(Matra, Jambi) – Provinsi Jambi yang memiliki luas wilayah sekitar 50.160,05 kilometer persegi (km2) dan jumlah penduduk 3,7 juta jiwa termasuk urat nadi perekonomian nasional di jantung (pusat) Pulau Sumatera. Provinsi Jambi yang berada di bagian tengah Sumatera dilalui tiga ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), yakni Jalan Lintas Timur (Jalintim), Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) dan Jalan Lintas Barat (Jalinbar).
Tiga Jalinsum di Jambi tersebut merupakan jalur penting dan utama yang menghubungkan Pulau Jawa dengan beberapa Provinsi di Sumatera, khususnya Provinsi Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh.
Kemudian Provinsi Jambi juga memiliki jalan nasional yang menghubungkan ketiga Jalinsum tersebut serta menghubungkan sembilan kabupaten dan dua kota. Kemudian saat ini, Provinsi Jambi juga sudah memiliki Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), yakni dari Bayunglencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provibsi Sumatera Selatan – Kabupaten Muarojambi. Provinsi Jambi.
Seluruh jalan nasional di Provinsi Jambi tersebut merupakan jalur utama yang merupakan urat nadi perekonomian Jambi, beberapa wilayah di Sumatera dan Jawa – Sumatera. Karena itu, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah I Provinsi Jambi terus berupaya memelihara memperbaiki seluruh jalan nasional di Jambi.
“Upaya kami lakukan secara intensif agar urat nadi perekonomian Jambi – Sumatera – Jawa tidak sampai lumpuh, namun semakin menggeliat,”kata Kepala BPJN Wilayah I Provinsi Jambi, Ibnu Kurniawan kepada medialintassumatera.net (Matra) di Jambi, Kamis (5/12/2024).
Kualitas Baik
Menurut Ibnu Kurniawan, Jalinsum di Provinsi Jambi memiliki panjang sekitar 213,76 km kilometer (km). Berdasarkan Hasil Survei Kondisi Jaringan Jalan tahun 2024 kondisi Jalinsum di Jambi yang memiliki kualitas baik sekitar 112,58 km (52,67 %). Ruas Jalinsum di Jambi berkualitas sedang sekitar 86,89 km (40,65 %) dan kondisi rusak ringan sekitar 4,3 km (2,01 %). Kemantapan Jalinsum di Jambi saat ini 97,99 %.
Sementara JTTS di Provinsi Jambi, yakni Jalan Tol Seksi 3 Bayunglencir, Kabupaten Muba, Sumsel – Tempino, Muarojambi, Provinsi Jambi, Provinsi Jambi,sepanjang 34,09 km kini sudah beroperasi dan kondisinya mantap 100 %. Jalan tol sepanjang 15,4 km tersebut diresmikan Presiden RI, Joko Widodo, Rabu (10/9/2024). Jalan tol tersebut resmi beroperasi mulai, Kamis (17/10/2024).
Dikatakan, jaringan jalan lintas nasional di Jambi yang terhubung dengan jaringan jalan provinsi, jalan kabupaten dan kota di Provinsi Jambi terbagi empat kategori. Masing-masing Jalinsum sekitar 209,46 km dengan kemantapan jalan sekitar 97,99%.
Kemudian Jalinteng Sumatera di Jambi mencapai 237,26 km dengan kemantapan jalan sekitar 97,96%. Selanjutnya jalan lintas penghubung di Jambi sekitar 350,39 km dengan kemantapan 85,79 %. Sedangkan jalan nonlintas sekitar 413,20 km dengan kemantapan jalan 91,76 %.
Sembilan Kabupaten
Ibnu Kurniawan menjelaskan, jalan nasional di Provinsi Jambi tersebar atau berada di sembilan kabupaten dan dua kota. Jalan nasional di Kota Jambi sekitar 76,00 km dan di Kota Sungaipenuh sekitar 132,05 km. Kemudian panjang jalan nasional di Kabupaten Muarojambi atau daerah paling dekat dengan Kota Jambi sekitar 130,47 km.
Jalan nasional di Kabupaten Batanghari sekitar 159,38 km dan di wilayah timur Jambi, Kabupaten Tanjungjabung Barat (200,22 km) dan Tanjungjabung Timur (61,93 km). Jalan nasional di daerah barat Provinsi Jambi, yakni di Kabupaten Tebo sekitar 115,49 km, Bungo (123,40 km), Kerinci (38,76 km), Merangin (153,07 km) dan Sarolangun (128,19 km).
Menurut Ibnu Kurniawan, ruas jalan nasional di Jambi kini terkoneksi dengan titik-titik simpul transpotasi, baik itu Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Kota Jambi dan pelabuhan Sungai Talangduku, Kabupaten Muarojambi. Di jalan nasional pelabuhan Talangduku – Kota Jambi sekitar 8,81 km.
