
• Ribuan Desa di 83 Kecamatan Langganan Banjir
(Matra, Jambi) – Provinsi Jambi memberlakukan siaga banjir dan longsor menghadapi puncak musim hujan Desember 2024 hingga Januari 2025. Untuk itu, seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi diminta meningkatkan kewaspadaan dan persiapan mengantisipasi bencana banjir dan longsor. Kemudian warga masyarakat Jambi yang berada di daerah rawan banjir dan longsor, khususnya di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari dan kawasan perbukitan juga diminta tetap siaga.
Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH ketika memimpin Apel Kesiap-siagaan Bencana Hidrometeorologi Basah 2024 di lapangan kantor Gubernur Jambi, Kota Jambi, Rabu (11/12/2024) mengatakan, seluruh pihak terkait harus cepat tanggap dan responsif menghadapi ancaman bencana hidrometereologi (banjir, longsor dan angina putting beliung) diakhir Desember 2024 hingga Januari 2025.
“Melalui apel kesiap-siagaan bencana hidrometereologi ini kita harus meningkatkan keseriusan dan kesiapan menghadapi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan curah hujan ekstrim di Provinsi Jambi saat ini,”ujarnya.
Menurut Al Haris, Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini sudah memberikan arahan mengenai upaya preventif (pencegahan) penanggulangan bencana alam, khususnya banjir, tanah longsor, angina putting beliung hingga curah hujan ekstrim. Seluruh jajaran pemerintah daerah diharapkan cepat tanggap terhadap situasi dan kondisi masyarakat.
“Presiden Prabowo Subianto meminta jajaran pemerintah di setiap daerah harus responsif memberikan bantuan menghadapi bencana alam, melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait serta melaporkan dengan cepat kejadian-kejadian bencana alam,”katanya.
Dikatakan, apel siaga hidrometereologi di Jambi digelar lebih cepat guna memastikan kesiapan peralatan, personil dan komunikasi menghadapi situasi siaga bencana alam. Paradigma (cara) penanggulangan bencana dewasa sudah berubah dan harus lebih responsif. Penanggulangan bencana yang selama ini menitik-beratkan pada aspek penanganan, kini bergeser menjadi upaya preventif atau pencegahan.
“Guna mendukung paradigma tersebut, Pemprov Jambi telah mempersiapkan Satuan Tugas (Satgas) Gabungan Bencana Hidrometeorologi Basah. Satgas tersebut melibatkan pemerintah kabupaten/kota, TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan SAR Nasional (Basarnas), dunia usaha, unsur media dan akademisi,”katanya.

Langganan Banjir
Sementara itu berdasarkan catatan medialintassumatera.net (Matra), sembilan kabupaten dan dua kota di Provinsi Jambi menjadi langganan banjir setiap puncak musim hujan. Kerawanan banjir tersebut disebabkan kesebelas daerah kabupaten/kota tersebut memiliki wilayah yang sebagian besar dialiri sungai besar. Kemudian beberapa kabupaten seperti Kabupaten Kerinci, Merangin, Sarolangun dan Merangin rawan longsor.
Daerah yang dilanda banjir di Provinsi Jambi pada puncak musim hujan Januari 2024 mencapai ribuan desa di 83 kecamatan. Sedangkan daerah yang dilanda tanah longsor di Jambi periode yang sama berada di 10 kecamatan.
Sedangkan total warga yang terdampak banjir Provinsi Jambi Januari 2024 sekitar 64.712 kepala keluarga (KK) dan 1.058 unit rumah warga rusak. Kemudian ribuan hektare areal pertanian dan ratusan unit sarana umum juga ruak akibat banjir tersebut. (Matra/RS/DR).