Jajaran Pemprov Jambi dan BPS Jambi pada Rakorda Sensus Pertanian 2023 di Swiss-Belhotel, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Senin (14/10/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Peningkatan luas panen padi di Jambi belum berpengaruh signifikan terhadap peningkatan produksi padi selama satu tahun terakhir. Hal itu ditandai dengan menurunnya produksi padi di Jambi. Luas panen padi di Provinsi Jambi tahun 2023 mencapai 61.378,11 hektare (ha) atau meningkat 1,38 % dibandingkan luas panen padi di daerah tersebut tahun 2022 sekitar 60.539,59 ha.

Namun produksi padi di Jambi tahun 2023 hanya sekitar 274.557,09 ton atau turun sekitar 3.186,74 ton (1,15 %) dibandingkan produksi padi di daerah tersebut tahun 2022 sekitar 277.743,83 ton. Sedangkan produktivitas panen padi di Jambi juga turun dari 4,6 ton/ha tahun 2022 menjadi 4,5 ton/ha tahun 2023 atau turun 500 kg/ha (2,17 %).

Demikian diungkapkan Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, Arif Munandar, SE pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Sensus Pertanian Provinsi Jambi 2023 di Swiss-Belhotel, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Senin (14/10/2024).

Menurut Arif Munandar, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan di Jambi mengidentifikasi sejumlah faktor yang menyebabkan menurunnya produksi dan produktivitas padi tersebut. Di antaranya fenomena alam seperti El Nino (kemarau panjang). Kemudian sulitnya petani mendapatkan pupuk.

“Pemerintah daerah di Jambi berupaya mengatasi masalah pertanian tanaman pangan tersebut melalui pemberian bantuan pompa air, pupuk dan sarana – prasarana pertanian lainnya,”katanya.

Peserta Rakorda Sensus Pertanian 2023 di Swiss-Belhotel, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Senin (14/10/2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

Dukungan

Dikatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mendukung sepenuhnya pelaksanakaan Rakorda Sensus Pertanian 2023 tersebut. Rakorda tersebut penting meningkatkan komitmen pihak terkait mengawasi dan mengawal agar data pertanian yang diperoleh berkualitas, akurat dan terpercaya.

“Rakorda ini juga penting meningkatkan koordinasi dan integrasi antar pemangku kepentingan, terutama mengenai administrasi, pengolahan data, analisis dan teknis lapangan, demi merancang masa depan pangan untuk Indonesia yang berdaulat pangan,”katanya.

Untuk mendapatkan sebuah kebijakan yang tepat, lanjut Arif Munandar, tentu saja membutuhkan data yang akurat. Akurasi data sangat perlu menetapkan kebijakan yang sesuai. Sebagai provinsi agraris, data pertanian sangatlah penting bagi pemerintah daerah di Jambi. Data pertanian tersebut menjadi pedoman untuk menyusun, merencanakan dan evaluasi pembangunan khususnya di bidang pertanian.

Menurut Arif Munandar, penyelenggaraan kegiatan sensus pertanian menjadi salah wujud dukungan kepada pemerintah dalam pengambilan keputusan yang strategis agar memiliki manfaat yang sangat besar dan tepat sasaran kepada masyarakat.

“Karena itu saya mengapresiasi upaya optimal BPS Provinsi Jambi, BPS Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi melakukan sensus ekonomi pertanian. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada mitra BPS, seluruh pihak terkait dan masyarakat yang menjadi sampel penyelenggaraan Sensus Ekonomi Pertanian 2024,”katanya.

Dikatakan, sebagai instrumen pengumpulan data yang fundamental, sistematis dan vital, Sensus Pertanian 2023 menjadi pusat rujukan yang dapat memberikan gambaran yang komprehensif. Sensus pertanian juga memberikan data dan informasi yang aktual terkait pendataan seluruh usaha pertanian Provinsi Jambi, kondisi petani dan data pertanian.

“Data dan informasi pertanian tersebut berguna untuk perencanaan pembangunan dan pengambilan keputusan para pemangku kepentingan untuk peningkatan pembangunan sektor pertanian,” tambahnya.

Arif Munandar mengharapkan Rakorda Sensus Pertanian 2023 tersebut dapat mendorong semua pihak terus berkolaborasi, memperkuat sinergi dan inovasi untuk menuju ketahanan pangan daerah dan nasional yang berkelanjutan. Ketahanan pangan akan bermuara pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jambi yang kita cintai.

“Semoga upaya bersama ini dapat terus memperkuat ketahanan pangan dalam rangka penguatan cadangan pangan berbasis sumber daya lokal (local resource-based food reserve) dan meningkatkan kesejahteraan petani di Provinsi Jambi,”katanya. (Matra/RS/DPJ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *