(Matra, Merangin) – Keluarga memiliki peran penting mengatasi masalah stunting (gangguan pekembangan fisik anak akibat kurang gizi). Kemampuan keluarga memberikan asupan makanan bergizi kepada anak-anak dan wanita hamil cukup efektif mencegah munculnya anak-anak penderita stunting. Karena itu setiap keluarga harus terus berupaya meningkatkan kesejahteraan melalui perbaikan ekonomi. Dengan demikian keluarga bisa memberikan asupan makanan bergizi kepada anak-anak.
“Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi terus mewujudkan peningkatan jumlah keluarga berkualitas sebagai salah satu solusi mencegah dan mengatasi masalah stunting. Karena itu pemberdayaan ekonomi keluarga di Jambi terus dilakukan melalui pemberian bantuan dan pembinaan,”kata Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH ketika menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat Provinsi Jambi di lapangan kantor Bupati Merangin, Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Kamis (22/8/2024).
Peringatan Harganas ke-31 tingkat Provinsi Jambi tersebut turut dihadiri Direktur Analisis Dampak Kependudukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Faharuddin dan Penyuluh Keluarga Berencana (KB) Ahli Utama BKKBN RI, Dwi Listyawardani.
Pada peringatan Harganas tersebut juga digelar pameran produk usaha kerajinan keluarga atau usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) seperi kerajinan anyaman dan makanan ringan.
Menurut Al Haris, peringatan Harganas ke-31 tahun 2024 hendaknya dijadikan momentum mewujudkan keluarga yang berkualitas. Momen Harganas diharapkan dapat dimanfaatkan menjadi daya ungkit mencapai program pembangunan keluarga, kependudukan, kelurga berencana dan percepatan penurunan stunting.
“Peranan keluarga juga sangat dibutuhkan mendukung program pemerintah melakukan percepatan penanganan stunting ini karena keluarga yang lebih dekat dan pertama mengetahui kondisi perkembangan anak-anak,”katanya.
Menurut Al Haris, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi terus berupaya menurunkan stunting dengan berbagai inovasi, termasuk meningkatkan program bapak asuh dan pemberian asupan gizi bagi keluarga yang memiliki anak-anak penderita stunting maupun ibu-ibu hamil berpotensi stunting.
Upaya percepatan penanganan stunting tersebut juga mendapat dukungan para wali kota, bupati, kepala organisasi perangkat dinas (OPD) terkait dan pihak swasta. Selama 2023, sebanyak 231 bapak asuh memberikan sumbangan pengadaan asupan makanan bergizi bagi 2.308 orang anak penderita stunting dan ibu-ibu hamil.
“Berkat upaya kita semua selama ini mengatasi masalah stunting, Provinsi Jambi berhasil menempati posisi terbaik kedua dalam penanganan stunting di Indonesia di bawah Provinsi Bali,”ujarnya.
“Stunting “ Turun
Dijelaskan, prevalensi atau persentase kasus stunting di Provinsi Jambi hingga Juni lalu berada pada angka 13,3 % atau turun 0,7 % dibandingkan kasus stunting di Jambi tahun 2023 sekitar 14 %. Capaian penurunan stunting sekitar 13,3 % di Jambi tersebut hampir mencapai target penurunan stunting di Jambi sekitar 12 % tahun ini dan sudah berada di bawah angka stunting nasional 14 %.
“Kasus stunting di Jambi tahun 2021 berada pada angka 21,8 %. Kasus stunting tersebut berhasil diturunkan menjadi 18 % tahun 2022. Kemudian kasus stunting tersebut berhasil lagi diturunkan menjadi 14 % tahun 2023,”ujarnya.
Al Haris mengapresiasi kontribusi dan kepedulian semua pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Jambi hingga berbagai komponen masyarakat atas komitmennya mendukung percepatan penurunan prevalensi stunting di Jambi.
“Melalu peringatan Harganas ini, saya imbau semua pemangku kepentingan, seluruh pihak terkait dan segenap masyarakat Provinsi Jambi bekerja sama terus-menerus meningkatkan kualitas keluarga sebagai unit sosial terkecil dan memiliki peran meningkatkan kesejahteraan anak-anak,”ujarnya.
Sementara itu, Pj Bupati Merangin, H Mukti Said pada kesempatan tersebut mengatakan, kepercayaan yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin menjadi tuan rumah peringatan Harganas ke-31 tingkat Provinsi Jambi hendaknya memberikan motivasi bagi segenap jajaran Dinas BKKBN Kabupaten Merangin dan Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin meningkatkan percepatan penanganan stunting.
Dijelaskan, prevalensi kasus stunting di Kabupaten Merangin menurun dari dari 19,7 % tahun 2021 menjadi 14,5 % tahun 2022 atau turun sekitar 5,2 %. Kasus stunting di Merangin tahun 2023 berada pada angka 14,9 % naik sekitar 0,4 %. Sedangkan target penurunan aksus stunting di Merangin tahun 2024 sekitar 9 %. (Matra/RS/DPJ).