(Matra, Jambi) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menunjukkan mendukung sepenuhnya pertumbuhan ekonomi hijau. Hal itu dilakukan melalui pelaksanaan integrasi pembangunan ekonomi dengan lingkungan hidup. Pembangunan perkebunan, kehutanan, pertambangan dan pertanian di Jambi senantiasa diupayakan tidak sampai merusak lingkungan hidup, baik lingkungan hutan, air dan udara.
Demikian diungkapkan Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Jambi, Dr H Sudirman, SH, MH pada mengungkapkan bahwa pembukaan seminar Konferensi Internasional Pembangunan Hijau (Green Development International Conference/GDIC) V di Swissbell Hotel Jambi, Kota Jambi, Rabu (9/10/2024).
Seminar yang diikuti para pemerhati lingkungan dan kalangan mahasiswa tersebut diselenggarakan Universitas Jambi (Unja). Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik Unja, Prof Dr Hafrida, SH, MH, Wakil Rektor Unja Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Fauzi Syam, SH, MH, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unja, Dr Ade Octavia, SE, MM dan para pejabat Eselon II Pemprov Jambi.
Menurut Sudirman, salah satu bentuk komitmen Pemrov Jambi mendukung pertumbuhan ekonomi hijau, yakni mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Jambi Nomor 7 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jambi Nomor 4 Tahun 2023 tentang Rencana Pertumbuhan Hijau.
“Kita berharap Kehadiran Perda ini dapat semakin menguatkan komitmen seluruh pemangku kepentingan terlibat dalam upaya percepatan pembangunan wilayah yang berkelanjutan melalui dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi hijau. Pembangunan ekonomi hijau yang kita lakukan termasuk mitigasi (antisipasi) dan adaptasi perubahan iklim,”lanjutnya.
Sudirman mengharapkan, perda pertumbuhan ekonomi hijau di Jambi hendaknya dapat menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan disemua sektor oleh seluruh pemangku kepentingan. Perda tersebut juga sekaligus menjadi pedoman pengelolaan kegiatan agar bersinergi dengan pembangunan daerah.
“Hal ini penting demi percepatan pembangunan wilayah yang berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi sesuai target dan serta masyarakat yang maju, mandiri adil dan sejahtera,”ujarnya.
Peran Perguruan Tinggi
Menurut Sudirman, perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting menjadi agen perubahan terkait peningkatan pertumbuhan ekonomi hijau. Perguruan tinggi mampu membawa atau mengarahkan pembangunan ekonomi yang benar-benar berdampak positif bagi masyarakat di masa depan tanpa merusak lingkungan.
“Peran perguruan tinggi sangat penting dan strategis menjadi agen perubahan sosial yang mampu membawa dampak positif pada pembangunan berkelanjutan melalui sejumlah riset dan penemuan, penghijauan kampus, serta pengaruh sosialnya,”katanya.
Dikatakan, dunia saat ini menghadapi masalah yang tak pernah terjadi sebelumnya. Misalnya peningkatan suhu bumi, eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, krisis air bersih hingga kerawanan ketahanan pangan. Perubahan tersebut perlu disikapi lebih serius dengan meningkatkan pertumbuhan hijau.
Sudirman mengapresiasi upaya yang dilakukan Unja mewujudkan pembangunan hijau di Provinsi Jambi. Salah satu di antaranya penyelenggaraan seminar pertumbuhan ekonomi hijau tersebut. Penyelenggaraan seminar pertumbuhan ekonomi hijau tersebut sejalan dengan tema GDIC V, Directing Digital World towards Sustainable Development Goals Through Connectivism (Mengarahkan Dunia Digital Menuju Pembangunan Berkelanjutan Melalui Konektivisme).
“Besar harapan saya kegiatan ini dapat menjadi ruang diskusi ilmiah dan pertukaran ide para intelektual, para peneliti dalam mengoptimalkan kemajuan teknologi untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs),”katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unja, Prof Dr Hafrida, SH, MH pada kesempatan tersebut mengatakan, tema seminar internasional pembangunan ekonomi berkelanjutan tersebut, yaitu mengarahkan dunia menuju tujuan pembangunan berkelanjutan melalui koneksi.
“Tentu ini merupakan tema yang sangat tepat terutama di Unja maupun pemerintahan yang masih terus mengembangkan transformasi digital dalam rangka pembangunan berkelanjutan,”katanya.
Dikatakan, Unja melaksanakan GDIC sekali dalam dua tahun. GDIC tahun ini merupakan tahun kelima. Seminar tersebut sangatlah tepat mengembangkan transformasi digital dalam rangka pembangunan hijau berkelanjutan. Seminar tersebut juga mendukung pembangunan tersebut bukan hanya di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat internasional menuju perguruan tinggi yang unggul.
“Kami berharap para peserta yang hadir bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini agar apa yang dicita-citakan Unja unggul bisa tercapai,”ujarnya.
Sementara Ketua LPPM Unja, Dr Ade Octavia, SE, MM mengatakan, seminar lingkungan hidup tersebut diharapkan bisa berbagi ilmu pengetahuan.
“Saya berharap kegiatan ini bisa menjalin jaringan yang luas dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,”katanya.
Ketua Pelaksana Seminar Pertumbuhan Ekonomi Hijau Unja, Raissa Mataniari, SPd, Med melaporkan, seminar tersebut diikuti 231 peserta dari kalangan dosen, mahasiswa dan pemangku kepentingan di bidang lingkungan hidup.
“Seminar ini memberikan pandangan bahwa GDIC mengarahkan dunia digital menuju tujuan pembangunan berkelanjutan melalui konektivitas. Seminar ini juga relevan di tengah pesatnya kemajuan informasi dan teknologi saat ini,”katanya.
Seminar tersebut menampilkan pembicara, Lecturer (Staf Pengajar) at (pada) Monash University dari Australia, Dr Kelly Carabott dan Dr Amber McLeod, Lecturer at Nalanda University dari India, Dr Elora Tribedy, Leader of Metaversitas Working Group Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Ing Adang S, SSI, SKOM, MSc, Professor at Universitas Negeri Jakarta Indonesia, Prof Yuli Rahmawati, PhD. (Matra/RS/WA).