Gubernur Jambi, H Al Haris (kiri) menyerahkan penghargaan kepada para pemenang Lomba Desa Provinsi Jambi 2024 pada pada peringatan HUT ke-68 Provinsi Jambi di gedung DPRD Provinsi Jambi, Kota Jambi, Senin (6/1/2025). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH mengaku dirinya sering disebut terlalu nekat membangun proyek-proyek besar atau mega proyek di tengah minimnya anggaran pembangunan. Namun sikap nekat Al Haris membangun proyek-proyek yang memang sangat dibutuhkan masyarakat tersebut akhirnya membuahkan hasil yang cukup memuaskan.

Keberhasilan pembangunan infratsruktur Jambi di tengah minimnya anggaran tersebut tak terlepas dari dukungan semua pihak, termasuk kalangan DPRD Provinsi Jambi, anggota DPR dan DPD RI asal Jambi dan Pemerintah Pusat.

Hal tersebut dikatakan Al Haris pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Jambi di gedung DPRD Provinsi Jambi, Kota Jambi, Senin (6/1/2025). Peringatan HUT ke-68 Provinsi Jambi dihadiri Jaksa Agung, Prof Dr Sanitiar (ST) Burhanuddin, SH, MM, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) , Yandri Susanto, Ketua DPRD Provinsi Jambi, M Haviz Fattah, para anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jambi, H Hasan Basri Agus, Rocky Chandra, Elpisina, Syarief Fasha, Cek Endra dan Edi Purwanto.

Menurut Al Haris, menyiasati kesulitan dana dalam pembangunan Jambi, pihaknya melakukan pembangunan secara multi years (bertahap) antara dua sampai tiga tahun. Beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang sudah tuntas dilakukan melalui proyek multi years di Jambi, yakni pembangunan ruas jalan Simpangpudak – Suak Kandis, Kabupaten Muarojambi sekitar 56 kilometer (km). Proyek pembangunan jalan yang dilaksanakan sejak 2022 – 2024 tersebut menelan dana sekitar Rp 389 miliar.

“Setelah jalan tersebut selesai dibangun, 31 Desember 2024, warga Suakkandis yang bepergian ke Kota Jambi hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Sebelumnya, ketika jalan rusak, waktu tempuh Suakkandis – Kota Jambi lewat jalan darat bisa memakan waktu dua jam,”katanya.

Disebutkan, pihaknya juga sudah selesai membangun ruas jalan sekitar Batangasai – Sarolangun, Kabupaten Sarolangun sepanjang 61 km. Ruas jalan yang dibangun selama tiga tahun tersebut menelan dana sekitar Rp 244 miliar.

“Setelah jalan tersebut selesai dibangun akhir tahun lalu, warga Batangasai sudah bisa menempuh waktu hanya 2,5 jam ke Ibukota Sarolangun. Selama ini, waktu tempuh Sarolangun – Batangasai bisa mencapai lima jam akibat jalan rusak,”katanya.

Dikatakan, sebelum jalan Batangasai – Sarolangun diperbaiki, harga bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan pokok di Batangasai jauh lebih mahal dibandingkan di kota. Namun setelah jalan sudah bagus, harga BBM dan kebutuhan pokok di Batangasai sudah sama dengan harga di kota.

Menurut Al Haris, saat ini masih ada beberapa proyek pembangunan skala besar di Jambi yang masih terus dikerjakan, yakni proyek Islamic Center (Pusat Pendidikan Islam) di Kota Jambi dan Sport Center (Satadion Olahraga) di Pijoan, Kabupaten Muarojambi. Proyek Islamic Center menelan dana APBD sekitar Rp 150 miliar dan pembangunannya kini sudah mencapai 75 %. Sedangkan Sport Center dibangun dengan dana APBD sekitar Rp 250 miliar dan pembangunannya sudah mencapai 61 %.

Gubernur Jambi, H Al Haris (tengah) meninjau jalan Batangasai, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, medio September 2024. (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

Kemajuan Pembangunan

Sementara itu, dalam sambutannya yang dibacakan Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono pada upacara HUT ke-68 Provinsi Jambi di ruang pola kantor Gubernur Jambi, Gubernur Al Haris memaparkan berbagai capaian pembangunan Provinsi Jambi selama tahun 2024.

Menurut Al Haris, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan III-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 4,01 % selama satu tahun (year on year/yoy) dibandingkan pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan III – tahun 2023.

Kemudian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi tahun 2024 mencapai 74,06 atau meningkat 0,63 poin (0,85 %) dibandingkan tahun 2023 sekitar 73,73. Selama tahun 2020-2024, IPM Provinsi Jambi rata-rata meningkat sebesar 0,71 %/tahun.

Sementara itu, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, penurunan kasus stunting (anak kerdil) di Provinsi Jambi turun menjadi 13,5 %. Tahun sebelumnya (2022), kasus stunting di Jambi sekitar 18 %. Provinsi Jambi menjadi provinsi terbaik kedua se-Indonesia mengenai prevalensi (persentase) stunting terendah setelah Provinsi Bali tahun 2024.

Dikatakan, tantangan pembangunan Provinsi Jambi di masa mendatang akan semakin kompleks. Di antaranya tantangan mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan. Tantangan tersebut terutama ketika negara dan daerah perubahan iklim.

“Kemudian ketersediaan energi dan transisi energi, pembangunan infrastruktur, kesediaan lapangan kerja, penanganan berbagai penyakit dan tantangan lain juga masih harus kita hadapi. Kunci yang paling utama mengatasi seluruh tantangan tersebut, yakni kehadiran Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas,”lanjutnya. (Matra/RS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *