Sekda Pemprov Jambi, H Sudirman pada “Wellcome Dinner” REI Jambi di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Selasa (20/8/2024) malam. (Foto : Matra/DiskominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Keterbatasan lahan atau areal menjadi salah satu kendala pembangunan perumahan layak huni di Kota Jambi. Untuk itu para pengembang di Jambi diharapkan mampu mengembangkan perumahan rakyat di daerah pinggiran Kota Jambi hingga daerah penyangga Kabupaten Muarojambi.

“Ketersediaan tanah di Kota Jambi sudah sangat terbatas untuk dijadikan kawasan perumahan. Karena itu kawasan di perbatasan Kota Jambi dengam Muarojambi menjadi sangat penting mendukung penyediaan rumah layak huni di Kota Jambi,”kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, Dr H Sudirman, SH, MH pada Wellcome Dinner (Makan Malam) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jambi di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Selasa (20/8/2024) malam.

Menurut Sudirman, ketersediaan lahan di perkotaan, terutama Kota Jambi saat ini semakin terbatas, sehingga pengembangan perumahan di tengah kota sangat sulit. Masalah tersebut mengharuskan pengembangan perumahan dilakukan ke daerah-daerah penyangga atau suburban Kota Jambi, yaitu Kabupaten Muarojambi dan sekitarnya.

“Kondisi ini tentunya menjadi peluang dan tantangan bagi para pengembang membangun perumahan di daerah-daerah yang tidak jauh dari tempat warga bekerja. Wilayah pengembangan permukiman atau perumahan di Kota Jambi terutama ke perbatasan Kota Jambi – Muarojambi,”katanya.

Disebutkan, dinamika pembangunan di Jambi belakangan ini semakin pesat. Salah satu di antaranya pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Betung, Sumatera Selatan (Sumsel) – Tempino, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. Pembangunan JTTS tersebut akan semakin mempermudah akses ke Provinsi Jambi, khususnya ke Kota Jambi dan Muarojambi.

Kondisi demikian, lanjutnya, menyebabkan semakin banyaknya orang yang tinggal menetap di Kota Jambi. Kemudian pertumbuhan penduduk akibat kelahiran juga bertambah. Karena itu kebutuhan perumahan layak huni di Jambi terus meningkat.

“Untuk memenuhi kebutuhan rumah layak huni tersebut, peran anggota REI Jambi sangat penting. REI Jambi bahkan menjadi garda terdepan dalam penyediaan perumahan layak hini dan harga terjangkau bagi semua masyarakat,”ujarnya.

Sudirman menjelaskan, berdasarkan data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), realisasi penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau rumah bersubsidi di Provinsi Jambi tahun 2023 mencapai 6.142 unit. Sedangkan realisasi pembangunan rumah bersubsidi hingga Agustus 2024 sudah mencapai 3.235 unit.

“Penyaluran pembiayaan rumah bersubsidi tersebut tersebar di delapan bank pemberi kredit. Para debitur perumahan bersubsidi tersebut didominasi para pekerja di sektor swasta, yakni sekitar 83,59 %,”katanya.

Dikatakan, kondisi penyaluran dana pembangunan rumah bersubsidi tersebut menggambarkan kebutuhan rumah di Provinsi Jambi. Selain itu hal tersebut juga menunjukkan besarnya peluang perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi menggerakkan roda perekonomian di Jambi.

Menurut Sudirman, REI Jambi sangat membantu pemerintah, terutama Pemprov Jambi mewujudkan ketersediaan perumahan layak huni di Jambi. Saat ini jumlah pengembang yang tergabung dalam Persatuan REI Jambi ada sekitar 250 perusahaan. Hal tersebut merupakan potensi yang besar mewujudkan ketersedian perumahan layak huni di di Provinsi Jambi.

Menurut Sudirman, Pemprov Jambi Jambi juga berkomitmen membantu mewujudkan terpenuhinya rumah yang layak huni bagi masyarakat yang kurang mampu. Hal itu sesuai dengan Visi Jambi MANTAP (Maju, Aman, Nyaman, Tertib, Amanah dan Profesional) untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar.

“Kami berharap pemenuhan ketersediaan perumahan ini harus memperhatikan keselamatan kontruksi, kesesuaian pemanfaatan ruang dan regulasi yang ada. Salah satunya kesesuaian tata ruang. Hal ini penting agar lokasi pembangunan perumahan dapat didukung pemerintah melalui stimulan ataupun bantuan infrastruktur dasar yang baik,”katanya.

Sementara itu, Sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) REI, Joko Suranto mengatakan, saat ini REI sedang melakukan riset mengenai dampak ekonomi terhadap industri property. Saat ini industri properti menyerap tenaga kerja hingga 17 juta orang. Tenaga kerja tersebut memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara (Prouct Domestic Bruto/PDB) hingga 14 % dan kontribusi terhadap Pendapatan Asi Daerah (PAD) sekitar 55 %.

Sedangkan Ketua DPD REI Jambi, Abror Lubis mengatakan, REI Jambi akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) X/2024 di Kota Jambi. Musda tersebut akan diikuti seluruh pengembang yang menjadi anggota REI Jambi. (Matra/RS/WA).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *