Dirpolairud Polda Jambi, Kombes Pol Agus Tri Waluyo memasang baret kepada personil Ditpolairud Polda Jambi yang berhasil menyelesaikan pendidikan dan latihan di Jambi, baru-baru ini. (Foto : Matra/HumasDitpolairudPoldaJambi).

(Matra, Jambi) – Kapal motor sarat muatan barang dan penumpang itu melaju mengarungi arus Sungai Batanghari di tengah kegelepan malam nan sepi. Nakhodanya pun tetap tenang mengendalikan kapalnya mengarungi sungai berarus deras. Tak ada kekhawatiran dalam diri nakhoda kapal berlayar di malam hari karena situasi jalur pelayaran cukup aman.

Begitulah pengalaman Hamzah (55) selama lebih 20 tahun menekuni usaha angkutan perairan bersama kapal motor (KM) Dabok. Rute perjalanan yang dilintasi KM Dabok penuh tantangan dan memakan waktu cukup lama, yakni mencapai 24 jam.

Rute perjalanan KM Dabok tersebut mulai dari pelabuhan Angso Duo Sungai Batanghari Kota Jambi hingga ke kawasan perairan pesisir pantai timur Sumatera, Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi dan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Bagi Hamzah beserta anak buah kapal (ABK) dan para penumpanynya yang secara rutin mengarungi Sungai Batanghari dari Kota Jambi hingga laut pesisir pantai timur Sumatera, Dabo Singkep, perjalanan malam dan sepi tidak terlalu mengkawatirkan.

“Perjalanan kapal mengarungi alur pelayan Sungai Batanghari dari pelabuhan pasar Angso Duo, Kota Jambi hingga Dabo Singkep selama 24 jam selama ini cukup aman. Tidak banyak gangguan yang berarti,”kata Hamzah kepada medialintassumatera.net (Matra) di dermaga Sijenjang, Sungai Batanghari, Kota Jambi, Rabu (6/11/2024).

Menurut Hamzah, keamanan jalur pelayaran Sungai Batanghari hingga perairan atau laut pantai timur Sumatera tak terlepas dari kiprah para personil keamanan, termasuk dari personil Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Jambi.

“Pengamatan kami selama ini hingga sekarang patroli keamanan di Sungai Batanghari hingga pantai timur Sumatera wilayah Jambi cukup rutin dilaksanakan, termasuk patroli petugas Ditpolairud Polda Jambi. Karena itu jarang ada gangguan kriminalitas terhadap angkutan kami, termasuk gangguan dari bajak laut,”katanya.

Patroli Satuan Ditpolairud Polda Jambi di Sungai Batanghari, Kota Jambi, Provinsi Jambi baru-baru ini.(Foto : Matra/HumasDitpolairudPoldaJambi).

Prioritas

Direktur Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polda Jambi, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol), Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Agus Tri Waluyo, SIK, MH didampingi Staf Humas Ditpolairud Polda Jambi, Ajun Inspektur Dua (Aipda) Saeful kepada medialintassumatera.net (Matra) di Markas Ditpolairud Polda Jambi, Angso Duo, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (5/11/2024) menjelaskan, pengamanan angkutan perairan (sungai dan laut) menjadi salah satu prioritas bagi Ditpolairud Polda Jambi.

Sebab, angkutan perairan masih menjadi transportasi utama bagi masyarakat Jambi yang bermukim di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari hingga perairan pantai timur Sumatera seperti wilayah Kabupaten Tanjabtim dan Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) hingga Dabo Singkep, Kepri.

Jalur pelayaran tersebut menjadi urat nadi perekonomian masyarakat. Pengangkutan hasil-hasil pertanian, perikanan hingga kebutuhan bahan pokok masyarakat DAS Batanghari hingga pantai timur Sumatera masih dilakukan menggunakan moda trasportasi air.

Untuk pengamanan jalur transportasi perairan tersebut, Ditpolairud Polda Jambi mengintensifkan patroli perairan di sepanjang alur pelayaran Sungai Batanghari hingga laut pesisir pantai timur Sumatera wilayah Jambi.

Selain itu, kata Agus Tri Waluyo, pihaknya juga secara berkala memberikan pembinaan mengenai keselamatan pelayaran kepada para anak buah kapal (ABK). Kemudian petugas Ditpolairud Polda Jambi juga melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen maupun kelaikan kapal demi menjami keselamatan pelayaran.

Satuan Ditpolaird Polda Jambi melakukan pembersihan sampah di pantai timur Jambi dalam rangka hari “World Ocean Day” (Hari Laut Sedunia) medio Juni 2024. (Foto : Matra/HumasDitpolairudPoldaJambi).

Operasi Khusus

Agus Tri Waluyo mengatakan, selama satu tahun terakhir, pihaknya sudah melakukan operasi-operasi khusus dan rutin di bidang penegakan hukum wilayah perairan dan udara di Jambi. Di antaranya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat perairan.

Kegiatan tersebut meliputi penegakan hukum terhadap tindak pidana penyalah-gunaan dan peredaran narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba) di jalur perairan dan udara. Kemudian upaya penegakan hukum di bidang pelayaran, menangkap dan mengamankan pelaku premanisme di wilayah perairan Jambi

Selain itu satuan Ditpolairud Polda Jambi juga melakukan pertolongan dan penyelamatan di bidang kemanusiaan. Misalnya pertolongan, penyelamatan dan evakuasi korban tenggelam di perairan. Kemudian penanggulangan dan evakuasi warga yang terdampak bencana banjir. Kegiatan kegiatan tersebut disertai dengan aksi bakti sosial dengan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir,

Dikatakan, Ditpolairud Polda Jambi juga melakukan kegiatan rutin di kawasan perairan. Kegiatan tersebut meliputi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat di perairan. Di antaranya patroli perairan. Kemudian pemeriksaan terhadap kapal-kapal yang melintasi perairan wilayah hukum Polda Jambi.

Selain itu, menyambangi (mengunjungi) masyarakat perairan yang bertujuan untuk silaturahmi. Selanjutnya memberikan himbauan-himbauan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) kepada masyarakat perairan dan pengamanan kegiatan masyarakat di kawasan peraian.

Dirpolairud Polda Jambi, Kombes Pol Agus Tri Waluyo (kiri) dan Kepala Basarnas Jambi, A Sudarsa. (Foto : Matra/HumasDitpolairudPoldaJambi).

Inovasi Pelayanan

Ditpolairud Polda Jambi juga terus melakukan inovasi pelayanan guna meningkatkan peningkatan sumber daya manusia (SDM) seperti pelayanan di bidang pendididikan. Saat ini Ditpolairud Polda Jambi menyediakan sarana belajar bagi anak-anak pesisir. Sarana tersebut berupa pelayanan pendidikan yang diberi nama Rumah Baca Bhayangkara Bahari. Rumah baca tersebut berada di pesisir Kelurahan Kampung Laut, Kabupaten Tanjabtim. Rumah baca tersebut menyediakan bermacam-macam buku bacaan bagi anak-anak pesisir.

Selain itu Ditpolairud Polda Jambi juga menyediakan perpustakaan terapung di kawasan perairan. Kapal perpustakaan terapung tersebut menyediakan pelayanan pendidikan bagi anak-anak pesisir. Sarana tersebut berupa penyediaan sarana belajar di atas kapal patroli yang telah dilengkapi dengan buku-buku bacaan bagi anak-anak.

“Selain membaca buku, anak-anak pesisir atau pengunjung dapat berwisata mengarungi sungai Batanghari sembari membaca buku di kapal perpustakaan keliling tersebut,”ujarnya.

Kemidian, Ditpolairud Polda Jambi juga menyediakan klinik kesehatan terapung. Klinik terapung tersebut menyediakan fasilitas pelayanan di atas kapal kepada warga sekitar perairan. Pengadaan klinik terapung tersebut dilaksanakan dengan menggandeng tenaga kesehatan dari puskesmas setempat.

“Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan dilakukan di kapal patroli Ditpolairud Polda Jambi. Pelayanan kesehatan yang disediakan antara lain pemeriksan kesehatan, konsultasi kesehatan dan pengobatan gratis kepada masyarakat pesisir perairan Jambi,”katanya.

Agus Tri Waluyo, personil Ditpolairud Polda Jambi juga mengajarkan menyelam kepada siswa maupun siswi yang ada di Kota Jambi. Kegiatan tersebut tersebut sudah dilakukan kepada siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Taruna Indonesia Jambi dan anggota Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Jambi.

Satgas Udara Ditpolairud Polda Jambi turut serta membantu pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan melalui udara di Jambi, baru-baru ini. (Foto : Matra/HumasDitpolairudPoldaJambi).

Pelestarian Lingkungan

Ditpolairud Polda Jambi juga memiliki perhatian khusus terhadap pelestarian lingkungan di sepanjang DAS Batanghari hingga perairan pantai timur Sumatera di Tanjabtim dan Tanjabbar. Kepedulian terhadap kelestarian lingkungan itu ditandai dengan kegiatan menjaga ekosistem ikan endemik.

Pelestarian ikan endemik tersebut ditandai dengan penebaran ribuan benih ikan di kawasan wisata Danau Sipin Kota Jambi. Kemudian personel Ditpolairud Polda Jambi bekerja sama dengan komunitas peduli Danau Sipin Kota Jambi juga secara rutin melakukan kegiatan bersih-bersih (pembersihan sampah) di danau yang menjadi salah satu ikon wisata Kota Jambi tersebut.

“Kegiatan penebaran ikan di Danau Sipin dan pembersihan danau tersebut penting menjaga kelestarian ikan asli lokal Jambi sekaligus mendorong peningkatan pendapatan bagi masyarakat dari usaha perikanan,”katanya.

Kemudian Ditpolairud Polda Jambi secara rutin juga melaksanakan Program Sapu Bersih Sampah Laut. Program tersebut ditandai dengan membersihkan sampah sampah organik maupun anorganik yang berserakan di tepi pantai dan pesisir Sungai Batanghari. Pembersihan sampah tersebut melibatkan warga masyarakat, personel Ditpolairud Polda Jambi dan para pencinta lingkungan.

Ditpolairud Polda Jambi juga senantiasa memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga masyarakat, khususnya di kawasan DAS Batanghari dan pantai timur Sumatera, Jambi. Di antaranya memberikan bantuan ribuan liter air bersih kepada warga desa Sarangburung, Jecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muarojambi yang terdampak kekeringan akibat kemarau baru-baru ini.

Satuan Tugas (Satgas) Udara Ditpolairud Polda Jambi juga berpartisipasi aktif atau turut terjun membantu melakukan pencegahan dan memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi setiap musim kemarau, termasuk pada karhutla tahun ini.

Polisi RW Ditpolairud Polda Jambi meninjau warga yang dilanda banjir di DAS Batanghari, Muarojambi, Jambi, baru-baru ini. (Matra/HumasDitpolirudPoldaJambi).

Polisi RW

Ditpolairud Polda Jambi juga mendukung program unggulan Korps Polairud Baharkam Polri di wilayah hukum Polda Jambi. Program tersebut, yakni pembentukan satuan-satuan tugas Polisi Rukun Warga (RW) di kawasan perairan dan pesisir Jambi. Ditpolairud Polda Jambi menerjunkan Polisi RW ke seluruh wilayah perairan dan pesisir Jambi.

Polisi RW di beberapa wilayah pesisir Jambi bertugas rutin menyambangi masyarakat peraiaran dan memberikan himbauan mengenai kamtibmas. Polisi RW juga turut menjadi problem solving (memberi solusi) kepada masyarakat perairan dan pesisir Jambi mengatasi berbagai masalah.

Kemudian para Polisi RW tersebut juga melakukan sambang nusa presisi. Kegiatan tersebut berupa mengumpulkan masyarakat dan memberikan akses bagi masyarakat perairan dan pesisir menyampaikan permasalahan mereka. Kegiatan tersebut juga disertai dengan pemberian bantuan kebutuhan pokok.

Petugas Ditpolairud Polda Jambi memeriksa kelengklapan dokumen kapal di perairan Jambi baru-baru ini. (Foto : Matra/HumasDitpolairuPoldaJambi)

Penjaga Pantai Timur

Secara lebih luas, Ditpolairud Polda Jambi memiliki tugas-tugas penting dan strategis, khususnya di kawasan perairan pantai timur Sumatera wilayah Provinsi Jambi. Tugas penting dan strategis tersebut, yakni menjaga perbatasan dan pengamanan objek vital di laut dan hotspot (area) labuh jangkar, khususnya yang berbatasan dengan jalur perdagangan internasional Singapura – Malaysia – Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Hal itu penting untuk mencegah dan menurunkan angka angka kriminalitas di laut.

Wilayah perairan Provinsi Jambi membutuhkan pengamanan karena cukup luas. Provinsi Jambi memiliki wilayah sungai sekitar panjang 1.740 kilometer (km2. Kemudian Jambi memiliki luas laut atau perairan sekitar 3.879,67 hektare (ha). Perairan umum Jambi mencapai 115.000 ha dan perairan pesisir Provinsi Jambi mencapai 261,80 ha.

