(Matra, Jambi) – Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI), Hj Tri Rismaharini mengunjungi komunitas adat terpencil Suku Anak Dalam (SAD) di Sungaiterap, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Selasa (20/8/2024).
Pada kunjungan tersebut, Mensos Tri Rismaharini menyalurkan bantuan sosial kepada ratusan warga SAD. Bantuan tersebut terdiri dari makanan bergizi (nutrisi), pakaian, perumahan, peralatan sekolah lengkap untuk anak-anak, termasuk buku pengetahuan mendukung pendidikan.
Tri Rismaharini pada kesempatan itu juga mengajak warga SAD mengikuti berbagai perlombaan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan RI seperti lomba makan kerupuk, bola kaki hingga kuis (pertanyaan). Warga SAD antusias mengikuti berbagai lomba dan menjawab pertanyaan yang diajukan Tri Rismaharini.
Kunjungan Mensos Tri Rismaharini ke komunitas SAD terseut turut didampingi, Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPd, Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial (Kemensos), MO Royani, Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Bencana dan Kedaruratan Kemensos, Rachnat Koesnadi dan Direktur Pemberdayaan Sosial Komunitas Adat Terpencil Kemensos, I Ketut Supena.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto, SHI, MSi, Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Provinsi Jambi, Arif Budiman, Kepala Bidang Informasi Publik dan Stasistik Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jambi, Havid Dwiril, Kepala Satuan Pollisi Pamong Praja Provinsi Jambi, Rahmad Hidayat dan Wakil Bupati Bataghari, H Bakhtiar, SP.
Kehadiran rombongan Mensos disambut Temenggung (Kepala Suku) Ngelambo, Temenggung Ngelambu dan Temenggung Nyenong, Minang dan Nyirang. Pada kesempatan itu, Mensos Tri Rismaharini menyempatkan diri melakukan dialog (perbincangan) dengan para tumenggung warga SAD tersebut.
Tinggalkan “Nomaden”
Tri Rismaharini pada dialog tersebut meminta para tumenggung warga SAD meninggalkan tradisi melangun dan nomaden (hidup berpindah-pindah) di hutan karena hal itu dinilai menghambat peningkatan kesehatan dan pendidikan anak-anak mereka.
Tri Rismaharini meminta para tumenggung mengajak warganya tinggal menetap di suatu wilayah atau permukiman, tidak berpindah terlalu jauh, guna memastikan akses yang lebih baik terhadap layanan sosial, kesehatan, pendidikan dan administrasi kependudukan.
“Untuk tempat berkumim menetap, santi saya perjuangkan tanahnya. Gak usah pindah-pindah. Kasihan anak-anak butuh sekolah. Kalau bapak-bapak khawatir masalah mata pencaharian, saya bantu juga. Bisa ternak ikan, budidaya madu, burung puyuh dan pertanian. Makanya jangan pindah-pindah biar gampang kami bantu,”katanya.
Tri Rismaharini pada kesempatan tersebut mengarahkan staf Kemensos bekerja sama dengan Disdukcapil Provinsi Jambi menyelesaikan perekaman data kependudukan agar warga SAD bisa segera masuk ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dikatakan, warga SAD di Jambi masih banyak yang memempertahankan tradisi hidup berpindah-pindah (nomaden dan melangun) di hutan. Pola hidup seperti itu kurang mendukung peningkatan kesejahteraan sosial warga SAD.
“Nah, kita terus mengupayan agar warga SAD bisa hidup menetap di suatu tempat permukiman dengan sumber mata pencaharian yang tetap juga. Hal ini akan kita bicarakan dengan Disdukcapil Provinsi Jambi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari dan Pemerintah Provinsi Jambi,”ujarnya.
Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani pada kesempatan itu mengharapkan kunjungan kerja Mensos dan rombongan ke kemunitas SAD di Batanghari tersebut membawa manfaat besar bagi peningkatan kesejahteraan warga masyarakat Jambi, khususnya warga SAD.
Abdullah Sani juga mengharapkan warga SAD Sungaiterap, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari memanfaatkan bantuan yang diberikan Mensos. Selain itu warga SAD juga diharapkan semakin giat berusaha, menjaga kesehatan dan memperhatikan pendidikan anak-anak mereka. (Matra/RS/SW).