(Matra, Jambi) – Anggaran pembangunan jalan nasional yang disalurkan Pemerintah Pusat kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IV Provinsi Jambi tahun 2025 hanya sekitar Rp 500 miliar. Anggaran tersebut turun sekitar Rp 1,4 triliun atau 73,68 % dibandingkan anggaran pembangunan jalan nasional di Jambi tahun 2024 sekitar Rp 1,9 triliun.
Pemerintah Pusat mengurangi anggaran permbangunan jalan nasional di Jambi tahun 2025 menyusul semakin banyaknya ruas jalan nasional dalam kondisi mantap tahun 2024. Sedangkan perbaikan jalan nasional di Jambi tahun 2025 relatif sedikit.
Kepala BPJN Provinsi Jambi, Ibnu Kurniawan di Jambi, baru-baru ini menjelaskan, pagu anggaran BPJN Provinsi Jambi tahun 2025 yang hanya Rp 500 miliar berkurang drastis dibandingkan tahun 2024 sekitar Rp 1,9 triliun. Sekitar Rp 200 miliar pagu anggaran BPJN Provinsi Jambi tahun 2025 dialokasikan untuk belanja pegawai dan rehabilitasi jalan nasional. Sedangkan ekitar Rp 300 miliar digunakan untuk biaya observasi (pemantauan) kondisi jalan ke lapangan.
“Pagu anggaran yang kami terima tahun 2025 hanya hanya Rp 500 miliar. SekitarRp 300 miliar digunakan untuk bisaya observasi dan Rp 200 miliar biaya gaji pegawai dan rehabilitasi jalan. Pengurangan pagu anggaran BPJN ini juga terjadi secara nasional. Pagu anggaran BPJN secara nasional tahun 2025 hanya sekitar Rp 37 triliun,”katanya.
Tetap Maksimal
Menurut Ibnu Kurniawan, penurunan anggaran tersebut tidak serta – merta membuat kegiatan preservasi (pemeliharaan) jalan di Provinsi Jambi kendor. Pihak BPJN Provinsi Jambi tetap melakukan pemeliharaan dan perbaikan jalan secara maksimal kendati anggaran terbatas. Anggaran yang ada dimanfaatkan semaksimal mungkun memperbaiki kerusakan jalan. Sedangkan kegiatan rutin akan dikurangi.
“Jadi kita akan melakukan penghemat-penghematan. Bahkan kegiatan yang kurang penting akan ditunda.Kita prioritas perbaikan kerusakan jalan, khususnya penutupan lubang di jalan nasional,”katanya.
Dijelaskan, selama tahun 2024, BPJN Provinsi Jambi sudah memperbaiki (menutup) sekitar 11.000 lubang (kerusakan) di jalan nasional yang berada di sembilan kabupaten dan dua kota se-Provinsi Jambi. Saat ini tersisa sekitar 500 lubang di seluruh jalan nasional. Sebagian besar lubang kerusakan jalan tersebut terdapat di Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Tanjungjabung Barat.
Menurut Ibnu Kurniawan, dari selitar 1.318,9 kilometer (km) panjang jalan nasional di Provinsi Jambi, sekitar 1.249,1 km (94,71 %) dalam kondisi mantap. Ruas jalan nasional berstatus baik di Provinsi Jambi saat ini mencapai 686,2 km (52,03 %), jalan nasional kualitas sedang 562,9 km (42,68 %), rusak ringan hanya sekitar 55,4 km (4,2 %) dan rusak berat hanya 11 km (0,83 %).
Ibnu Kurniawan mengatakan, kondisi tiga ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Provinsi Jambi saat ini masuk kategori mantap. Baik Jalan Lintas Timur (Jalintim), Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) maupun Jalan Lintas Barat (Jalinbar).
Panjang Jalinsum di Provinsi Jambi mencapai 213,76 km. Berdasarkan Hasil Survei Kondisi Jaringan Jalan tahun 2024, kondisi Jalinsum di Jambi yang memiliki kualitas baik sekitar 112,58 km (52,67 %). Ruas Jalinsum di Jambi berkualitas sedang sekitar 86,89 km (40,65 %) dan kondisi rusak ringan sekitar 4,3 km (2,01 %). Kemantapan Jalinsum di Jambi saat ini 97,99 %.
Dikatakan, jalan nasional di Provinsi Jambi tersebar atau berada di sembilan kabupaten dan dua kota. Jalan nasional di Kota Jambi sekitar 76,00 km dan di Kota Sungaipenuh sekitar 132,05 km. Kemudian panjang jalan nasional di Kabupaten Muarojambi atau daerah paling dekat dengan Kota Jambi sekitar 130,47 km.
Jalan nasional di Kabupaten Batanghari sekitar 159,38 km dan di wilayah timur Jambi, Kabupaten Tanjungjabung Barat (200,22 km) dan Tanjungjabung Timur (61,93 km). Jalan nasional di daerah barat Provinsi Jambi, yakni di Kabupaten Tebo sekitar 115,49 km, Bungo (123,40 km), Kerinci (38,76 km), Merangin (153,07 km) dan Sarolangun (128,19 km). (Matra/RS).