Pjs Gubernur Jambi, H Sudirman (kiri) memberikan nasi tumpeng kepada Pj Bupati Sarolangun, Bupati Sarolangun, H Bahri pada peringatan HUT ke-25 Kabupaten Sarolangun di gedung DPR Sarolangun, Provinsi Jambi, Selasa (15/10/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Sarolangun) – Kepala daerah, jajaran pejabat pemerintah dan aparatur sipil negara (ASN) di daerah pemekaran Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi tidak boleh cepat berpuas diri atas hasil-hasil pembangunan yang dicapai saat ini. Kepala daerah, para pejabat dan ASN di daerah tersebut diharapkan terus meningkatkan kinerja guna mengejar ketertinggalan pembangunan dari daerah lain.

“Meskipun berbagai capaian dan prestasi sudah kita raih selama 25 tahun usia Kabupaten Sarolangun ini, kita tidak boleh berpuas diri. Kita harus terus meningkatkan kinerja kita, terutama menghadapi dinamika masyarakat sangat cepat dan harapan publik yang terus meningkat. Dengan demikian daerah kita semakin maju, semakin berdaya saing dan masyarakat semakin sejahtera,”kata Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Jambi, Dr H Sudirman, SH, MH pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Kabupaten Sarolangun di gedung DPRD Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Selasa (15/10/2024).

Sudirman, mengapresiasi berbagai capaian atau prestasi pembangunan yang diraih Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun sejak kabupaten pemekaran itu terbentuk medio Oktober 1999 hingga berusia 25 tahun 2024 ini. Prestasi tersebut diraih tentunya melalui kerja keras, kerja cerdas, sinergis, fokus dan berkelanjutan.

“Semoga capaian-capaian tersebut menjadi penambah semangat untuk terus meningkatkan kinerja birokrasi dan pelayanan publik Pemkab Sarolangun,”ujarnya.

Dikatakan, salah satu indikator kemajuan pembangunan di Kabupaten Sarolangun, yakni meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sarolangun, IPM Kabupaten Sarolangun tahun 2023 mencapai 71,29. IPM tersebut meningkat dibandingkan IPM Sarolangun tahun 2021 pada angka 70,25 atau IPM tahun 2022 pada angka 70,89.

Menurut Sudirman, kendati pembangunan di Sarolangun terus meningkat, segenap jajaran pejabat dan ASN di daerah itu diminta terus mengevaluasi dan meningkatkan kinerja. Peringatan HUT ke-25 Kabupaten Sarolangun tersebut hendaknya dijadikan momentum mengevaluasi program pembangunan yang telah dilaksanakan. Evaluasi tersebut penting guna memperbaiki kekurangan-kekurangan dan mempertahankan bahkan meningkatkan capaian dan hal-hal positif.

Melalui evaluasi dan merefleksikan pembangunan yang dilaksanakan selama ini, lanjut Sudirman, jajaran Pemkab Sarolangun diharapkan bisa melakukan inovasi program pembangunan. Atau setidaknya Pemkab Sarolangun bisa melakukan penajaman terhadap program yang ada. Hal itu penting agar kekurangan-kekurangan bisa diperbaiki dan prestasi bisa dipertahankan.

“Evaluasi dan refleksi pembangunan yang kita laksanakan menjadi dasar akan memberikan masukan untuk melakukan inovasi dan penajaman program agar pembangunan lebih tepat guna, lebih efektif dan lebih efisien,”tambahnya.

Pjs Gubernur Jambi, H Sudirman dan isteri, Hj Iin Kurniasih disambut tari sekapur sirih pada pada peringatan HUT ke-25 Kabupaten Sarolangun di gedung DPR Sarolangun, Provinsi Jambi, Selasa (15/10/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

Pelayanan Prima

Sudirman mengatakan, Pemprov Jambi sangat mendukung pembangunan dan mendorong kemajuan seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Jambi, termasuk pembangunan Kabupaten Sarolangun. Pembangunan Sarolangun membutuhkan dukungan guna mewujudkan Sarolangun menjadi daerah yang maju, rukun, aman, hijau, bersih, nyaman dan bisa memberikan pelayanan publik yang prima.

Dikatakan, program pembangunan Provinsi Jambi yang dialaksanakan di Kabupaten Sarolangun selama tahun 2024, antara lain pembangunan Jalan Simpang Pelawan – Sei Salak – Pekan Gedang/Batang Asai. Pembangunan jalan itu dilakukan secara multiyears (bertahap).

Kemudian pembangunan Jalan Simpang Pauh-Air Hitam/Simpang Mentawak (DBHSawit). Selain itu, berbagai program juga dilaksanakan, baik melalui Program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) Provinsi Jambi maupun program-program lainnya.

Dikatakan, salah satu permasalahan yang harus diatasi di Kabupaten Sarolangun saat ini, yakni stunting (pertumbuhan kerdil pada bayi). Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Berdasarkan RPJMN tersebut, target penurunan stunting secara nasional ditetapkan dari kondisi 24,4 % tahun 2021 menjadi 14 % tahun 2024. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, Provinsi Jambi telah berhasil menurunkan stunting dari 22,4 % tahun 2021 menjadi 18 % tahun 2022. Penurunan stunting tersebut mencapai sekitar 4,4%.

Selanjutnya kasus stunting di Provinsi Jambi juga menurun menjadi menjadi 13,5 % tahun 2023. Penurunan stunting tersebut menempatkan Provinsi Jambi menjadi provinsi terbaik kedua dengan angka prevalensi stunting terendah di Indonesia setelah Provinsi Bali.

“Namun kita harus terus bekerja keras dan bekerja sinergis untuk terus menurunkan stunting karena penurunan stunting merupakan salah satu indikator utama kemajuan pembangunan masyarakat,”katanya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Sarolangun, Dr Bahri, SSTP, MSi pada kesmepatan tersebut mengatakan, pihaknya meningkatkan perhatian terhadap pelayanan kesehatan warga tidak mampu. Di antaranya pemberian bantuan pelayanan jaminan kesejahteraan bagi pekerja berusia tua.

Dikatakan, pada tahun 2024 ini, Pemkab Sarolangun mengucurkan sekitar Rp 1,8 miliar dana dari APBD Perubahan untuk dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS) bagi para pekerja renta. Kemudian BPJS Ketenagakerjaan pekerja ad hoc (sementara) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Sarolangun juga juga ditanggung Pemkab Sarolangun.

“Kita memberikan jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja kepada para pekerja informal. Namun belum seluruhnya mendapatkan dana bantuan BPJS. Pekerja di daerah kita ini mencapai 110.000 orang. Namun yang baru dilindungi BPJS selama ini baru 40 %. Nah, sekarang pekerja yang mendapat jaminan BPJS Ketenagakerjaan di Sarolangun sudah mencapai 65 %,”katanya. (Matra/RS/DPJ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *