(Matra, Jambi) – Ibadah malam perayaan Natal (kelahiran Yesus Kristus) yang dilaksanakan di gereja-gereja di Kota Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (24/12/2024) sore hingga malam berlangsung khidmat, aman dan tertib. Umat Kristen yang memenuhi setiap gereja di Kota Jambi mengikuti rangkaian ibadah malam Natal penuh rasa kegembiraan. Hal itu ditandai dengan semarak ibadah malam Natal yang dimeriahkan dengan penampilan kelompok-kelopok vokal grup dan paduan suara gereja melantunkan nyanyian atau kidung-kidung Natal.
Pantauan medialintassumatera.net (Matra) di Komplek Gereja Kotabaru, Kota Jambi, Selasa (24/12/2024) sore hingga malam hari, ibadah perayaan Natal di setiap gereja dipenuhi warga jemaat melebihi kapasitas gereja. Sebagian warga jemaat terpaksa mengikuti ibadah perayaan Natal di kursi tambahan dan tenda yang disediakan pihak pengurus gereja di luar ruang ibadah. Namun warga jemaat tetap mengikuti ibadah malan Natal dengan khidmat dan tertib.
Gereja-gereja di Kotabaru Kota Jambi yang dipadati umat Kristen pada ibadah malam Natal tersebut antara lain di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), Huria Kristen Indonesia (HKI), Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA), Gereja Bethel Indonesia (GBI), Gereja Methodist Indonesia (GMI) Moria dan Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS).
Jumlah warga jemaat yang mengikuti ibadah malam Natal di GKPS Kotabaru Jambi sendiri mencapai 400 orang atau melebihi kapasitas ruang ibadah hanya sekitar 300 orang. Sedangkan jumlah warga jemaat yang mengikuti ibadah malam Natal di HKBP Kotabaru Jambi mencapai 3.000 orang.
Mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas di tengah kepadatan umat Kristen yang mengikuti ibadah malam Natal di setiap gereja di Kota Jambi, pihak kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas dengan satu arah. Kendaraan yang hendak masuk ke Komplek Gereja Kotabaru hanya bisa masuk dari arah Taman Remaja Kotabaru dan kembali melalui Jalan Kolonel M Kukuh, Paal V, Kotabaru.
Kemudian gereja-gereja di Komplek Gereja Kotabaru Jambi juga mempercepat pelaksanaan ibadah malam Natal mulai sore menghindari macet. HKBP Kotabaru Jambi sendiri melaksanakan ibadah malam Natal dua kali mulai pukul 16.00 WIB. Sedangkan GKPS Kotabaru Jambi memulai ibadah malam Natal pukul 17.00 WIB.
Pantauan medialintassumatera.net (Matra) di ruas jalan Komplek Gereja Kotabaru, mulai dari Jalan Katen Sujono hingga Jalan Kolonel M Kukuh, Paal V, Kotabaru, Kota Jambi, arus lalu lintas lancar mulai sore hingga malam hari. Petugas kepolisian bekerja sama dengan petugas gereja bekerja sama mengatur kelancaran arus lalu lintas.
Refleksi Natal
Ibadah malam Natal di berbagai gereja di Kota Jambi merupakan momentum melakukan refleksi bagi segenap umat Kristen di Kota Jambi mengenai penerapan hidup yang sederhana seperti kesederhanaan kelahiran Yesus Kristus di kandang domba di Kota Betlehem, Tanah Judea, lebih 2.000 tahun silam.
Kemudian peringatan kelahiran Yesus Kristus juga merupakan refleksi bagi umat Kristen menunjukkan hidup penuh pengharapan, optimisme, kesabaran dan bebas dari rasa khawatir menghadapi berbagai problema hidup yang kian sulit dan berat.
Pendeta GKPS di Resort Jambi, Pdt Franky Doris Malau, STh dalam khotbahnya pada ibadah malam Natal di GKPS Jambi mengatakan, peringatan kelahiran Yesus Kristus hendaknya dimaknai dengan menghilangkan segala kehawatiran menghadapi pergumulan kehidupan dan ketidak-pastian akan masa depan kehidupan duniawi.
“Berita baik kelahiran Yesus Kristus memberikan semangat, suka cita dan bebas dari rasa khawatir maupun takut menjalani kehidupan yang penuh ketidak-pastian ini. Yesus Kristus menjadi juru selamat yang memberikan harapan dan kepastian kehidupan penuh suka cita bagi umat manusia kendati kegelapan, kejahatan dan berbagai kesulitan,”katanya.
Dikatakan, kelahiran Yesus Kristus di Betlehem lebih dua ribu tahun silam pertama kali diberitakan kepada para gembala yang kala itu dianggap sebagai orang yang berada di lapisan masyarakat rendah. Halitu menunjukkan bahwa kabar baik penuh suka cita pertama kali diperoleh orang-orang yang dianggap rendag seperti gembala.
“Nah, saat ini juga hal tersebut berlaku. Orang-orang yang dianggap rendah di tengah masyarakat akan senantiasa dipakai Tuhan untuk menunjukkan kasih-Nya dan menjadi saksi-Nya. Karena itu, walaupun kondisi kehidupan kita sulit, kita jangan pernah putus harapan, sebab Tuhan Allah akan tetap memakai kita mewujudkan kasih dan kemuliaan-Nya asalkan kita percaya, penuh harapan dan suka cita seperti yang dutunjukkan para gembala yang pertama kali datang melihat kelahiran Yesus di kandang domba,”katanya.
Pdt Franky Doris Malau mengatakan, ada dua hal penting yang perlu menjadi bahan refleksi yang perlu direnungkan umat Kristen pada peringatan hari kelahiran Yesus Kristus saat ini. Hal tersebut, yakni terkait dengan kelahiran Yesus yang mengubah suasana kandang domba yang hina menjadi penuh kemuliaan. Kemudian, kehadiran gembala yang kurang dipandang di tengah masyarakat saat itu menjadi orang pertama yang menerima dan mengabarkan berita suka cita.
“Kedua hal itu menunjukkan bahwa Yesus Kristus mampu mengubah kehidupan manusia yang penuh dosa menjadi pembawa kabar suka cita bagi sesama. Kelahiran Yesus juga mampu mengubah kehidupan manusia yang sering dipenuhi sifat egoism, ketamakan dan kejahatan menjadi pembawa kebaikan dan kepedulian untuk menolong sesama,”katanya. (Matra/RS).