Mendes PDT, Yandri Susanto pada perayaan HUT ke-68 Provinsi Jambi di gedung DPRD Provinsi Jambi, Kota Jambi, Senin (6/1/2025). (Foto : Matra/Ist).

(Matra, Jambi) – Sekitar Rp 220 miliar dana desa (DD) di Provinsi Jambi tahun 2025 harus dialokasikan untuk pembiayaan program swasembada pangan. Alokasi DD untuk pembiayaan swasembada pangan tersebut mencapai 20 % dari total Rp 1,1 triliun DD untuk 1.114 desa di Provinsi Jambi tahun 2025. Pengalokasian 20 % DD mendukung swasembada pangan tersebut sesuai dengan ketetapan Pemerintah Pusat.

Mengacu kepada ketentuan pengalokasian 20 % DD untuk program swasembada pangan tersebut, setiap pemerintahan desa di Provinsi Jambi diwajibkan mengalokasikan sekitar Rp 197 juta DD mendukung program sewambada pangan di desa masing-masing. Alokasi DD untuk swasembada pangan tersebut mencapai 20 % dari Rp 987 juta DD yang diterima setiap desa di Provinsi Jambi tahun ini.

Demikian dikatakan Menteri Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal (PDT), Yandri Susanto ketika menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Jambi di gedung DPRD Provinsi Jambi, Kota Jambi, Senin (6/1/2025).

Rapat paripurna DPRD Provinsi Jambi mengenai HUT ke-68 Provinsi Jambi yang dipimpin Ketua DPRD Provinsi Jambi, M Haviz Fattah tersebut turut dihadiri Jaksa Agung, Prof Dr Sanitiar (ST) Burhanuddin, SH, MM, Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH dan para anggota DPR RI asal Provinsi Jambi.

Pada kesempatan tersebut, Badan Pangan Nasional menyerahkan dua unit mobil pangan untuk Provinsi Jambi. Satu unit mobil khusus mendukung distribusi pangan dan satu unit mobil khusus laboratorium dan monitoring pangan.

Menurut Yandri Susanto, Gubernur Jambi, jajaran DPRD dan para bupati di Provinsi Jambi harus benar memperhatikan dan mengawasi agar para pemerintahan desa di Jambi benar-benar mengalokasikan 20 % DD untuk pencapaian swasembada pangan tahun ini.

“Gubernur Jambi, DPRD provinsi dan kabupaten serta para bupati hendaknya bersama-sama berupaya mewujudkan swasembada pangan. Hal itu penting untuk mendukung Program Makanan Sehat Bergizi Nasional yang dimulai hari ini, Senin (6/1/2025),”katanya.

Yandri Susanto mengharapkan Provinsi Jambi bisa menjadi daerah percontohan swasembada pangan karena potensi pertanian tanaman pangan di daerah tersebut cukup besar. Provinsi Jambi selama ini memiliki beberapa kabupaten yang terkenal sebagai lumbung pangan, yakni Kabupaten Kerinci, Merangin dan Tanjungjabung Timur.

Mendes PDT, Yandri Susanto. (Foto : Matra/HumasMendesPDT).

Tingkatkan Bantuan

Sementara itu, Gubernur Jambi, H Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, Pemprov Jambi selama ini mendukung peningkatan produksi pangan melalui Program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) Provinsi Jambi. Melalui program tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menyalurkan bantuan kepada para petani tanaman pangan.

Bantuan tersebut di antaranya, alat sistem pertanian (alsintan), benih padi unggul, pupuk bersubsidi dan asuransi pertanian tanaman pangan. Kemudian, Pemprov Jambi juga terus membangun infrastruktur jalan dan jembatan ke sentra-sentra produksi serta membangun irigasi pertanian.

“Salah satu ruas jalan yang sudah selesai dibangun Desember 2024, yakni sekitar 65 kilometer (km) ruas jalan Suakkandis, Kabupaten Muarojambi – Simpang Pudak, batas Muarojambi dengan Kota Jambi. Ruas jalan tersebut merupakan akses utama dari sentra-sentra produksi pertanian Kabupaten Tanjungjabung Timur dan Kabupaten Muarojambi ke Kota Jambi,”katanya.

Secara terpisah, anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Jambi, H Syarif Fasha kepada wartawan seusai peringatan HUT ke-68 Provinsi Jambi tersebut mengatakan, salah satu kunci penting mewujudkan swasembada pangan di Jambi, yakni pembangunan infratruktur jalan, jembatan dan irigasi.

Hal itu penting karena kelancaran akses transportasi ke sentra-sentra produksi akan mempermudah distribusi berbagai kebutuhan pertanian, termasuk pupuk ke desa-desa. Kemudian kelancaran transportasi juga mempermudah para petani menjual hasil-hasil pertanian mereka ke pusat perdagangan di perkotaan. Selain itu, pembangunan irigasi juga penting mendukung peningkatan luas panen, produksi dan intensifikasi pertanian tanaman pangan.

“Kalau kita ingin membangun swasembada pangan, kita harus dahulukan pembangunan infrastruktur kita, baik di perkotaan maupun di pedesaan.Kemudian membenahi pertanian dan perkebunan kita,”ujarnya.

Dikatakan, untuk mengatasi kesulitan dana pembangunan infrastruktur di Jambi, Syarif Fasha yang mantan Wali Kota Jambi dua periode meminta Gubernur Jambi harus berupaya memaksimalkan mencari sumber-sumber pendapatan asli daerah (PAD) baru. Jadi Gubernur Jambi jang tergantung pada PAD-PAD yang secara rutin selama ini sudah ada.

“Pencarian PAD baru tersebut penting karena Provinsi Jambi di masa mendatang membutuhkan banyak sekali anggaran biaya pembangunan, khususnya pembangunan infrastruktur. Jalan khusus batu bara juga harus segera diselesaikan untuk memaksimalkan potensi pertambangan batu bara menjadi sumber PAD. Cadangan (deposit) batu bara di Jambi nomor lima terbesar di Indonesia,”katanya.

Sedangkan Ketua DPRD Provinsi Jambi, M Haviz Fattah kepada wartawan seusai peringatan HUT ke-68 Provinsi Jambi tersebut mengatakan, kita perlu mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto mengenai swasembada pangan 2027. Kemarin, Minggu (5/1/2025), Mendes PDT, Yandri Susanto didampingi Gubernur Jambi, H Al Haris dan unsur pimpinan DPRD Provinsi Jambi, sudah berkeliling ke beberapa desa di Provinsi Jambi.

“Kita sama-sama melihat banyak potensi pertanian tanaman pangan yang bisa dikembangkan di Provinsi Jambi. Jadi niat kita bersama legislatif dan eksekutif, bagaimana menyiapkan Provinsi Jambi ini agar dapat menjadi daerah yang berkontribusi besar terhadap swasembada pangan 2027,”katanya. (Matra/RS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *