Gubernur Jambi, H Al Haris (tiga dari kiri) pada pada Aksi Hari Konsumen Nasional di halaman kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, Kota Jambi, Minggu (22/9/ 2024). (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi hingga kini belum begitu sempurna atau belum maksimal. Hal tersebut disebabkan Provinsi Jambi masih banyak terpengaruh usaha pertambangan batu bara selama ini. Kemudian investasi di Jambi juga masih kurang baik karena Proyek Strategis Nasional (PSN) yang kurang berjalan.

Demikian diungkapkan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH pada Aksi Hari Konsumen Nasional (Harkonas) dan Pasar Murah Provinsi Jambi di halaman kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, Kota Jambi, Minggu (22/9/ 2024). Harkonas dan pasar murah tersebut digelar Disperindag Provinsi Jambi.

Pada kesempatan tersebut Al Haris menyerahkan piagam penghargaan kepada Disperindag Kabupaten Sarolangun, Bungo, Kota Sungaipenuh, Yayasan Lembaga Konsumen nIndonesia (YLKI) dan Lembaga Perlindungan Konsumen Indonesia (LPKI). Selain itu diserahkan juga sebanyak 2.000 paket kebutuhan pokok untuk warga kurang mampu.

Menurut Al Haris, masyarakat Jambi hingga kini masih banyak tergantung dan menikmati hasil usaha pertambangan batu bara masih. Baik sebagai pekerja tambang, sopir truk angkutan batu bara dan usaha warung-warung pinggir jalan. Jumlah sopir truk angkutan batu bara di Jambi saat ini mencapai 6.000 orang.

“Kondisi ini sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Jambi. Ketergantungan pada usaha tambang batu bara ini membuat pertumbuhan ekonomi Jambi saat ini hanya sekitar 4,15 % atau di bawah pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor lain yang menopang pertumbuhan ekonomi Jambi, yakni sektor perkebunan dan pertanian yang merupakan primadona ekonomi Jambi,”katanya.

Investasi

Al Haris mengatakan, sektor yang sebenernya mampu mendongkrak pertumbuhan perekonomian Jambi di antaranya sektor investasi. Namun sektor investasi di Jambi masih kurang begitu baik. Hal itu disebabkan adanya beberapa PSN yang kurang berjalan. Misalnya PSN Kemingking, Kabupaten Muarojambi.

“PSN sebelumnya sudah ditetapkan pemerintah menjadi pusat kawasan industri. Tetapi hingga kini kawasan tersebut belum berfungsi atau berjalan,”ujarnya.

Menurut Al Haris, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi harus mendorong penanaman invetasi. Peningkatan investasi berpengaruh besar terhadap peningkatan pendapatan dan konsumsi masyarakat. Peningkatan pendapatan dan konsumsi masyarakat tersebut tentunya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jambi.

“Jadi kami mengharapkan para pemegang kebijakan di Provinsi Jambi mempermudah proses pengurusan izin usaha investasi. Hal ini penting untuk meningkatkan minat investor menanamkan modal di Jambi. Jika investasi kita sudah bagus, tentu pendapatan masyarakat dan konsumsi rumah tangga juga meningkat,”katanya.

Dikatakan, pemerintah harus hadir menjamin kelancara usaha pelaku industry. Hal itu penting agar usaha mereka terlindungi dengan baik dan akhirnya ekonomi daerah bisa meningkat secara berlahan. “Kita harus memberikan rasa aman bagi industri, pengusaha. Kalau mereka sudah tergabung bisa berusaha dengan baik insya Allah perekonomian Jambi bisa naik,”tambahnya.

Penopang

Al Haris mengatakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan terus menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi bahkan Indonesia di masa mendatang. Berdasarkan data Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), konsumsi merupakan pendukung bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pada tahun 2023, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,05 %. Pada tahun tersebut, kontribusi konsumsi rumah tangga mencapai 56,6 % atau lebih dari separuh total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

“Pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan terus menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Jambi di masa mendatang,”tambahnya.

Laju Inflasi

Terkait laju inflasi, Al Haris mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, laju inflasi Provinsi Jambi secara year on year (y-on-y) medio Agustus 2024 sekitar 2,50 %. Kemudian pertumbuhan ekonomi Jambi triwulan II-2024 terhadap triwulan II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,15 % (y-on-y).

“Hal ini mencerminkan bahwa ekonomi kita bertumbuh cukup baik dan inflasi kita terkendali dengan baik pula,”tambahnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Provinsi Jambi, Drs H Kemas Muhammad Fuad, MSi pada kesempatan tersebut mengatakan, Pemerintah Pusat memberikan penghargaan kepada Provinsi Jambi sebagai salah satu provinsi yang peduli perlindungan konsumen.

Hal ini menunjukkan Provinsi Jambi terus meningkatkan perhatian terhadap konsumen. Kemudian Provinsi Jambi juga terus memberikan bimbingan kepada para pelaku usaha agar meningkatkan perlindungan terhadap konsumen.

“Perlindungan konsumen menjadi sangat penting karena permasalahan yang dihadapi oleh konsumen saat ini makin kompleks dan rumit. Keadaan tersebut membutuhkan langkah penanganan yang tepat dan cepat. Tugas pemerintah, yaitu memastikan penyelenggaraan perlindungan konsumen terjaga dengan baik,”ujarnya. (Matra/RS/SW).

1909FotoPONXXISepakBolaJatimJuara-1024x508.jpg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *