Oleh: Thamrin B Bachri *
Pengantar
Ajakan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH kepada para kepala dinas pariwisata di sembilan kabupaten dan dua kota se-Provinsi Jambi untuk beradaptasi dengan global trend (tern dunia), yaitu sustainability (keberlanjutan), digitalization (digitalisasi), technology (teknologi) dan inclusive (keterbukaan) bukanlah sekedar ajakan biasa dan rutin semata.
Ajakan tersbeut disampaikan Al Haris pada sebuah acara pembukaan pelatihan pariwisata dicsebuah hotel di Kota Jambi baru-baru ini. Ajakan tersebut menurut hemat kami cukup strategis, tepat, khususnya menghadapi perkembangan pembangunan kepariwisataan pasca pandemi Covid -19.
Dikatakan demikian karena banyak produk wisata di Provinsi Jambi memiliki nilai jual tinggi di tingkat nasional maupun internasional. Baik itu produk wisata alam, budaya, sejarah, religi maupun wisata buatan. Kabupaten Kerinci sebagai branding (lambang) pariwisata Provinsi Jambi memiliki produk wisata yang lengkap. Baik itu atraksi wisata, wisata alam, budaya dan wisata buatan.
Kemudian Kabupaten Merangin juga memiliki produk wisata kelas dunia seperti Global Geopark (Taman Bumi Dunia) Merangin. Kabupaten Muarojambi juga tak kalah dalam kekayaan produk wisata berkelas dunia. Daerah di tepian Sungai Batanghari tersebut memiliki Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muarojambi. Objek wisata tersebut memiliki nilai sejarah dan religi yang sangat menarik perhatian dunia.
Wilayah pantai timur Provinsi Jambi, terkhusus Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) dan Tanjungjabung Timur (Tanjabtim), juga memiliki berbagai daya tarik wisata. Baik wisata alam, sejarah, religi dan budaya.
Belum Berperan
Kekayaan produk wisata di Provinsi Jambi di daerah-daerah kabupaten Provinsi Jambi tersebut selama ini belum banyak berperan mendongkrak kunjungan wisatawan ke Provinsi Jambi. Masalahnya perencanaan, pengembangan dan pemasaran pariwisata tersebut belum maksimal. Pihak yang paling bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengembangan dan pemasaran pariwisata tersbeut tentunya dinas pariwisata.
Karena itu dinas parwisata di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi perlu bekerja sama, berkolaborasi dengan stakeholders (pihak terkait) untuk membangun sebuah ekosistem kepariwisataan yang baik di Provinsi Jambi.
Berbeda dengan produk berupa barang, produk pariwisata harus dipandang sebagai sebuah totalitas atau disebut juga total tourist experience (penghalaman wisata). Totalitas pariwisata tersebut mencakup berbagai komponen seperti atraksi wisata, aksesibilitas (kemudahan akses transportasi) dan amenitas (3A). Bahkan unsur manusia juga melekat dalam produk pariwisata.
Karena itu, untuk mempersiapkan produk-produk menjadi sebuah destinasi (objek) wisata yang aman, nyaman dan menarik dikunjungi, khususnya pasca pandemi Covid -19, diperlukan kerja sama lintas sektoral. Kemudian dibutuhkan juga koordinasi derajat tinggi dan perencanaan yang matang, termasuk alokasi waktu maupun anggaran biayanya.
Memahami Perubahan
Selanjutnya, utuk pengembangan pariwisata Provinsi Jambi penting dipahami bahwa perubahan-perubahan yang akan terjadi di pasar pariwisata pasca Covid -19. Di antaranya pasar domestik (Indonesia). Pasar domestik ini akan menjadi pangsa pasar yang potensial dijadikan target. Terkhusus target pariwisata pelaku perjalanan bisnis dan kelompok milenial.
Karena itu, pasca meredanya wabah Covid – 19, banyak destinasi wisata yang akan menawarkan paket-paket wisata murah. Dngan demikian destinasi wisata yang ada akan terposisi sebagai budget friendly destination (biaya murah). Posisi ini merupakah salah satu karakter pilihan dari pangsa pasar pariwisata domestik.
Selain itu, kesadaran wisatawan akan pentingnya kebersihan, higenitas dan sanitasi juga akan semakin meningkat dan berpengaruh besar terhadap taste and preference (rasa dan preferensi) wisatawan dalam memilih destinasi atau produk wisata tertentu.
Tak kalah pentingnya yaitu merencakan product mix (bauran produk) agar dapat menghadirkan paket-paket wisata baru yang relevan dengan selera dan pilihan pasar saat itu. Misalnya single market with a multi product mix (pasar tunggal dengan campuran beraneka produk ) atau several market with single product for each (kesamaan produk dalam suatu pasar) dan berbagai kombinasi lainnya sesuai dengan target pasar dan keberadaan produknya.
SDM
Akhirnya, faktor yang turut mewarnai produk pariwisata adalah manusianya (SDM). Aspek SDM tidak hanya harus profesional di bidangnya, tetapi juga dapat menjadi host community (komunitas tuan rumah yang baik) yang tourist friendly (keramahan wisata). Ini tentu perlu dipersiapkan lewat berbagai kegiatan pendidikan dan latihan (diklat), baik yang bersifat formal maupun non formal.
Nah, pengembangan pariwisata ternyata memang memerlukan persiapan yang matang. Terlebih lagi kita masih menghadapi hal-hal global trend di atas, khususnya terkait sustainablity yang bukan hanya berhubungan dengan pengelolaan yang ramah lingkungan, tetapi juga harus mensejahterakan komunitas lokal lewat pembangunan ethical tourism (pariwisata yang beretika).
Terkait dengan hal tersebut, maka perlu sejak dini menyiapkan semacam proactive scenario planning (perencanaan skenario proaktif) agar dapat diimplementasikan sesuai dengan kondisi yang akan datang. Berbagai program yang berkaitan dengan pariwisata di Jambi perlu dikembangkan di masa mendatang.
Di antaranya green village (desa wisata hijau), creative village (desa kreatif), digital village (desa digital), overland tourism (wisata daratan), Jambi sport tourism (wisata olahraga), wisata religi dan gastro tourism (wisata kuliner). Berbagai program wisata tersebyt penting demi penguatan destiansi pariwisata yang sudah ada seperti Candi Muarojambi, Global Geopark Merangin, kawasan pariwisata Kerinci dan destinasi lainnya.
Akhirnya, kutipan di bawah ini perlu digaris bawahi, bahwa “A man who does not think and plan long ahead will find trouble right at his door” (Seseorang yang tidak berpikir dan merencanakan jauh ke depan, akan menemukan masalah tepat di depan pintunya). (Confucius). Salam Pariwisata.***
- Penulis Tenaga Ahli Gubernur Jambi Bidang Pariwisata.