(Matra, Simalungun) – Pelabuhan Danau Toba, Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kebupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menjadi salah satu pintu gerbang menuju Pulau Samosir yang dipadati pemudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Para perantau yang mudik ke kampung halaman Pulau Samosir banyak memilih pelabuhan Tigaras karena jaraknya dekat ke pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir. Jarak kedua pelabuhan tersebut hanya 3,5 mil dan waktu tempuh menggunakan kapal motor (KM) dan kapal fery sekitar 30 menit.
Jarak yang dekat tersebut membuat pelabuhan Tigaras menjadi pilihan utama sebagian besar perantau asal Samosir yang kembali ke kampung halaman merayakan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Karena itu kepadatan arus mudik Nataru di pelabuhan Tigaras tidak akan bisa dihindari.
Menghadapi perkiraaan kepadatan arus mudik Nataru di Pelabuhan Tigaras tersebut, Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga berupaya memastikan kesiapan pelayanan dan pengamanan pemudik di pelabuhan tepi Danau Toba tersebut. Untuk itu, Radiapoh Hasiholan Sinaga meninjau Pelabuhan Tigaras, Senin (23/12/2024).
Pada kesempatan tersebut, Radiapoh Hasiholan Sinaga mengatakan, para pemudik yang memanfaatkan Pelabuhan Tigaras menuju Simanindo, Samosir diharapkan ekstra hati-hati, terutama ketika menggunakan kapal untuk menyebarang Danau Toba. Kapal-kapal yang mengangkut pemudik dari Pelabuhan Tigaras menuju Simanindo juga diharapkan tidak mengangkut penumpang melebihi muatan agar jangan sampai terjadi kecelakaan di perairan.
Kemudian para awak kapal dan Dinas Perhubungan Simalungun juga diminta memastikan kelaikan operasional seluruh kapal yang beroperasi sebagai angkytan mudik Nataru di Danau Toba, khususnya di Tigaras – Simanindo. Hal itu penting terutama menghadapi cuaca ekstrim dan gelombang besar di Danau Toba.
Pengalaman menunjukkan, kepadatan penumpang, kurangnya kelaikan berlayar kapal dan kondisi gelombang besar menyebabkan Kapal Motor (KM) Sinar Bangun karam dalam perjalanan Pelabuhan Tigaras – Simanindo, 18 Juni 2018. Peristiwa naas tersebut menyebakan ratusan penumpang tenggelam bersama kapal dan hingga kini tidak ditemukan.
“Saya meminta seluruh petugas pos pengamanan dan jajaran Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun memastikan tidak ada kelalaian dalam pengoperasian kapal-kapal yang mengangkut pemudik dari Pelabuhan Tigaras – Simanindo,”katanya.
Dijelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menyiapkan ratusan orang personil dari Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan Satpol PP Kabupaten Simalungun siaga di setiap pos pengamanan Nataru di Simalungun, termasuk di pos pengamanan Pelabuhan Tigaras.
“Kesiapan dan kesiagaan seluruh petugas pengamanan tersebut penting, terutama di pelabuhan dan objek-objek wisata di Simalungun yang bakal dipadati pengunjung (pemudik). Warga masyarakat juga kami minta tetap menjaga situasi kondusif arus mudik dan perayaan Nataru di Simalungun. Hindari bahaya yang bisa mengancam keselamatan kita di pelabuhan, tempat wisata dan jalan raya,”katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Propam Polres Simalungun, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Gogom Silaen ketika mengecek (memeriksa) Pos Terpadu Pelabuhan Tigaras, Minggu (22/12/2024) mengatakan, seluruh personil Polres Simalungun yang diterjunkan di Pos Terpadu Pelabuhan Tigaras siaga menghadapi lonjakan arus mudik dan pengunjung objek wisata Danau Toba.
Gogom Silaen mengingatkan seluruh personil Polres Simalungun yang ditugaskan di Pos Terpadu Pelabuhan Tigaras melaksanakan tugas dengan baik. Kemudian melakukan patroli di seputaran Pos Terpadu, tanggap terhadap situasi dan melaksanakan pengaturan lalu lintas jika terjadi kemacetan.
“Kami mengharapkan seluruh personil Pos Terpadu Pelabuhan Tigaras tetap melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab. Laksanakan patroli secara rutin dan tanggap terhadap situasi apabila terjadi kemacetan lalu lintas dan peristiwa kecelakaan,”katanya. (Matra/RS/DS).