Selain itu, Ditpolairud Polda Jambi juga memiliki tugas penting dan strategis lainnya, yakni mencegah dan memberantas praktik illegal fishing (pencurian ikan). Illegal fishing perlu dicegah dan diberantas tuntas karena praktik tersebut merupakan ancaman serius terhadap keberlanjuta sumber daya alam kelautan dan perikanan negara.

Ditpolairud Polda Jambi juga memiliki tugas-tugas penting lainnya sesuai tugas pokok dan fungsi Korps Polairud Baharkam Polri. Tugas tersbeut antara lain melaksanakan patroli, penegakan hukum, pembinaan masyarakat perairan dan potensi masyarakat dirgantara.

Kemudian memberikan bantuan pertolongan dan penyelamatan di perairan serta menjamin keamanan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan kapal maupun hingga memberikan dukungan logistik pesawat udara,”katanya.

Pasukan Ditpolairud Polda Jambi seusai mengikuti pendidikan dan latihan di Kota Jambi, baru-baru ini. (Foto : Matra/HumasDitpolairudPoldaJambi).

Dukungan Sarana dan Personil

Guna menjamin keamanan kawasan perairan Sungai Batanghari dan pantai timur Sumatera wilayah Jambi tersebut, saat ini Ditpolairud Polda Jambi memiliki kelengkapan sarana dan prasarana yang cukup memadai.

Menurut Agus Tri Waluyo, saat ini Ditpolairud Polda Jambi memiliki kapal patroli sebanyak 20 unit. Kapal-kapal patroli tersebut siaga di sepanjang Sungai Batanghari melakukan pengawasan, pemeriksaan dan pengamanan kapal-kapal yang sedang berlayar. Kapal patrol Ditpolairud Polda Jambi tersebut terdiri dari kapal Tipe C sebanyak 10 unit dan kapal Tipe C2 sebanyak 10 unit dan kapal Tipe C 3 sebanyak 10 unit.

Kapal – kapal patrol tersbeut di antaranya, Kapal Rigid Inflatable Boat (RIB), yaitu kapal berbahan rubber (karet) dengan satu mesin temple berdaya 115 PK dan mempunyai daya jelajah 30 knot/jam.

Kemudian ada juga kapal pemburu cepat (KPC), yaitu kapal yang didesain sebagai kapal berkecepatan tinggi yang mempunyai daya atau kekuatan mesin 1.500 PK dengan daya jelajah 30 knot/jam.

Selain itu masih ada kapal Swamp Boat (kapal rawa) yang berbeda dengan kapal biasa yang baling-balingnya berada dalam air. Kapal swamp boat memiliki baling-baling di atas permukaan air. Kapal tersebut didesain untuk beroperasi di daerah perairan rawa.

Seluruh program Ditpolairud Polda Jambi dan Korps Polairud Baharkam Polri di Jambi bisa berjalan lancar dan maksimal tak terlepas dari kiprah seluruh personil Ditpolairud Polda Jambi di seluruh tempat atau pos pelayanan. Para personil Ditpolairud Polda Jambi yang berjuang penuh loyalitas, tangguh, penuh dedikasi dan peduli tersebut menjadi pengawal keselamatan masyarakat bahari di Jambi.

Menurut Agus Tri Waluyo, Ditpolairud Polda Jambi saat ini memiliki kekuatan personil sekitar 127 orang. Mereka bertugas di berbagai pos di wilayah perairan dan udara. Personel Ditpolairud Polda Jambi tersebutterdiri dari perwira menengah sebanyak enam orang. Kemudian perwira pertama 13 orang, bintara (100 orang) dan tamtama (34 orang).

“Seluruh personel tersebut tentunya telah memiliki kemampuan melaksanakan tugas sebagai anggota kepolisian perairan dan udara dengan baik, mumpuni, sehingga mereka bisa melaksanakan tugas secara optimal,”katanya.

Personil Ditpolairud Polda Jambi tersebut ditgaskan di beberapa pos atau markas. Di antaranya di Markas Operasional (Mako) Ditpolairud Polda Jambi, Kota Jambi. Selain memiliki mako di tepi Sungai Batanghari, Kota Jambi, Ditpolairud Polda Jambi juga memiliki beberapa markas unit patroli (MUP) yang tersebar di sepanjang Sungai Batanghari Jambi.

Masing-masing, MUP Muarabulian, Kabupaten Batanghari. Kemudian MUP Suakkandis, Kabupaten Muarojambi, MUP Nipahpanjang, Kabupaten Tanjabtim, MUP Kampunglaut di perairan ambang luar Kabupaten Tanjabtim dan MUP Kualatungkal di ambang luar perairan Kabupaten Tanjabbar.

”Seluruh markas unit patroli tersebut merupakan sarana singgah bagi personel kapal patroli yang sedang melaksanakan patroli perairan. Markas unit patroli tersebut juga merupakan pusat komunikasi seluruh petugas Ditpolairud Polda Jambi yang bertugas di sepanjang alur pelayaran Sungai Batanghari dan perairan pantai timur Sumatera wilayah Jambi,”katanya.

Agus Tri Waluyo mengatakan, demi optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lapangan, Ditpolairud Polda Jambi selama ini menjalin kerja sama yang baik dengan stakeholders (pihak terkait). Di antaranya koordinasi dan kerja sama dengan TNI Angkatan Laut yang ada di perairan Jambi. Kemudian kerja sama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Jambi. Selain itu, kerja sama dengan Basarnas Jambi, para tokoh agama dan masyarakat Jambi serta Ombudsman Jambi.

Disebutkan, Korps Polairud Baharkam Polri. Korps Polisi Perairan Polri sendiri resmi berdiri berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: 4/2/3/um tertanggal 14 Maret 1951. Kemudian Polisi Seksi Udara dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Perdana Menteri RI tanggal 5 Desember 1956.

Polisi Perairan dan Udara Polri pun akhirnya digabung. Hari jadi Polairud ditetapkan 1 Desember 1950, yakni saat Polisi Perairan ditetapkan bagian dari Djawatan Kepolisian Negara. Sedangkan Ditpolairud Polda Jambi terbentuk sejak tahun 1998.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata. (Foto : Matra/Dok).

Harapan

Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Ivan Wirata, ST, MM, MT juga mengapresiasi keamanan pelayaran di Jambi yang masih tercipta hingga saat ini. Keamanan pelayaran tersebut dinilai penting sebab jalur pelayaran masih menjadi andalan bagi sebagian besar masyarakat Jambi, khususnya yang bermukim di pesisir Sungai Batanghari dan pantai timur Sumatera, untuk jalur utama angkutan kebutuhan pokok, penumpang dan hasil usaha ekonomi.

Dikatakan, untuk meningkatkan keamanan pelayaran di Jambi sangat dibutuhkan koordinasi dan kerja sama seluruh pihak terkait. Baik itu pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota yang dilalui Sungai Batanghari, Ditpolairud Polda Jambi, TNI, jajaran dinas perhubungan, jajaran Angkutan Sungai dan Perairan (ASDP) dan dinas instansi terkait lainnya.

“Penanganan keamanan jalur pelayaran di Jambi cukup rumit. Sebab yang perlu diperhatikan bukan hanya keamanan pelayaran dari gangguan tindak kejahatan, tetapi juga keamanan pelayaran dari ancaman pendangkalan sungai, sampah dan termasuk gangguan angkutan batu bara,”katanya.

Ivan Wirata lebih lanjut mengatakan, guna menjamin keamanan pelayaran, pihak terkait juga perlu meningkatkan pengawasan terhadap sertifikasi para ABK, khususnya nakhoda. Hal itu penting agar kapal – kapal yang beroperasi di Sungai Batanghari hingga lepas laut pantai timur Sumatera bisa terjamin keamanannya.

“Kalau jalur pelayaran Sungai Batanghari hingga pantai timur Jambi ramai dan aman, tentunya ekonomi masyarakat juga turut menggeliat,”ujarnya.

Guna mewujudkan asa atau harapan tersebut, tentunya jajaran Ditpolairud Polda Jambi yang kesehariannya banyak bertugas di jalur pelayaran Sungai Batanghari dan pantai timur Sumatera, perlu terus mengoptimalkan kiprah pelayannya.

Hal itu penting demi memberikan jaminan keamanan berlayar dan berusaha bagi masyarakat perairan Jambi. Dirgahayu 74 Tahun Korps Polairud Baharkam Polri. “Arnavat Darpa Mahe, Cakra Buana Samapta” (Karena di Laut Kami Bangga, karena di Udara Kami Jaya). (Matra/Radesman Saragih).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *