SEVP Business Support PTPN IV Regional 4 Jambi – Sumbar, Ifri Handi Lubis (kanan) menerima penghargaan pada Malam Apresiasi Malam Keagungan Melayu Jambi 2025 di GOS Kotabaru, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (7/1/2025) malam. (Foto : Matra/Ist).

(Matra, Jambi) – Malam Apresiasi Keagungan Melayu Jambi 2025 yang digelar menyemarakkan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Jambi tidak hanya bermakna penting bagi para maestro seni – budaya Jambi. Malam apresiasi seni – budaya Melayu Jambi tersebut juga memiliki makna tersendiri bagi lembaga pemerintah dan perusahaan di Jambi. Sama seperti para maestro seni – budaya Jambi yang mendapatkan penghargaan pada malam apresiasi seni – budaya Melayu Jambi tersebut, beberapa lembaga pemerintah dan perusahaan juga mendapat penghargaan budaya.

Salah satu di antaranya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perkebunan, PTPN IV PalmCo Regional (Wilayah) 4 Jambi – Sumatera Barat (Sumbar). Pada Malam Keagungan Melayu Jambi yang digelar di Gedung Olah Seni (GOS) Kotabaru, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (7/1/2025) malam, PTPN IV Regional 4 Jambi – Sumbar meraih penghargaan khusus atas konsistensi perusahaan tersebut mendukung pengembangan seni – budaya dan pariwisata Provinsi Jambi.

Penghargaan khusus kebudayaan dan pariwisata tersebut diserahkan Gubernur Jambi, Dr Al Haris kepada Wakil Presdien Eksekutif Senior (Senior Executive Vice President/SEVP) Business Support (Pengembangan Usaha) PTPN IV Regional 4, Ifri Handi Lubis.

Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya memberikan penghargaan kepada PTPN IV Regional 4 Jambi – Sumbar sebagai bentuk apresiasi terhadap BUMN tersebut mendukung pendanaan (sponsorship) pengembangan seni – budaya tradisional dan pariwisata Jambi selama ini.

“Kami mengapresiasi kiprah PTPN IV Regional 4 Jambi – Sumbar dan semua pihak yang berkontribusi membangun Jambi hingga saat ini, termasuk pengembangan seni – budaya dan pariwisata. Kita perlu bersama berpadu membangun Jambi di berbagai bidang guna meningkatkan mensejahterakan masyarakat Jambi,”ujarnya.

Menurut Al Haris, kekayaan seni – budaya dan pariwisata alam di Provinsi Jambi merupakn anugerah yang harus dijaga sebagai bagian dari warisan leluhur. Pergelaran Malam Keagungan Melayu Jambi 2025 untuk memeriahkan HUT ke-68 Provinsi Jambi yang jatuh pada Senin (6/1/2025) menjadi salah satu upaya melestarikan adat dan budaya Melayu.

“Adat Melayu memiliki nilai – nilai luhur dan menjadi identitas bangsa yang harus dilestarikan. Tugas pelestarian budaya tersbeut tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh elemen masyarakat, termasuk pengusaha,”katanya.

Sementara itu, SEVP Business Support PTPN IV Regional 4 Jambi – Sumbar, Ifri Handi Lubis, pada kesmepatan tersebut mengatakan, pihaknya merasa bangga mendapatkan penghargaan khusus di bidang seni – budaya tersebut. Penghargaan tersbeut merupakan pengakuan atas komitmen perusahaan untuk terus mendukung pelestarian adat dan budaya Melayu.

“Penghargaan ini merupakan wujud komitmen kami mendukung pelestarian budaya yang menjadi identitas bangsa, khususnya di Tanah Melayu. Kami bangga dapat berkontribusi mendukung kegiatan Malam Keagungan Melayu Jambi ini. Kami akan terus berupaya menjaga serta melestarikan warisan leluhur kita,”katanya.

Dikatakan, penghargaan tersebut diharapkan menjadi penguat komitmen bagi PTPN IV Regional 4 Jambi – Sumbar untuk terus berkontribusi membangun Jambi, termasuk di bidang pengembangan seni – budaya dan pariwisata.

Pada Malam Keagungan Melayu 2025 bertajuk “Warisan Tanah Leluhur, Adat Dijunjung, Budayo Disanjung” tersebut, sebanyak 12 orang maestri seni – budaya Jambi mendapatkan sertifikat Haka Kekayaan Intelektual (HAKI) dan penghargaan. Kemudian delapan Warisan Buaya Tak Benda (WBTB) Provinsi Jambi juga mendapatkan penghargaan dan sertifikat pada malam apresiasi seni – budaya Melayu Jambi tersebut.

Pergelaran seni – budaya Malam Keagungan Melayu Jambi 2025 tersebut mementaskan berbagai pertunjukan sen-budaya Melayu Jambi. Baik pertunjukan seni tari – tarian tradisional Melayu, seni drama tari (sendratari), seni suara (lisan) tradisional Jambi, musik gambus hingga pameran artefak budaya khas Melayu.

Pementasan tari Melayu Jambi pada Malam Keagungan Melayu Jambi di Gedung Olah Seni (GOS) Kotabaru, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (7/1/2025) malam. (Foto : Matra/Ist).

Kaya Budaya

Al Haris pada kesempatan itu mengatakan, Provinsi Jambi yang memiliki sembilan wilayah kabupaten memilii kekayaan seni – budaya lokal dan pariwisata. Kekayaan seni – budaya dan pariwisata tersebut harus dihargai seluruh pemerintah dan masyarakat kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.

Dikatakan, di tengah keterbatasan sarana dan prasarana seni serta dengan kondisi hidup yang belum berkecukupan, para pegiat seni – budaya Jambi hadir di tengah masyarakat. Mereka tetap konsisten berkarya meramu dan melestarikan semua kekayaan seni – budaya yang ada. Merekalah yang menjadi maestro seni – budaya Jambi yang luar biasa. Karena itu mereka pantas mendapatkan penghargaan.

“Kekayaan seni – budaya budaya dan kearifan lokal masyarakat Jambi yang hidup sejak berabad – abad silam, mengiringi perjalanan kehidupan generasi demi generasi. Nilai-nilai seni – budaya tradisi menjadi falsafah bagaimana semestinya hidup seimbang dengan alam maupun selaras dengan insan berlainan bahasa dan adat demi merajut persatuan dan kesatuan bangsa,”katanya.

Al Haris mengatakan, Jambi masih harus banyak belajar dari daerah-daerah lain di Indonesia yang memiliki pembangunan pariwisata cukup maju. Misalanya DI Yogyakarta, Semarang, Jawa Tengah, Bali dan daerah lainnya. Daerah-daerah tujuan wisata andalan Indonesia tersbeut sebenarnya tidak begitu kaya dengan sumber daya alam. Namun mereka mampu mengemas seni – budaya dan pariwisata untuk menarik wisatawan.

“Hal itu bisa dicapai melalui sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Jadi, saya mendorong para pelaku seni – budaya, pengusaha dan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jambi meningkatykan kualitas SDM. Hal itu penting agar para pegiat seni – budaya, pengusaha dan pelaku UMKM Jambi memiliki kreasi yang baik serta rasa percaya diri menjual potensi seni – budaya dan pariwisata kita,”katanya. (Matra/Radesman Saragih).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *