penyelesaian pembangunan jalan khusus batu bara. Hal itu penting agar angkutan batu bara di Jambi tidak lagi melewati jalan umum dan sungai. Kegiatan angkutan batu bara yang melewati jalan umum dan sungai di Jambi sering memicu keresahan masyarakat, merusak jalan dan jembatan serta kecelakaan lalu lintas (lakalantas).

“Kami mendorong pengusaha batu bara untuk segera menyelesaikan pembangunan jalan khusu batu bara di Jambi. Hal ini sangat diperlukan karena dapat mengurangi dampak lingkungan dan sosial akibat pengiriman batu bara malalui jalan umum. Pembangunan jalan khusus batu bara juga penting mendukung kemajuan perekonomian daerah,”kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, Dr Sudirman, SH, MH pada Musyawarah Anggota Perkumpulan Pengusaha Tambang Batubara (PPTB) Jambi 2025 di Rumah Kito Resort Hotel Jambi, Senin (20/1/2025) malam.

Menurut Sudirman, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI telah menetapkan kuota batu bara untuk Provinsi Jambi tahun 2024 hanya 19 juta ton atau jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2023sekitar 39 juta ton. Realisasi produksi batu bara di Jambi tahun 2024 pun hanya 11 juta ton.

Pengurangan kuota dan rendahnya produksi batu bara Jambi tersebut dipengaruhi masalah pengangkutan batu bara. Padahal hasil pertambangan batu bara memiliki peran penting menopang perekonomian Jambi.

Dijelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tahun 2024 ditopang empat sektor lapangan usaha, yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan. Kemudian usaha pertambangan dan penggalian. Selain itu usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor serta industri pengolahan. Hal ini menunjukkan pertambangan batu bara memberikan kontribusi besar terhadap peekonomian Provinsi Jambi.

Karena itu, masalah pertambangan batu bara, khususnya angkuytan batu bara di Jambi perlu mendapat perhatian. Jajaran pemerintah dan pengusaha perlu bekerja sama memberikan solusi terkait percepatan pembangunan jalan khusus batu bara. Kemudian perlu juga diperhatikan pola pengangkutan batu bara dan jalur pengangkutan batu bara. Dengan demikian pengangkutan batu bara tidak mengganggu masyarakat pengguna jalan umum dan target produksi batu bara juga bisa terealisasi.

“Tidak optimalnya produksi batu bara Jambi tahun 2024 akibat masalah angkutan batu bara turut berdampak terhadap penurunan perekonomian Provinsi Jambi,”tambahnya.

Sudirman mengharapkan para pengurus PPTB Jambi terus menjalin hubungan baik dan kerja sama, baik di internal maupun eksternal organisasi. Hal itu penting menjadikan organisasi PPTB menjadi sarana dan wadah bagi para anggota serta dapat bersinergi (bekerja sama) dengan pemerintah maupun stakeholder (pemangku kepentingan) lainnya. Seluruh anggota PPTB Jambi juga diharapkan selalu konsisten mengikuti aturan atau regulasi yang telah ditetapkan.

“Kita semua harus selalu konsisten mengikuti aturan atau regulasi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan lingkungan, keselamatan kerja dan kehidupan sosial masyarakat. Dengan demikian apa yang kita harapkan, yakni terwujudnya masyarakat sejahtera dan terjaganya lingkungan yang berkelanjutan bisa tercapai,”ujarnya.

Sudirman juga meminta seluruh pengurus PPTB Jambi terpilih dapat berkerja sama dengan pemerintah. Kerja sama itu penting guna memudahkan koordinasi mengenai penanganan masalah-masalah pertambangan batu bara di Jambi, terkhusus masalah angkutan batu bara.

“Kepada pengurus yang terpilih kami harapkan dapat berkerja sama dengan pemerintah. Kemudian pengurus juga kami harpkan dapat mencetuskan gagasan strategis dan memiliki visi, misi serta program kerja untuk kemajuan organisasi dan daerah di masa mendatang,”katanya.

Para pengusaha batu bara Jambi pada Musyawarah Anggota PPTB Jambi 2025 di Rumah Kito Resort Hotel Jambi, Senin (20/1/2025) malam. (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

Nilai Tambah

Sementara itu dalam keterangannya kepada pers seusai pembukaan musyawarah PPTB tersebut, Sudirman mengatakan, Provinsi Jambi memiliki nilai tambah ekonomi dari usaha pertambangan, dari pertambangan batu bara. Usaha pertambanganbatu bara menyerap banyak tenaga kerja, sehingga program mengentaskan kemiskinan di Provinsi Jambi pun terbantu.

“Kita mengharapakan juga kepada pengurus PPTB nanti merumuskan hilirilisasi industri pertambangan ini dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Kemudian yang lebih penting sekarang, PPTB mencari solusi angkutan batu bara yang masih sering memicu konflik dan polemik di tengah masyarakat,”tuturnya.

Dijelaskan, konflik akibat angkutan batu bara sering terjadi akibat para pengemudi truk-truk angkutan batu bara tidak tertib berlalu lintas. Namun jika para pengemudi truk angkutan batu bara dengan baik, ditertibkan, masalah angkutan batu bara akan bisa dikurangi.

“Jadi, kita semua harus terlibat mengatasi masalah angkutan batu bara ini. Kita perlu bersama-sama menertibkan angkutan batu bara. Saya mendorong pengusaha mempercepat penyelesaian khusus batu bara agar masyarakat tidak terganggu lagi di jalan raya,”katanya.

Sementara itu, Ketua Harian Perkumpulan Pengusaha Tambang Batubara (PPTB) Jambi, Hotman Sitompul pada kesempatan tersebut mengatakan, musyawarah PPTB tahun ini kali ini mempunyai tujuan dan makna yang lebih baik, yakni menata usaha pertambangan dan angkutan batu bara. Untuk itu, para pengurus yang dipilih harus benar-benar mampu membawa PPTB lebih baik di masa mendatang.

Dikatakan, pada musyawarah kali ini, PPTB kita mengangkat tema, “Mewujudkan Kolaborasi Bersama Pemerintah serta Berperan Aktif dalam Hilirisasi Industri Pertambangan Batu Bara Jambi”. Tema tersebut ini mencerminkan bahwa seluruh anggota PPTB berperan aktif mendorong perekonomian daerah.

Sementara itu, berdasarkan catatan medialintassumatera.net (Matra), pembangunan jalan khusus batu bara di Provinsi Jambi yang dimulai 1 September 2022 dilaksanakan dan didanai tiga perusahaan, yakni PT Putra Bulian Properti, PT Inti Bangun Sarana dan PT Sinar Anugerah Sukses. Pembangunan jalan khusus batu bara tersebut direncanakan selesai Desember 2023. Namun sampai sekarang pembangunan jalan khusus batu bara tersebut belum rampung.

Panjang jalan khusus batu bara yang dibangun di Provinsi Jambi mencapai 143 kilometer (km). Pembangunan jalan khusus batu bara tersebut mulai dari Kabupaten Sarolangun – Batanghari – Kota Jambi – pelabuhan batu bara di Kemingking, Sungai Batanghari, Kabupaten Muarojambi.

Sebanyak 41 perusahaan pertambangan batu bara yang beroperasi di Provinsi Jambi menyiapkan anggaran sekitar Rp 3,9 miliar untuk pembangunan jalan khusus angkutan batu bara tersebut. Sedangkan PT Putra Bulian Properti menyiapkan dana pembangunan jalan khusus batu bara tersebut tahun ini sekitar Rp 2 miliar. (Matra/RS/SW).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *