Pjs Gubernur Jambi, H Sudirman pada peringatan HUT ke-66 Kabupaten Kerinci di gedung DPRD Kerinci, Provinsi Jambi, Sabtu (9/11/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Kerinci) – Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi diharapkan terus berupaya meningkatkan produksi dan kualitas beras guna bisa memenuhi kebutuhan beras di Provinsi Jambi. Kerinci juga diharapkan tetap bisa mempertahankan status sebagai lumbung pangan terbesar di Jambi. Untuk itu, sarana dan prasaran pertanian, terutama irigasi di Kerinci, harus tetap dipelihara agar berfungsi semaksimal mungkin mendukung intensifikasi pertanian tanaman padi.

Hal tersebut diungkapkan Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Jambi, Dr H Sudirman, SH, MH pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Kerinci dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Kabupaten Kerinci di gedung DPRD Kerinci, Provinsi Jambi, Sabtu (9/11/2024).

Menurut Sudirman, selama ini Kabupaten Kerinci merupakan salah satu daerah penghasil beras dan lumbung pangan di Provinsi Jambi. Karena itu pembangunan pertanian tanaman pangan, khususnya padi di Kerinci harus terus ditingkatkan. Kabupaten Kerinci bahkan harus bisa terus mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas dan produktivitas beras dan pangan.

“Hal itu penting terutama menghadapi krisis pangan dan energi dunia dan di Indonesia akhir-akhir ini. Kerinci harus mampu mendukung program pemerintah di bidang pembangunan ketahanan pangan,”ujarnya.

Disebutkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mendukung pembangunan dan mendorong kemajuan seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Jambi. Baik melalui pembangunan fisik maupun pembangunan non fisik, yakni melalui Program Dua MIliar Satu Kecamatan (Dumisake) Provinsi Jambi dan program-program lainnya.

Sudirman mengatakan, program pembangunan Provinsi Jambi yang dialokasikan di Kabupaten Kerinci tahun 2024, antara lain, Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi (DI) Siulak Deras serta Operasi dan Pemeliharaan DI Batang Sangkir. Kemudian peremajaan tanaman Kopi Arabika di Kabupaten Kerinci sekitar 300 hektare (ha).

“Selain itu ada juga proses pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berdasarkan klaster kompetensi di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Latihan Kerja Pemerintah ( BLKP). Selain itu pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) beserta perabotnya dan Kelompok Kerja (KK) Agribisnis Ternak Unggas Sekolah Menengak Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kerinci,”katanya.

Selain sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan kopi dan cassiavera (kulit manis), sektor pariwsata juga menjadi salah satu andalan Kabupaten Kerinci mendongkrak ekonomi daerah. Kabupaten Kerinci yang memiliki banyak destinasi wisata nasional, termasuk Danau Kerinci dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sudah ditetapkan pemerintah sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Kabupaten Kerinci memiliki kakayaan alam dan kenanekaragaman hayati yang sangat indah dan merupakan anugerah besar bagi Kerinci, Provinsi Jambi, bahkan Indonesia.

“Kita harus menjaga dan melestarikan alam Kerinci karena alam Kerinci sebagai penopang utama bagi wisata dan pertanian Kerinci. Hal yang tak kalah pentingnya dalam pengembangan wisata Kerinci, yakni hospitality (keramahtamahan), bukan hanya untuk pelaku usaha wisata, tetapi juga bagi seluruh masyarakat. Karena itu, program literasi wisata dan kesadaran wisata bagi masyarakat penting dikembangkan,”ujarnya.

Pjs Gubernur Jambi, H Sudirman (lima dari kanan) pada peringatan HUT ke-66 Kabupaten Kerinci di gedung DPRD Kerinci, Provinsi Jambi, Sabtu (9/11/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

“Stunting”

Sudirman lebih lanjut mengatakan, salah satu program penting yang perlu dioptimalkan di Kabupaten Kerinci, yakni percepatan penurunan kasus stunting (pertumbuhan anak kerdil atau tengkes pada balita). Pemkab Kerinci harus bekerja keras menurunkan kasus stunting. Hal itu penting karena Pemerintah Pusat telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Dijelaskan, target penurunan stunting nasional yang perlu dukungan daerah, yakni dari 24,4 % tahun 2021 menjadi 14 % tahun 2024. Berdasarkan hasil SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) Tahun 2022, Provinsi Jambi mengalami penurunan stunting 22,4 % tahun 2021 menjadi 18 % tahun 2022 atau turun 4,4 % dalam satu tahun.

“Sedangkan berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Prpvinsi Jambi mengalami penurunan drastis stunting menjadi 13,5 % tahun 2023. Penurunan stunting tersebut menempatkan Provinsi Jambi menjadi provinsi terbaik kedua prevalensi terendah di Indonesia setelah Provinsi Bali,”ujarnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Kerinci, Asraf, SPt, MSi pada kesempatan tersebut mengatakan, Kabupaten Kerinci masih terus mempertahankan status sebagai lumbung pangan di Provinsi Jambi. Kabupaten Kerinci tahun 2023 memiliki luas tanam padi sekitar 61.240 hektare (ha) atau tertinggi di Jambi. Sedangkan produksi padi di Kerinci tahun 2024 mencapai 275.940 ton gabah kering giling (GKP) atau setara 159,620 ton beras.

Dikatakan, Kerinci juga terus berupaya mengembangkan pembangunan pariwisata guna meningkatkan kunjungan wisata ke daerah itu. Objek wisata andalan di Kerinci yang terus diupayakan meningkatkan kunjungan wisatawan, yakni Danau Kerinci, TNKS, Danau Gunung Tujuh, Gunung Kerinci, air terjun Telun Berasap dan perkebunan teh Kayuaro. (Matra/RS/DPJ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *