![](https://medialintassumatera.net/wp-content/uploads/2024/10/2410FotoPjsGubSudirmanPelatihanBLK-1024x728.jpg)
(Matra, Jambi) – Sedikitnya 82.770 orang angkatan kerja di Provinsi Jambi masih menganggur. Jumlah pengangguran terbuka tersebut mencapai 4,45 % dari total angkatan kerja di Jambi 1,86 juta orang. Sedangkan angkatan kerja di Jambi tersebut meningkat 4.100 orang dibandingkan angkatan kerja di Jambi tahun 2023 sekitar 1.855.900 orang. Angkatan kerja yang sudah bekerja di Jambi tahun ini baru mencapai 1.246.200 orang (67 %).
Hal tersebut diungkapkan Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Jambi, Dr H Sudirman, SH, MH pada Pelatihan Berbasis Kompetensi Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana, Pelatihan Pembuatan Roti dan Kue serta Pratical Office Advance di Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Jambi, Kota Jambi, Kamis (24/10/2024).
Menurut Sudirman, untuk membantu mengatasi pengagguran tersebut, pelatihan keterampilan (vokasional) kepada tenaga kerja perlu ditingkatkan. Pelatihan tersebut banyak dilakukan BLK Provinsi Jambi. Pelatihan yang diberikan BLK Jambi kepada tenaga kerja sesuai dengan tuntutan pasar kerja saat ini dan masa depan, sehingga tenaga kerja mudah mendapatkan pekerjaan.
![](https://medialintassumatera.net/wp-content/uploads/2024/10/2410FotoPesertaPelatihanBLK-1024x486.jpg)
Bantuan UMKM
Dikatakan, selain meningkatkan program pelatihan keterampilan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi juga berupaya mengatasi pengangguran melalui bantuan modal kerja kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) seperti industri rumah tangga. Bantuan yang diberikan melalui Program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) Pilar Jambi Tangguh.
“Bantuan UKM (Usaha Kreatif Milenial), Usaha Kreatif Mak-Mak dan UMKM Pemula sudah disalurkan kepada 5.053 pelaku usaha selama 2022 sampai 2023,”katanya.
Sudirman mengatakan, Pemerintah Pusat, Pemprov Jambi maupun pemerintah kabupaten dan kota terus berupaya meningkatkan kompetensi (keahlian dan keterampilan) calon tenaga kerja. Hal itu penting agar calon tenaga kerja nantinya menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan berkinerja tinggi.
“Pelatihan ini akan berdampak positif terhadap kemajuan unit kerja atau unit usaha tenaga kerja. Kemudian pelatihan ini juga mendukung semakin majunya dunia usaha, dunia kerja dan dunia industri, sehingga dunia usaha bisa berkontribusi terhadap kemajuan daerah dan nasional,”tambahnya.
Menurut Sudirman, pelatihan vokasi berbasis kompetensi merupakan salah satu wujud nyata upaya pemerintah meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja. Pada kesempatan Oktober2024 dibuka pelatihan pemasangan instalasi listrik bangunan sederhana, pelatihan pembuatan roti dan kue serta dan practical office advance (manajemen praktis). Pelatihan tersebut diikuti sekitar 75 orang peserta.
Dikatakan, pemerintah terus berusaha membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran melalui berbagai program dan kebijakan. Termasuk melalui multiplier effect (manfaat ganda). Dengan demikian akan muncul dan bertumbuh lapangan pekerjaan informal.
“Peningkatan atau perluasan lapangan kerja dan pelatihan calon tenaga kerja itu berkorelasi positif untuk memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan skill (kehalian) tenaga kerja. Hal ini juga bermanfaat pada peningkatan perekonomian daerah dan nasional,”ujarnya.
Sudirman mengharapkan seluruh peserta pelatihan mengikuti pelatihan dengan serius. Dengan demikian peserta pelatihan memiliki kemampuan yang mumpuni sesuai jenis pelatihan yang diikuti sebagai bekal mendapatkan pekerjaan membuka usaha. (Matra/RS/SW).