(Matra, Jambi) – Para mahasiwa Universitas Jambi (Unja) sebagai generasi intelektual penerus perjuangan bangsa Indonesia harus sanggup menghadang ideologi yang mengancam eksistensi Pancasila, Udang-undang Dasar (UUD) 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ideologi yang yang harus dihempang dari kehidupan bangsa Indonesia tersebut, yakni ideologi transnasional yang berkaitan dengan liberalis, kapitalis, komunis dan khilafah ala Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS).
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto, SHI, MSi ketika menghadiri Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Unja tahun akademik 2024/2025 di kampus Unja, Mendalo, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Senin (12/8/2024).
Mahasiswa baru Unja yang mengikuti pengenalan kehidupan kampus tersebut mencapai 6.000 orang. Turut hadir pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI, Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unja periode 2023 -2027, Dr H Sudirman, SH, MH.
Menurut Edi Purwanto, bangsa Indonesia, khususnya kalangan generasi muda saat ini menghadapi tantangan besar, yakni ideologi transnasional. Ideologi transnasional tersebut berkaitan dengan liberalis – kapitalis, sosialis – komunis dan khilafah ala ISIS.
“Kita perlu mempelajari ideologi transnasional tersebut agar bisa mencegah atau menghindarinya. Kaitan antara idelologi transnasional dengan liberalis – kapitalis, sosialis – komunis dan khilafah ala ISIS harus dihalau dari kehidupan bangsa Indonesia. Kita harus tetap memperkokoh empat pilar negara kita, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,”katanya.
Edi Purwanto mengatakan, jika ideologi transnasional tersebut tidak dicermati dengan baik, hal itu akan berbahaya bagi kelangsungan bangsa Indonesia. Untuk memproteksi atau membendung ideologi transnasional itu merangksek ke sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia, ideologi transnasional itu harus benar-benar dipelajari dan diidentifikasi. Sedangkan impat pilar bangsa Indonesia, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka TunggalIka dan NKRI harus dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Impelementasikan (laksanakan) Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Itulah proteksi kita kepada ideologi-ideologi transnasional yang bisa menjadikan polarisasi (perpecahan) di tengah-tengah bangsa yang kita cintai,”terangnya.
Edi Purwanto mengingatkan para mahasiswa Unja, bahwa Indonesia didirikan oleh tetesan air darah, air mata dan keringat para pejuang, pendahulu bangsa Indonesia. Semangat dan jiwa perjuangan penuh pengorbanan para pendahulu bangsa Indonesia tersebut perlu dikenang dan diteruskan para mahasiswa.
“Para mahasiswa mahasiswa harus mampu memperjuangkan keutuhan NKRI dan kemajuan pembangunan bangsa karena para mahasiswa merupakan agen of change (agen perubahan) dan social control (pengawasan sosial),”tambahnya.
Edi Purwanto pada kesempatan itu memberikan rasa semangat kepada 6.000 orang mahasiswa baru Unja agar bangga terhadap dirinya. Kebangaan tersebut karena para mahasiswa bisa melalui berbagai proses hingga bisa menempuh pendidikan di kampus terbaik di Provinsi Jambi, Unja.
Edi Purwanto juga mengharapkan seluruh mahasiswa menjadi mahasiswa yang terbaik sesuai dengan tema pengenalan kampus tersebut, “Mewujudkan Intelektual Muda yang Inovatif, Unggul dan Kompetitif Menuju Generasi Emas Tahun 2045”.
“Kalian semua adalah mahasiswa terpilih. Selama empat atau lima tahun kalian akan ditempa di sini menjadi seorang intelektual. Insya Allah, mudah-mudahan, setelah menyelesaikan pendidikan di Unja, anda akan menjadi manusia-manusia yang berguna dan bisa mendedikasikan diri bagi masyarakat,”katanya. (Matra/RS).