Kemudian jalan nasional ke Bandara STS – pusat Kota Jambi sekitar 10 km. Selain itu, jalan nasional pelabuhan Ro-Ro (Laut) Kualatungkal, Tanjungjabug Barat – Kota Jambi sekitar 144 km dan jalan nasional ke pelabuhan Muarasabak, Tanjungjabung TImur – Kota Jambi sekitar 54,7 km.
Dijelaskan, BPJN Wilayah I Provinsi Jambi kini masih menangani proyek strategis infrastruktur jalan nasional. Di antaranya, pembangunan JTTS di Jambi dan pelebaran jalan lintas. Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino Seksi 3 telah selesai dilaksanakan dan telah beroperasi.
Selain itu, terdapat proyek strategis nasional pembangunan JTTS Jambi – Rengat, Provinsi Riau yang pada saat ini masih berproses penyiapan perencanaan konstruksi dan skema pendanaannya.
Pembangunan jalan nasional yang bersifat strategis tersebut didanai atas kerja sama (kolaborasi) pemerintah dan swasta. Melalui kerja sama itu, BPJN Jambi aktif berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait pengaturan lalu lintas seperti Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Provinsi Jambi, Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), kepolisian, pemerintah daerah dan pihak.
“Keterlibatan BPJN dalam kerja sama itu terkhusus untuk pemeliharaan jalan nasional. Kemudian keterlibatan pihak swasta dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional, yakni sebagai penyedia jasa dan pemasok material dan bahan konstruksi,”ujarnya.
Teknologi terbaru peningkatan kualitas jalan dan sistem transportasi juga sudah pernah diterapkan BPJN Jambi. Teknologi tersebut seperti peningkatan kualitas konstruksi. Hal itu dilakukan melalui penggunaan teknologi Pembuatan Model Informasi Bangunan (Building Information Modelling/BIM).
Kemudian penggunaan teknologi bahan seperti aspal karet dan asbuton. Selanjutnya menggunakan alat-alat survei terbaru untuk pengambilan data kondisi jaringan jalan. Penerapan teknologi konstruksi seperti timbunan menggunakan geofoam (balok-balok bebobot ringan), penggunaan beton mortar dan teknologi lainnya.
Masa Depan
Menurut Ibnu Kurniawan, visi masa depan pembangunan jalan nasional di Provinsi Jambi, yakni meningkatkan kapasitas dan kualitas jalan nasional. BPJN Jambi berencana dan berupaya meningkatkan kapasitas dan kualitas jalan nasional di Provinsi Jambi. Hal itu dilakukan dengan melakukan pemeliharaan jalan dan jembatan nasional pada setiap tahunnya. Dengan demikian kemantapan jalan nasional bisa mencapai 100 %.
Program yang akan dilaksanakan mencapai target tersebhut, yaitu mengani jalan nasional yang saat ini masih dalam kondisi rusak. Upaya itu dilakukan dengan memprogramkan rencana penanganan berdasarkan kondisi jalan nasional. Anggaran biayanya dirpioritaskan dari APBN.Kemudian diupayakan juga sumber dana dari SBSN.
Dijelaskan, pembangunan jalan nasional di Jambi memiliki target, yakni mewujudkan transformasi provinsi berdaya saing. Tujuannya menjadikan Provinsi Jambi menjadi provinsi unggulan di Sumatera. Selain itu mempercepat pembangunan infrastruktur, khususnya jalan nasional. Upaya itu dilakukan dengan melakukan peningkatan serta pemeliharaan jalan nasional dengan target mantap 100%,
Pembangunan jalan nasional di Jambi juga diupayakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan aksesibilitas, pemenuhan standar pembangunan jalan berkeselamatan dan green construction (konstruksi hijau) yang dapat mendukung upaya pembangkitan pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan jalan nasional di Jambi juga diharapkan bisa mewujudkan integrasi transportasi modern. Di antaranya, pengembangan sistem transportasi berbasis jalan nasional seperti angkutan massal atau jalan tol berteknologi canggih.
“Integrasi tranportasi modern diharapkan dapat terpenuhinya aksesibilitas jalan nasional dengan simpul-simpul transportasi seperti bandara, pelabuhan dan terminal. Dengan demikian keberadaan jalan nasional dapat memberikan dukungan terhadap sistem tranportasi. Kita juga berupaya agar tersambungnya jalan tol di Provinsi Jambi yang merupakan back bone (penopang) dari trase (jalur) JTTS,”katanya. (Matra/Radesman Saragih).