
(Matra, Jambi) – Provinsi Jambi yang memiliki luas sekitar 50.160,5 kilometer persegi (km2) dengan jumlah penduduk sekitar 3,7 juta semakin membutuhkan pasokan daya listrik seiring meningkatnya perkembangan perumahan atau permukiman penduduk, usaha (bisnis), industri dan pelayanan publik.
Berdasarkan kajian peneliti Fakultas Teknik Universitas Jambi (Unja), Bima Tondi Innata Harahap dan kawan-kawan, pada tahun 2024, Provinsi Jambi membutuhkan pasokan daya listrik 1.814,18 Gwh untuk 918.468 pelanggan. Sementara energi listrik di Provinsi Jambi yang tersedia saat ini sekitar 484,49 MW dari 49 pembangkit listrik dengan daya mampu atau kapasitas 404,96 MW.
Kemudian untuk tahun 2030, Provinsi Jambi membutuhkan pasokan daya listrik sekitar 3.182,50 Gwh untuk 1,6 juta pelanggan. Sedangkan tahun 2040, Provinsi Jambi diperkirakan membutuhkan pasokan daya listrik sekitar 7.304,72 untuk 4,8 juta pelanggan. (Jurnal Engineering, Vol. 3 No. 2 Agustus 2021).
Melihat kajian tersebut, Provinsi Jambi masih memiliki keterbatasan pasokan energi atau daya listrik di tengah pesatnya pembangunan di daerah tersebut. Kondisi tersebut membuat pemadaman listrik masih sering terjadi di Jambi hingga saat ini.
Guna memenuhi pasokan energi listrik tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi berupaya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan memanfaatkan pasokan sumber energi air dari Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci.
Ikhtiar pembangunan PLTA tersebut ingin mendapatkan pasokan listrik yang memadai dari energi alam seperti PLTA Sigura-gura, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang hingga kini mampu menerangi sekeliling Danau Toba, Sumut dan sekitarnya.

Lama Terbengkalai
Rencana pembangunan PLTA Kerinci Tirta Energy di Dusun Bedeng Lima, Desa Batangmerangin Kabupaten Kerinci dijajaki pada kepimpinan Drs H Zulkifli Nurdin menjadi Gubernur Jambi tahun 2007. Namun pembangunan PLTA Kerinci Tirta Energy terbengkalai hingga 15 tahun. Barulah pembangunan PLTA Kerinci Tirta Energy dilanjutkan kembali 2019 lalu.
Pembangunan PLTA Kerinci Tirta Energy dilanjutkan Pemprov Jambi melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dan PT Bukaka. Namanya pun berganti menjadi PLTA Merangin Hidro. Pembangunan PLTA dilakukan dengan sistem kontrak kerja sama bangun guna serah (Build-Operate-Transfer/BOT) selama 30 tahun. Setelah kontrak BOT selesai, PLTA Merangin Hidro akan kelola negara (PT PLN).
PLTA Merangin Hidro memiliki potensi menghasilkan daya listrik hingga 350 MW. Kekuatan air terjun dari Danau Kerinci yang dimanfaatkan membangkitkan PLTA bisa menggerakan turbin berkekuatan 2 x 175 MW.
Produksi listrik itu bakal bisa memasok listrik ke 11 kabupaten/kota di Jambi. Bahkan PLTA Merangin Hidro akan bisa memasok listrik ke beberapa daerah di Sumatera seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau dan Bengkulu.
Direktur Proyek PLTA Merangin Hidro, Alimudin Sewang di Jambi baru-baru ini mengatakan, pembangunan lanjutan PLTA Merangin Hidro tersebut menelan dana hingga Rp 13 triliun. Pembangunan PLTA tersebut diperkirakan rampung April 2025.
“Proyek lanjutan pembangunan PLTA Kerinci Merangin Hidro ini berkapasitas 4 x 87,5 MW (total 350 MW) dimulai 2019. Target kita, pembangunan PLTA ini selesai April 2025.”katanya.

Hampir Rampung
Melihat betapa pentingnya kehadiran PLTA Merangin Hidro mengatasi kekurangan energi listrik di Jambi beberapa wilayah Sumatera Selatan, pembangunan PLTA tersebut pun dikebut. Memasuki medio Oktober 2024, pembangunan PLTA Merangin Hidro dinyatakan sudah melebihi target, sehingga penyelesaian PLTA tersebut diharapkan bisa rampung April 2025.
Berdasarkan hasil kunjungan Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN, Adi Lumakso, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (UID S2JB), Adhi Herlambang serta Tim PLN UIP3BS dan PLN UIP Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng) ke PLTA Merangin Hidro di Desa Batangmerangin dan Muaraemat, Kecamatan Batangmerangin, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Rabu (9/10/2024), kemajuan pembangunan PLTA tersebut hingga awal Oktober 2024 sudah mencapai 95,98 %. Sementara target pelaksanaan pembangunan PLTA Merangin Hidro hingga awal Oktober hanya 93 %.
Menurut Adi Lumakso, PLTA Merangin Unit I dan Unit II diharapkan bisa energize (menghailkan energi listrik) pada triwulan pertama 2025. Jika jika tidak ada kendala, PLTA Merangin Hidro direncanakan dapat beroperasi secara komersial (Ready for Commercial Operation Date/COD) April 2025.
Dikatakan, PLTA Merangin Hidro yang berdaya mampu total sebesar 350 MW memiliki empat unit pembangkit (turbin). Masing-masing pembangkit memiliki kapasitas 87,5 MW. Pembangkit tersebut memiliki tipe vertical francis turbine (trubin fancies vertikal), generator berkapasitas 103 mega volt ampere (MVA) dan 110 MVA serta Main Transformer (pembangkit utama) berkapasitas 16,5 /150 kilovolt (kV).
Menurut Adi Lumakso, sistem kelistrikan Sumbagteng perlu ditingkatkan guna memastikan keandalan dan kestabilan sistem Sumatera secara keseluruhan. Karena itu tambahan pasokan listrik dari PLTA Merangin Hidro diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tambahan pasokan listrik tersebut. Kemudian PLTA Merangin Hidro yang merupakan jenis pembangkit fast respon (respon cepat) akan difungsikan sebagai pembangkit peaker (puncak) guna menopang pasokan sistem saat beban puncak penggunaan listrik.
“Jadi kehadiran PLTA Merangin Hidro ini sangat penting mendukung sistem kelistrikan di Sumbagteng. Karena itu pengoperasian PLTA ini bisa dipercepat. Tadi kami sudah melihat perkembangan pembangunan PLTA ini seperti dipaparkan pimpinan proyek. Mudah-mudahan pengeraan PLTA ini bisa lebih cepat dari rencana,”katanya.
Sementara itu, General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang pada kesempatan tersebut juga mengapresiasi progress (kemajuan) pembangunan PLTA Merangin Hidro tersebut. Dia mengharapkan PLTA Merangin Hidro rampung lebih cepat agar bisa memasok listrik di seluruh daerah Provinsi Jambi.
“Pimpinan proyek tadi menyampaikan, selain memiliki kemampuan memasok sistem transmisi tegangan tinggi hingga 150 kilovolt, PLTA Merangin Hidro ini memiliki keluaran (produksi) suplai tegangan menengah 20 kilovolt. Produksi ini bisa dioptimalkan guna meningkatkan keandalan dan kualitas pasokan listrik ke daerah Bangko dan Kota Sungaipenuh,”katanya.
Adhi Herlambang mengatakan, pihak PT PLN mengharapkan pembangunan PLTA Merangin Hidro berjalan lancar, tidak mengelami kendala agar PLTA tersebut bisa segera memberikan kontribusi terhadap sistem kelistrikan di Sumbagteng.
Disebutkan, PLN terus berkomitmen mendukung penggunaan Energi Baru Terbarukan (RBT) dan keandalan pasokan listrik nasional. Salah satunya melalui pengembangan PLTA Merangin Hidro ini.
“PLN akan terus mengawal proyek strategis ini agar PLTA Merangin Hidro segera beroperasi. Dengan demikian PLTA ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dan industri di Provinsi Jambi dan provinsi lain di Sumbagteng,”katanya.
Semoga PLTA Merangin Hidro yang memanfaatkan energi sumber daya alam air Danau Kerinci bisa segera menghadirkan kemilau cahaya terang listrik bagi masyarakat Jambi seperti masyarakat Sumut yang sudah lama menikmati listrik dari PLTA Sigura-gura dengan memanfaatkan energi alam air Danau Toba. (Matra/Radesman Saragih).