Ketua Kelompok Tani Teman Abadi Kelurahan Mudunglaut, Jambi Kota Seberang, Provinsi Jambi berada di areal sawah yang belum bisa ditanami karena kesulitan irigasi. Gambar diambil, Sabtu (4/1/2025). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

(Matra, Jambi) – Kesulitan irigasi menghambat peningkatan pertanian tanaman pangan di Jambi Kota Seberang, Provinsi Jambi. Tidak adanya sarana irigasi dan terjadinya kemarau panjang medio Juli – September 2024 membuat puluhan hektare sawah di beberapa kelurahan di Jambi Kota Seberang tidak dapat ditanami padi. Kesulitan irigasi tersebut juga membuat para petani tidak dapat melakukan intensifikasi penanaman padi dua kali satu tahun.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Kelompok Tani Teman Abadi Kelurahan Mudunglaut, Abrianto (45) ketika ditemui medialintassumatera.net (Matra) di areal persawahan petani Mudunglaut, Kecamatan Pelayangan, Jambi Kota Seberang, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Sabtu (4/12/2024).

Menurut Abrianto, para petani di Kelurahan Mudunglaut hingga kini hanya bisa melakukan penanaman dan panen padi sekali setahun karena keterbatasan irigasi. Para petani baru bisa menanam padi ketika curah hujan mulai meningkat akhir tahun hingga awal tahun. Para petani mengandalkan air hujan untuk mengairi sawah karena sumber air untuk mengairi sawah mereka tidak ada.

“Ini sawah kami yang tidak bisa kami tanami padi akibat kemarau panjang tahun lalu. Saat ini kami menunggu curah hujan semakin meningkat agar bisa menanam padi. Untuk menyediakan pasokan air, kami membuat embung (kolam air). Namun hingga kini embung rata-rata baru berisi air setengah, belum ada embung yang penuh. Sawah tadah hujan di sini baru mulai digenangi air dan segera akan diolah petani untuk ditanami padi,”katanya.

Dikatakan, luas areal sawah di Kelurahan Mudunglaut yang digarap Kelompok Tani Teman Abadi mencapai 21 hektare (ha). Selain itu ada juga puluhan areal tanaman pangan hortikultura. Produktivitas panen padi di Kelurahan Mudunglaut pada musim panen tahun lalu bervariasi. Hasil panen padi yang menggunakan benih unggul bantuan pemerintah mencapai 5 ton/ha. Sedangkan hasil panen padi yang menggunakan benih padi lokal rata-rata 3 ton/ha.

“Jadi total panen padi Kelompok Tani Teman Abadi Mudunglaut tahun lalu mencapai 100 ton GKG. “Namun para petani hingga kini baru bisa melakukan sekali musim tanam setahun karena keterbatasan saran irigasi,”katanya.

Terkait penjualan hasil panen, Abrianto mengatakan, sebagian petani mengolah padi sendiri menjadi beras ke pabrik beras di Kota Jambi. Sedangkan sebagian besar hasil panen padi petani ditampung atau dibeli Abrianto. Selanjutnya Abrianto yang mengolah padi tersebut menjadi beras dan menjualnya ke pasar.

Menurut Abrianto, bantuan benih padi yang diterima para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Teman Abadi Mudunglaut tahun lalu sebanyak 25 kg/ha. Bantuan tersebut diberikan pemerintah (Dinas Pertanian Kota Jambi dan Dinas Pertanian Provinsi Jambi) secara gratis.

Mengenai persediaan pupuk, Abrianto mengatakan para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Teman Abadi Mudunglaut mendapatkan (menebus) pupuk bersubsidi dari distributor (penyalur). JUmlah pupuk bersubsidi yang ditebus Kelompok Tani Teman Abadi tahun lalu mencapai tiga ton. Sebanyak satu ton pupuk urea bersubsidi dan dua ton NPK. Harga pupuk urea bersubsidi yang ditebus petani dari distributor Rp 100.000/sak dan NPK seharga Rp 125.000/sak.

“Untu kawal tahun ini, kami baru mengajukan pemesanan pupuk sesuai Rencana Definitif Kerja Kelompok (RDKK) sekitar satu ton,”katanya.

Anggota DPRD Provinsi Jambi, Muhammad Nasir (kanan) ketika meninjau sawah di Kelurahan Olakkemang, Danauteluk, Jambi Kota Seberang, Provinsi Jambi baru-baru ini. (Foto : Matra/HumasDPRDJambi).

Menurut Abrianto, para petani tanaman pangan Kelurahan Mudunglaut sangat membutuhkan bantuan untuk pengairan (irigasi), biaya pengolahan lahan, bantuan benih dan bantuan pupuk bersubsidi. Bantuan tersbeut penting agar para petani dapat melakukan intensifikasi (peningkatan intensitas tanam) dan diversifikasi (penganeka-ragaman) tanaman pangan.

Dikatakan, beberapa kelompok tani di kelurahan tetangga mereka, yakni Kelurahan Olakkemang, Kecamatan Danauteluk, Jambi Kota Seberang selama ini banyak mendapat bantuan dari pemerintah dan para anggota DPRD Kota Jambi dan DPRD Provinsi Jambi. Abrianto mengharapkan bantuan serupa juga bisa mereka dapatkan di Kelurahan Mudunglaut.

Dukungan Anggota DPRD

Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Jambi, Muhammad Nasir, SE ketika meninjau persawahan di Kelurahan Olakkemang, Danauteluk, Jambi Kota Seberang baru-baru ini mengatakan, pihaknya mendukung upaya para kelompok tani di Kota Jambi, termasuk di Jambi Kota Seberang meningkatkan luas tanam dan produksi padi.

Dikatakan, peningkatan luas tanam dan produksi padi dan jenis tanaman pangan lainnya di Kota Jambi penting guna mendukung swasembada (kecukupan) pangan di tingkat daerah maupun nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Presiden PRabowo Subianto sudah mencanangkan upaya swasembada pangan nasional tahun ini. Karena itu saya mengapresiasi upaya petani di Kota Jambi, khususnya di Olakkemang meningkatkan produksi padi,”katanya. (Matra/RS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *