“Leadership Specialist Motivator”, Parlindungan Marpaung (kiri) memberikan hadiah sebuah buku karya tulisnya kepada seorang peserta pada pembinaan kepemimpinan Kristen GKPS Distrik VI di gereja GKPS Pekanbaru, Provinsi Riau, Sabtu (19/10/2024). (Foto : Matra/MichiHaloho).

(Matra, Pekanbaru) – Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Distrik VI (Wilayah Pelayanan) Provinsi Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Jambi, Sumatera Selatan (Sumsel), Bangka Belitung (Babel) dan Bengkulu menggelar Pembinaan Kepemimpinan Kristen pada Rapat Koordinasi (Rakor) GKPS Distrik VI di gereja GKPS Pekanbaru, Riau, Sabtu (19/10/2024).

Pembinaan Kepemimpinan Kristen yang diikuti 238 orang peserta dari unsur Pimpinan Majelis Jemaat (PMJ), pengurus resort, fulltimer (pendeta, penginjil dan vikaris pendeta) GKPS Distrik VI tersebut digelar menyongsong tahun Periodesasi (Pemilihan Pemimpin) se-GKPS 2025.

Pembinaan tersebut menampilkan pembicara, Leadership Specialist Motivator (Spesialis Motivator Kepemimpinan) kondang (terkenal) dari Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Parlindungan Marpaung, SPsi, MA dan Kepala Departemen Persekutuan Sinode GKPS, Pdt John Christian, MSc.

Pembinaan kepemimpinan Kristen yang dibawakan Parlindungan Marpaung dengan kocak (penuh canda), mudah dicerna dan disertai ilustrasi gambar dan video menarik mendapat perhatian serius antusias para peserta. Hal tersebut nampak dari antusasime seluruh peserta mengikuti pemaparan, geraka-ngerakan simulasi, nyanyian dan tarian yang disampaikan Parlindungan Marpaung.

Parlindungan Marpaung pada kesempatan tersebut mengupas tuntas berbagai karakter dan model kepemimpinan Kristen berdasarkan sosok-sosok pemimpin terbaik dalam rohani dalam Alkitab seperti, kepemimpinan Bapa Orang Percaya, Abraham, Nabi Musa, Raja Daud, Raja Hiskia, Nabi Yunus dan pemimpin Kristen di masa Perjanjian Baru.

“Leadership Specialist Motivator”, Parlindungan Marpaung, SPsi, MA memberikan pembekalan kepemimpinan Kristen kepada para pimpinan majelis dan pengurus resort GKPS Distrik VI di gereja GKPS Pekanbaru, Provinsi Riau, Sabtu (19/10/2024). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Pemimpin Jujur

Menurut Parlindungan Marpaung, para pemimpin Kristen masa kini perlu mengedepankan sikap jujur, tulus-ikhlas, tekun, rendah hati, taat kepada Firman Allah, peduli warga jemaat dan bisa bekerja sama dengan rekan-rekan sepelayanan dan mitra kerja lainnya. Selain itu para pemimpin Kristen juga harus memiliki karakter berintegritas (menyatu dengan orang-orang yang dipimpin), memiliki kredibilitas (bisa dipercaya) dan rendah hati atau bersikap mengalah untuk menang menghadapi suatu persoalan.

“Para pemimpin Kristen juga senantiasa siap menerima perubahan dan bisa menjadi agen perubahan. Kesiapan pemimpin Kristen harus siap menerima perubahan, kendati perubahan tersebut terkadang membuat tidak nyaman, karena dunia terus berubah, kehidupan terus berubah dan pelayanan pun terus membutuhkan perubahan,”katanya.

Disebutkan, para pemimpin atau pelayan di GKPS, khusunya di GKPS Distrik VI perlu menjadi agen-agen perubahan agar pelayanan-pelayaan gereja GKPS di Distrik VI bisa ditingkatkan. Perubahan-perubahan pelayanan di tengah gereja perlu terus dilakukan agar warga jemaat tidak meninggalkan gereja.

“Kalau para pemimpin di tengah gereja tidak mau berubah, tidak siap mengadopsi perubahan dan gagal menjadi agen perubahan, gereja berpotensi ditinggalkan warganya. Gereja-gereja di dunia Barat sudah banyak ditinggalkan warga jemaat dan bahkan tutup akibat pelayanan-pelayanan di tengah gereja tidak mengikuti perubahan zaman,”katanya.

Parlindungan Marpaung lebih lanjut mengatakan, para pemimpin Kristen (Gereja), termasuk di GKPS perlu mengubah mindset (pola pikir) dari pola-pola negatif (negative thinking) menjadi pola-pola pikir positif (positif thinking). Hal itu penting guna memampukan para pemimpin atau pelayan mengatasi berbagai tantangan pelayanan di tengah gereja.

“Kalau selama ini kita tidak melaksanakan tugas pelayanan dengan baik dengan alasan karena banyak kesulitan dan tantangan, di masa mendatang kita harus melaksanakan pelayanan penuh ketekunan meskipun banyak hambatan,”katanya.

“Leadership Specialist Motivator”, Parlindungan Marpaung, SPsi, MA (kiri) didampingi moderator, St AJ Damanik, SE, MM (kanan) pada pembinaan kepemimpinan Kristen GKPS Distrik VI di gereja GKPS Pekanbaru, Provinsi Riau, Sabtu (19/10/2024). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Pentingnya Pengaruh

Menurut Parlindungan Marpaung, kepemimpinan terkait erat dengan pengaruh bukan karena posisi kekuasaan. Artinya, seorang pemimpin harus memiliki pengaruh di tengah jemaat berkat kebaikan, kepedulian, kejujuran dan keikhlasan melayani, bukan karena berpengaruh dengan memaksa karena kebetulan menjabat posisi pimpinan.

Mengutip John C Maxwell, Parlindungan Marpaung menyebutkan kepemimpinan pengaruh sangat dibutuhkan dalam kepemimpinan. Pengaruh karena posisi atau jabatan merupakan kepemimpinan terendah. Sebaiknya pengaruh yang dimiliki seorang pemimpin lebih banyak ditentukan kebaikan, kepedulian dan keikhlasan.

“Supaya kepemimpinan itu berdampak dan nyata dalam pelayanan, pengaruh tersebut harus ditingkatkan. Tingkatan tertinggi pengaruh dalam kepemipinan ditentukan kepadulian pemimpin terhadap regenerasi atau keberlangsungan (estafet) kepemimpinan),”katanya.

Disebukan, seorang pemimpin tidak boleh menuntut hak terlalu banyak, melainkan harus mengutamakan tugas dan tanggung jawab. Makin tinggi sebuah jabatan yang dipegang seseorang, orang tersebut seharusnya makin sedikit memikirkan dan menuntut haknya, tetapi semakin banyak memikirkan dan menunaikan tugas dan tanggung jawab.

Menurut Parlindungan Marpaung, tongkat kepemimpinan itu perlu diturun-tangankan (diwariskan) kepada kader yang baru. Objektivitas dalam memilih pemimpin harus dimulai dari persiapan pemimpin. Persiapan jadi pemimpin adalah sebuah proses yang jauh-jauh hari yang sudah dilakukan.

Sementara itu, Pendeta GKPS Resort Ujungbatu Rokan, Pdt Riduwanto Damanik, STh pada kesmepatan tersebut mengapresiasi pembinaan kepemimpinan Kristen yang dibawakan Parlindungan Martpaung tersebut sangat tepat menghadapi periodesasi (pemilihan para pemimpin jemaat, resort, distrik dan pusat) tahun 2025.

Selain materi paparan kepemimpinan Kristen yang disampaikan banyak mengacu kepada kepemimpinan tokoh-tokoh besar dalam Alkitab, pemaparan materi pembinaan yang disampaikan Parlindungan Marpaung juga menarik karena disampaikan secara gamblang (mudah dicerna), penuh humor dan memiliki referensi yang lengkap.

“Kami menyambut baik pemaparan materi kepemimpinan Kristen yang disampaikan Pak Parlindungan Marpaung ini. Pembinaan seperti ini sangat tepat di tengah GKPS Distrik VI, nuansanya familiar, tidak terlalu formal, namun materi-materinya padat dan tepat,”katanya.

Apresiasi juga disampaikan Praeses GKPS Distrik VI, Pdt Karmen Sipayung, STh terhadap pembinaan kepemimpinan Kristen yang disampaikan Parlindungan Marpaung. Pembinaan tersebut memberikan masukan-masukan penting agar seluruh pimpinan majelis dan pengurus resort di GKPS se-Distrik VI bisa menyelenggarakan periodesasi di gereja masing-masing dengan baik tahun 2025.

“Kami mengapresiasi kesediaan Pak Parlindungan Marpaung memberikan pemibnaan kepada para pelayan di GKPS se-Distrik VI ini. Pembinaan ini penting bagi kami menambah wawasan dan ketekunan para pelayan menunaikan tugas di jemaat dan resort masing-masing,”ujarnya.

“Leadership Specialist Motivator”, Parlindungan Marpaung, SPsi, MA (enam dari kiri baris belakang) bersama panitia seusai pemibaan kepemimpinan Kristen GKPS Distrik VI di gereja GKPS Pekanbaru, Provinsi Riau, Sabtu (19/10/2024). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Sementara itu, Kepala Departeman Persekutuan GKPS, Pdt John Christian, STh pada kesempatan itu memaparkan secara lengkap aturan-aturan dan prinsip-prinsip pemilihan para pemimpin di tingkat jemaat, resort dan pusat di GKPS. Aturan-aturan pemilihan pemimpin di GKPS sudah dituangkan dalam Tata Gereja, Tata Laksana dan Petunjuk Pelaksanaan Periodesasi GKPS 2025.

John Crhristian mengharapkan seluruh jemaat dan resort di GKPS Distrik VI bisa melaksanakan periodesasi kepengurusan tahun 2025 nanti berdasarkan aturan-aturan GKPS yang sudah ada, terutama Petunjuk Pelaksanaan Periodesasi GKPS 2025.

“Hal itu penting mencegah terjadinya perselisihan atau perpecahan di tengah gereja hanya gara-gara pemilihan pimpinan majelis, pengurus resort maupun kepengurusan di tingkat seksi-seksi (kategorial),”katanya.

Dijelaskan, periodesasi di tingkat jemaat se-GKPS 2025 sudah harus tuntas paling lambat 16 Februari 2025. Kemudian periodesasi pengurus di tingkat resort sudah harus selesai 31 Maret 2025.

“Rencana periodesasi ini kalau bisa tidak boleh ngaret (mundur) agar proses periodesai di tingkat lebih tinggi di tingkat Distrik dan Pusat GKPS tidak terganggu,”katanya. (Matra/RS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *