(Matra, Kisaran) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sekaligus di penghujung masa jabatannya. JTTS yang diresmikan Presiden tersebut, yakni JTTS Ruas Indrapura-Kisaran Seksi 2, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan Jalan Tol Ruas Betung-Tempino Seksi 3, Provinsi Jambi.
Persemian dua ruas JTTS tersebut dilaksanakan di pintu gerbang JTTS Indrapura – Kisaran, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Rabu (16/10/2024). Persemian JTTS tersebut turut dihadiri Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni, Pjs Bupati Asahan, Basarin Yunus Tanjung, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekejaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rachman Arief Dienaputra dan Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto.
Presiden Jokowi pada kesempatan tersebut mengatakan, kedua ruas JTTS yang diresmikan tersebut tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur Trans Sumatera. Hal tersebut penting dalam rangka meningkatkan mobilitas dan daya saing ekonomi daerah.
“Dengan adanya jalan tol, utamanya Trans Sumatera ini, kita harapkan ada kecepatan dalam mobilitas orang, kecepatan dalam mobilitas barang, kecepatan dalam pengiriman distribusi logistik. Sehingga setiap daerah akan bisa bersaing dengan daerah di negara-negara lain, karena persaingannya sekarang antarnegara itu sangat ketat sekali.”ujarnya.
Dikatakan, pembangunan jalan tol di Indonesia melibatkan berbagai sumber pendanaan, baik dari sektor swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Banyak yang menyampaikan bahwa jalan tol itu yang membangun adalah swasta. Anggarannya juga dari swasta. Yang betul adalah banyak jalan tol yang dibangun swasta, iya, dengan sistem investasi. Tetapi juga banyak jalan tol yang dibangun oleh BUMN kita, dan juga banyak jalan tol yang dibangun dari anggaran APBN.”jelasnya.
Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan dengan campuran sumber pendanaan tersebut diperlukan, terutama pada proyek dengan Internal Rate of Return (IRR) rendah, di mana peran APBN menjadi penting untuk menopang pembiayaan.
“Karena kalau jalan tol masih IRR-nya masih rendah, kecil, mau tidak mau APBN harus masuk,”tambahnya.
Daya Saing Global
Presiden Jokowi menambahkan, pembangunan infrastruktur di Tanah Air, seperti jalan tol merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing (competitiveness).
“Daya saing sebuah negara itu penting. Dan pembangunan jalan tol itu dalam rangka competitiveness kita yang terus kita perbaiki agar kita bisa bersaing dengan negara-negara yang lain dalam hal kecepatan, baik kecepatan distribusi barang, kecepatan distribusi logistik, dan yang lain-lainnya, mobilitas orang,”paparnya.
Menurut Presiden Jokowi, semakin banyak stok infrastruktur yang dimiliki sebuah negara, maka peluang untuk memenangkan daya saing global akan semakin besar.
“Saya kira ke depan persaingan itu akan semakin ketat, dan stok infrastruktur kita semakin banyak akan semakin baik,”ujarnya. (Matra/RS/Setkab/TGH/ABD).