(Matra, Jambi) – Pertumbuhan ekonomi Jambi saat ini masih mengalami perlambatan meskipun sektor pertanian dan sektor lainnya menunjukkan kinerja yang cukup baik. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi Triwulan III 2024 baru mencapai 4,15 %/tahun (year on year/yoy) atau menurun dibandingkan triwulan sebelumnya 4,15 %. Faktor utama yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut, yakni sektor pertambangan.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH ketika menghadiri pengukuhan Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi, Yan Iswara Rosya di Aston Hotel and Conference, Kota Jambi, Senin (9/12/2024). Yan Iswara Rosya menggantikan Kepala OJK Provinsi Jambi sebelumnya, Yuda Nugraha Kurata.
Menurut Al Haris, selain dampak pertambangan, perlambatan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi juga dipengaruhi musim trek (penurunan produksi) perkebunan dan pertanian sebagai dampak El Nino (kemarau panjang) tahun 2023. Kemarau panjang menurunkan produktivitas tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pada lapangan usaha pertanian.
Selain itu, lanjutnya, kemarau panjang yang menyebabkan pendangkalan Sungai Batanghari juga berdampak pada kelambatan distribusi batu bara. Hal itu membuat kinerja lapangan usaha pertambangan juga melambat.
“Menyikapi masalah tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi saat ini sedang mendorong investor membangun infrastruktur jalan khusus batu bara. Beberapa proyek jalan khusus batu bara tersebut sudah selesai. Namun sebagian masih dalam tahap pengerjaan,”katanya.
Al Haris mengharapkan seluruh proyek pembangunan jalan khusus batu bara di Provinsi Jambi bisa rampung tahun ini. Dengan demikian kelancaran distribusi barang dan jasa dapat ditingkatkan dan tidak mengganggu jalan nasional. Selesainya pembangunan jalan khusus batu bara tersebut juga penting mendukung peningkatan efisiensi distribusi logistis. Karena itu pembangunan jalan khusus batu bara di Jambi menjadi prioritas.
Mitra Penting
Al Haris mengatakan, kehadiran OJK sangat penting menyokong penguatan ekonomi Provinsi Jambi. OJK merupakan mitra penting Pemprov Jambi mempercepat dan memperkuat laju perekononian di Provinsi Jambi. Selama ini OJK telah berperan aktif mendukung penguatan ekonomi daerah di Jambi.
Disebutkan, meskipun bertugas mengawasi sektor perbankan, OJK memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Jambi. Hal itu dilakukan melalui pengawasan lembaga-lembaga yang berkolaborasi langsung dengan masyarakat dan pemerintah daerah.
“Peran OJK sangatlah strategis. Kami berharap kolaborasi (kerja sama) ini berlanjut di masa mendatang, terlepas dari adanya pergantian kepala perwakilan. Kami optimistis, melalui sinergi (kerja sama) yang baik, Jambi akan terus tumbuh positif dan terbebas dari praktik korupsi,”lanjutnya.
Menurut Al Haris, OJK memegang peran krusial mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini terwujud melalui kolaborasi erat antara OJK, pelaku keuangan dan pemangku kepentingan lainnya.
“Kerja sama ini mencakup berbagai isu, termasuk inflasi dan pemberdayaan ekonomi. Karena itu diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah provinsi dan OJK menghadapi tantangan ekonomi nasional sekaligus memastikan langkah-langkah yang konsisten ke depan,”katanya.
Tantangan Kompleks
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto yang juga menjabat Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Hasan Fauzi pada kesempatan tersebut mengatakan, tantangan pelaksanaan tugas OJK ke depan semakin kompleks.
Kompleksitas tantangan yang dihadapi OJK tersebut tidak terlepas dari perluasan mandat dan kewenangan pasca ditetapkannya Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). Kemudian ada juga peningkatan ekspektasi (harapan) stakeholder (pemangku kepentingan) terhadap pengawasan prudensial (kehati-hatian) dan pasar.
Selain itu ada juga program edukasi dan literasi keuangan dan penguatan analisis ekonomi regional. Hal ini menuntut kepemimpinan yang andal dari seluruh pimpinan OJK daerah mengawal tugas-tugas di wilayahnya.
“Keberhasilan OJK daerah sangat bergantung pada profesionalisme dan implementasi seluruh pejabat publik. Kami berharap para pimpinan mampu membangun komunikasi, koordinasi dan sinergi yang efektif dengan pemangku kepentingan daerah. Hal itu penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, inovatif dan produktif,”ujarnya.
Hasan Fauzi menambahkan, berdasarkan data BPS, perekonomian Provinsi Jambi pada Triwulan III 2024 mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 4,01 %. Pertumbuhan ekonomi itu melebihi pertumbuhan ekonomi periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi nasional juga menunjukkan tren positif.
“Kami optimistis akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi seiring peningkatan indeks daya saing daerah Provinsi Jambi. Indeks daya saing Jambi berdasarkan penilaian tahun 2023 lalu meningkat signifikan dari 2,99 menjadi 3,25. Tentu masih banyak potensi dan momentum yang dapat kita manfaatkan bersama memajukan perekonomian Jambi,”tambahnya. (Matra/RS/WA).