Kepala BPS Sumut, Asim Saputra pada peluncuran sosialisasi “Indikator Strategis untuk Mendukung Pembangunan Nasional dan Rilis Pertumbuhan Ekonomi Sumut” di Arya Duta Hotel, Medan, Senin (5/8/2024). (Foto: Matra/Hendrik Hutabarat).

(Matra, Medan) – Laju perekonomian Provinsi Sumatera Utara (Sumut) selama Triwulan I (Januari – Maret) hingga Triwulan II (April – Juni) 2024 meningkat sekitar 2,94 %. Sedangkan bila dibandingkan dengan laju perekonomian Sumut Triwulan II tahun 2023, laju perekonomian Sumut Triwulan II tahun ini meningkat 4,95 %.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Asim Saputra, SST, MEc, Dev pada peluncuran aplikasi Anjungan Layanan Unggul Sistem Informasi (ALUSI) dan sosialisasi “Indikator Strategis untuk Mendukung Pembangunan Nasional dan Rilis Pertumbuhan Ekonomi Sumut ” ,di Arya Duta Hotel, Jalan Kapten Maulana Lubis, Kota Medan, Sumut, Senin (5/8/2024).

Menurut Asim Saputra, peningkatan laju perekonomian Sumut dipengaruhi penyaluran gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk ASN Provinsi Sumut menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah (H) 10 April 2024. Gaji ke-13 sekitar 23.771 orang ASN Provinsi Sumut tahun ini saja diperkirakan mencapai Rp 210 miliar.

“Penyaluran gaji ke-13 ASN tersebut mendongkrak daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat. Hal tersebut turut mendorong peningkatan bisnis di sektor lain, baik otomotif, perhotelan, kuliner, bahkan hingga pertanian. Gaji ke-13 tersebut digunakan ASN berbelanja bahan pangan. Hal itu berdampak pada peningkatan produk-produk pertanian,”katanya.

Dijelaskan, laju pertumbuhan ekonomi Sumut Triwulan II-2024 mencapai 2,94 % dibandingkan laju perekonomian Sumut Triwulan I-2024. Pertumbuhan ekonomi teriinggi terjadi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 17,64 %. Sedangkan dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) merupakan komponen mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni sekitar 19,89 %.

Asim Saputra mengatakan, lapangan usaha di Sumut yang mengalami pertumbuhan paling tinggi, yakni usaha penyediaan akomodasi dan makan minum dengan pertumbuhan sekitar 9,75 %. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa, yakni sekitar 11,24 %.

Menurut Asim Saputra, dilihat dari dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi di Sumut paling tinggi di sektor usaha penyediaan akomodasi dan makan minum dengan pertumbuhan 10,67 %. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) sekitar 12,86 %.

“Bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Sumut Semesetar I tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Sumut Semestar I tahun 2024 ini meningkat 4,91 %,”katanya.

Asim Saputra, berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan II-2024 atas dasar harga berlaku, pendapatan Sumut mencapai Rp 285,32 triliun. Sedangkan pendapatan Sumut berdasarkan harga konstan 2010 pada periode yang sama mencapai Rp 157,32 triliun.

Dikatakan, struktur ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial pada Triwulan II-2024 didominasi oleh beberapa provinsi. Kontribusi Provinsi Sumut PDRB Pulau Sumatera pada periode tersebut mencapai 23,51 %. Kemudian kontribusi Provinsi Riau sekitar 22,59 %, Sumatera Selatan (13,62 %) dan Lampung (10,28 %).

“Sedangkan kontribusi terendah terhadap PDRB Sumatera pada periode yang sama terdapat di Provinsi Bengkulu, hanya sekitar 2, 18 %,”tambahnya. (Matra/HH/RS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *