Suasana konferensi pers penyampaian kinerja APBN di Sumut hingga bulan Juli 2024 di kantor Kemenkeu Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 A, Medan, Sumut, Selasa (20/8/2024). (Foto: Matra/Hendrik Hutabarat).

(Matra, Medan) – Pemerintah Pusat berhasil meraup cuan (keuntungan) sekitar Rp 21,36 triliun dari proses kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sampai akhir Juli 2024. Namun pedapatan tersebut turun sekitar 9,08 % dibandingkan periode yag sama tahun lalu.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sumut, Arridel Mindra pada konferensi pers APBD Regional Sumut di kantor Kemenkeu Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 A, Medan, Sumut, Selasa (20/8/2024).

Konferensi pers tersebut turut dihadiri Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumut, Syaiful, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sumut, Parjiya, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Sumut, Dodok Dwi Handoko dan Kepala Kanwil DJP Sumut II, Darmawan.

Menurut Arridel Mindra yang juga menjabat Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumut, kinerja APBN di Sumut mencerminkan upaya pemerintah menjaga stabilitas fiskal dan mendorong pertumbuhan ekonomi, meskipun harus menghadapi berbagai tantangan, baik di tingkat nasional maupun global.

Dikatakan, pendapatan APBN di Sumut sebesar Rp 21,36 triliun itu setara dengan 47,51 % dari target tahunan. Namun bila dibandingkan secara tahunan atau year on year (yoy), pendapatan APBN tersebut menurun sekitar 9,08 %.

“Meskipun turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, tetapi pendapatan negara tetap menjadi sumber utama dalam mendukung berbagai program dan kebijakan pemerintah di wilayah ini,” katanya.

Arridel Mindra mengatakan, belanja negara di Sumut juga menunjukkan perkembangan positif. Realisasi belanja negara tersebut mencapai Rp 37,01 triliun atau sekitar 52,65 % dari pagu atau target yang ditetapkan.

Menurut Arridel Mindra, realisasi belanja negara di Sumut tersebut mengalami pertumbuhan sekitar 9,57 % dibandingkan tahun lalu. Hal itu menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Arridel Mindra lebih lanjut mengatakan, pihaknya mencatat terjadinya defisit APBN sebesar Rp 15,65 triliun atau 61,78 % dari pagu tahun ini. Namun defisit masih berada dalam batas yang dapat dikelola dengan baik.

Dikatakan, pertumbuhan ekonomi yang stabil tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi sebesar 4,95 % secara tahunan (yoy) pada triwulan II 2024.

“Pertumbuhan ini didukung oleh konsumsi rumah tangga yang kuat serta peningkatan investasi, terutama di sektor-sektor utama seperti perdagangan, industri pengolahan dan pertanian,”ujarnya.

Arridel Mindra mengatakan, produk domestik regional bruto (PDRB) Sumut pada Triwulan II 2024 mencapai Rp 285,32 triliun dalam nilai atas dasar harga berlaku (ADHB). Sedangkan berdasarkan nilai atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, PDRB Sumut tersebut mencapai Rp 157,32 triliun.

“Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Sumut tetap bertumbuh meskipun ada berbagai tantangan global,”tambahnya. (Matra/HH/RS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *