Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata (kanan) meninjau Jalan Provinsi Jambi yang terdampak proyek JTTS Tempino – Bayunglencir, di Jaluko, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Jumat (1/11/2024). (Foto : Matra/HumasDPRDJambi).

(Matra, Muarojambi) – Proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tempino, Kabupaten Muarojambi – Bayunglencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berdampak terhadap permukiman warga Rukun Tetangga (RT) 4, Simpang Sungai Duren, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluka), Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi.

Dampak tersebut, yakni kerusakan rumah warga akibat kegiatan produksi dan pengangkutan material batching plant (tempat produksi beton cair) tol Seksi 4 Tempino Jambi. Beberapa unit rumah warga retak disebabkan angkutan mobil bermuatan berat pengangkut semen cair dan material lain untuk pembangunan jalan tol.

Dampak proyek kegiatan pembangunan JTTS tersebut sudah dilaporkan warga kepada DPRD Provinsi Jambi. Warga meminta pihak kontraktor JTTS Tempino – Bayunglencir memberikan ganti rugi kerusakan rumah mereka akibat kegiatan pembangunan jalan tol tersebut.

“Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata dan rombongan sudah meninjau kondisi dampak pembangunan jalan tol di permukiman kami ini pekan lalu. Kami sudah menunjukkan kerusakan rumah kami kepada Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi. Pak Ivan Wirata berjanji akan memperjuangkan penyelesaian masalah dampak pembangunan jalan tol yangkami alami,”kata Asmadi (50), warga RT 4, Simpang Sungai Duren, Jaluko, Muarojambi, Selasa (5/11/2024).

Menurut Asmadi, jumlah rumah warga yang rusak di RT mereka akibat kegiatan pembangunan jalan tol ada enam unit. Lantai dan dinding rumah warga retak. Kondisi tersebut terjadi sejak empat bulan lalu. Masalah tersebut sudah pernah dilaporkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muarojambi agar mendapatan solusi.

“Warga meminta ganti rugi Rp 500.000/keluarga. Namun pihak vendor (pengusaha) hanya mau memberikan ganti rugi Rp 200.000/keluarga. Namun warga tidak menerima, sehingga masalah ini kami laporkan ke DPRD Provinsi Jambi,”katanya.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata di gedung DPRD Provinsi Jambi, Selasa (5/11/2024) menjelaskan, pihaknya sudah meninjau dampak pembangunan jalan tol terhadap permukiman maupun jalan warga Simpang Sungaiduren, Jaluko, Muarojambi pekan lalu.

Kerusakan bangunan rumah wargadan jalan di Jaluko diduga disebabkan angkutan material pembangunan Jalan Tol Seksi 4, Tempino – Bayunglencir. Pantauan di lapangan, jalan yang rusak akibat kegiatan proyek jalan tol di Jauko mencapai dua kilometer.

Kerusakan jalan disebabkan pengangkutan material batching plant  tol Seksi 4 Tempino Jambi. Kemudian dinding rumah warga juga ada yang retak. Kemudian angkutan material jalan tol juga menimbulkan banyak debu di permukiman warga.

“Mencegah kerusakan yang lebih parah, kami meminta pihak kontraktor meminimalisir dampak angkutan material proyek jalan tol dengan tidak mengoperasikan truk bermuatan over tonase (melebihi muatan),”katanya.

Panggil Pengusaha

Menurut Ivan Wirata, dirinya sudah mengadakan komunikasi dengan pihak Junior Project Director Seksi 4 Tol Tempino PT Hutama Karya (HK), Ahmadi. Berdasarkan komunikasi tersebut, pihak kontraktor akan memanggil vendor batching plan (pengusaha) jalan tol tersebut.

“Pihak PT HK akan segera memanggil vendor proyek angkutan material jalan tol ini. Pihak vendor diminta meminimalisir dampak negatif proyek jalan tol terhadap masyarakat. Proyek jalan tol ini jangan sampai merugikan masyarakat sekitar,”katanya.

Ivan Wirata mengharapkan, di sepanjang ruas jalan Simpang Sungaiduren, Jaluko – Ness terdapat sejumlah batching plant dan material jalan tol milik beberapa perusahaan. Di antaranya batching plant PT Super Beton Prima (SBP), PT Agung Beton, PT United Beton dan PT Akasis.

Sedangkan sepanjang dua kilometer ruas jalan yang terdampak proyek angkutan material jalan tol Seksi 4 Tempino-Ness sudah dipagar dan mencantumkan tulisan HK. Selain itu, lapangan parkir truk besar di lokasi itu menyebabkan jalan provinsi di bagian tepi dan sebagian tengah jalan rusak. Upaya perbaikan kerusakan jalan dilakukan dengan menambah lapisan semen untuk pengerasan jalan.

Ivan Wirata mengatakan, pekerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan JTTS Tempino – Bayunglencir harus didukung. Dukungan itu penting karena jalan tol memiliki peran penting memajukan pembangunan perekonomian daerah serta memperlancar kegiatan transportasi. Proyek jalan tol tersebut tentunya memiliki dampak negatif juga. Dampak negatif tersebut yang perlu diminimalisir.

“Katu tentunya bersyukur atas pembangunan jalan tol ini. Namun kita harapkan pembangunan jalan tol ini tidak merugikan masyarakat. Untuk itu harus ada komunikasi antara vendor dengan warga itu. Masyarakat harus membantu pembangunan jalan tol ini karena nantinya ada manfaat ekonomi jalan tol. Pembangunan jalan tol ini diperkirakan akan selesai Juni 2025,”katanya. (Matra/RS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *