(Matra, Sarolangun) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melalui program-program Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Jambi mengintensifkan perluasan areal tanaman padi demi peningkatan produksi padi di daerah tersebut. Salah satu upaya perluasan tanaman padi tersebut, memberdayakan petani menggarap lahan-lahan kosong menjadi sawah.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH pada Tanam Perdana Padi Sawah dalam rangka upaya Pengendalian Inflasi di Desa Lubuk Sayak, Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Selasa (23/7/2024) sore.
Pada kesempatan tersebut, Al Haris secara simbolis menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada para petani melalui Penjabat (Pj) Bupati Sarolangun, Dr Ir Bachril Bakri, MAppSc. Bantuan tersebut antara lain, satu unit traktor roda dua sumbangan Pemerintah Pusat (APBN), satu unit power thresher (perontok padi) sumbangan Program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) Provinsi Jambi, delapan unit pompa air untuk irigasi dan enam unit pipa irigasi.
Menurut Al Haris, Pemprov Jambi melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi telah menyusun rencana strategis untuk kembali menanam padi pada lahan – lahan kosong atau lahan tidur. Pemerintah Pusat sudah menyiapkan bantuan kepada petani yang membuka sawah di lahan kosong sebesar Rp 20 juta /hektare (ha).
Al Haris menjelaskan, pada pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Menteri Pertanian dan para gubernur se-Indonesia baru-baru ini sudah diungkapkan, para petani yang mempunyai lahan yang belum digarap atau diolah bisa mengusulkan dana pengolahan.
“Bantuan pengolahan lahan tersebut Rp 20 juta/ha. Dana tersebut bisa ditransfer kerekening masing-masing petani. Nah, saat ini para petani yang siap mengolah lahan kosong menjadi sawah didata terlebih dahulu,”katanya.
Menurut Al Haris, peningkatan produksi padi di setiap daerah, termasuk di Jambi sangat membantu perekonomian rumah tangga petani dan daerah. Pertanian tanaman pangan, khususnya padi sawah merupakan komoditas unggulan berkelanjutan (ekonomi hijau) yang berperan penting meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sasaran Tanam
Al Haris mengungkapkan, sasaran penanaman padi sawah di Provinsi Jambi tahun 2024 mencapai 109.260 ha. Untuk mendukung pencapaian sasaran tersebut telah dialokasikan kegiatan-kegiatan pengembangan tanaman pangan. Baik melalui anggaran yang bersumber dari dana APBN maupun APBD Provinsi Jambi.
“Upaya pencapaian sasaran pengembangan tanaman pangan di Provinsi Jambi dilaksanakan melalui empat strategi utama, yaitu peningkatan produktivitas melalui intensifikasi pertanian, optimalisasi dan perluasan areal tanam, pengamanan produksi dan penguatan kelembagaan,”katanya.
Menurut Al Haris, penanaman padi merupakan salah satu aksi nyata untuk menekan inflasi dan penguatan ketahanan pangan serta upaya mendukung percepatan antisipasi darurat pangan. Untuk itu masyarakat (petani) tanaman pangan di Jambi diminta tidak melakukan alih fungsi lahan dari tanaman pangan ke peruntukan lain.
“Penghentian alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan ke usaha lain, termasuk perkebunan kelapa sawit ini penting agar lahan-lahan produktif tetap eksis dan ketahanan pangan di Provinsi Jambi tetap dalam kondisi aman,”ujarnya.
Diktakatan, untuk meningkatkan luas tanam dan produksi padi sawah di Jambi, masalah-masalah kerusakan irigasi perlu mendapat perhatian. Irigasi yangrusak harus segera diperbaiki, khususnya menghadapi musim kemarau saat ini. Kemudian penyediaan pompa air juga perlu ditingkatkan membantu mengatasi kekeringan. (Matra/RS/SW)