Gubernur Jambi, H Al Haris (kanan) memukul gong peresmian sekolah lansia di Desa Pulautujuh, Kecamatan Pamenang Barat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Selasa (23/7/2024). (Foto : Matra/DiskominfoMerangin).

(Matra, Bangko) – Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi semakin maju memberikan perhatian terhadap warga lanjut usia (lansia). Daerah tersebut kini memiliki sekolah lansia dengan jumlah peserta didik mencapai ratusan orang. Peresmian sekolah lansia tersebut dilakukan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH di Desa Pulautujuh, Kecamatan Pamenang Barat, Merangin, Provinsi Jambi, Selasa (23/7/2024).

Peresmian sekolah lansia tersebut turut dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Merangin, H Mukti Said, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Putut Riyatno dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Merangin.

Pendirian Sekolah Lansia Tangguh Bina Keluarga Lansia (BKL) Mandiri Merangin yang digagas Kantor Wilayah BKKBN Provinsi Jambi tersebut mendapat apresiasi Gubernur Jambi, H Al Haris. Pendirian sekolah lansia tersebut merupakan tindak lanjut perhatian terhadap lansia yang dilakukan Al Haris ketika Dia menjabat Bupati Merangin dua periode, 2013 – 2021. Perhatian khusus yang diberikan kepada lansia tersebut mengantarkan Al Haris mendapatkan penghargaan nasional Peduli Lansia ketika menjadi Bupati Merangin.

‘’Saya sangat bangga karena ibu-ibu dan bapak-bapak di usia lanjut bisa mandiri. Sebab di Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini ada sepasang lansia yang wafat di rumahnya tidak diketahui orang. Anak-anaknya pun tidak ada yang menjenguk. Hal-hala seperti inilah yang mendasari pemikiran kita perlu membina lansia mandiri,’’ujarnya.

Al Haris berharap, kehadiran sekolah lansia tersebut membuat warga lansia di Kabupaten Merangin akan sehat terus dengan pasangannya di usia senja. Kehadiran sekolah lansia tersebut juga diharapkan bisa mencegah adanya lansia yang terlantar di Merangin.

“Semua orang pada akhirnya akan menjadi lansia. Nah, kita mengharapkan lansia tetap bisa hidup sehat dan mandiri. ’Kalau kita menghormati lansia, itu artinya kita menghormati ayah dan bunda kita. Saya akan memberikan penghargaan seragam lansia kepada peserta sekolah lansia ini,”katanya.

Sementara itu, Pj Bupati Merangin, H Mukti Said pada kesmepatan tersebut mengatakan, pihaknya akan memberikan perhatian khusus untuk pengembangan sekolah lansia tersebut. Kerja sama dengan Pemprov Jambi, BKKBN Provinsi Jambi, jajaran dinas pendidikan, dinas kesehatan dan dinas sosial juga akan ditingkatkan mengembangkan sekolah lansia tersebut.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BKKBN Provinsi Jambi, Putut Riyatno pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan pengembangan sekolah lansia di Jambi. BKKBN Provinsi Jambi akan mengupayakan pendirian sekolah lansia di setiap kabupaten dan kota se-Provinsi Jambi.

Dikatakan, saat ini sekolah lansia sudah ada di Kota Jambi, Kota Sungaipenuh, Kabupaten Muarojambi, dan Merangin. Selanjutnya akan diresmikan sekolah lansia di Kabupaten Tebo, Bungo dan Sarolangun.

Putut Riyatno mengharapkan ibu-ibu dan bapak-bapak lansia yang mengikuti sekolah lansia tetap bersemangat dan mandiri di usia senja. Pihak keluarga pun hendaknya tetap memperhatikan orangtua mereka yang mengikuti sekolah lansia.

Menurut Putut Riyanto, para lansia yang mengikuti sekolah akan mendapatkan informasi, pelatihan dan permainan edukatif tentang kesehatan, keagamaan, sosial budaya dan kewirausahaan guna mewujudkan lansia sehat dan mandiri.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Merangin, H Abdaie mengatakan, sekolah lansia tangguh di Desa Pulau Tujuh itu awalnya hanya satu kelas dengan jumlah kuota 50 orang lansia. Namun lansia yang mendaftarkan diri mencapai 100 orang, sehingga dibuka dalam dua kelas.

‘’Pada proses belajar mengajar nanti, saya berharap sekolah lansia ini akan menjadi kegiatan yang menyenangkan dan edukasi yang diberikan sesuai kebutuhan lansia. Hal itu akan membuat lansia bahagia dan sekolah lansia tidak membuat mereka terbeban,’’ujarnya.

Dijelaskan, lansia yang mengikuti sekolah lansia itu akan menjalani proses belajar sebanyak 12 kali pertemuan. Selanjutanya para siswa lansia akan diwisuda untuk mendapatkan predikat lansia smart (pintar), yaitu sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat. Setelah itu para lansia akan melanjutkan pembelajaran ke jenjang atau strata dua. (Matra/AdeSM/Guh).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *